TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lama Gak Muncul, Yongki Finalis AFI 2005 Bikin Single untuk Penyintas

Single dirilis di Kota Solo, Jawa Tengah

dr.Yongki eks AFI 2005 luncurkan single baru di Solo. IDN Times/Larasati Rey

Dokter yang memiliki nama asli Warigit Dri Atmoko atau biasa disebut dr Yongki merupakan internist atau ahli penyakit dalam di RS Triharsi Kota Surakarta, Jawa Tengah. Yongki diketahui juga salah satu finalis Akademi Fantasi Indosiar (AFI) 2005.

Lama gak berkarir dalam dunia tarik suara, Rabu (24/3/2021) Yongki merilis single terbaru berjudul Rabu atau rasa yang belum usai.

Baca Juga: 15 Tahun Berlalu, 10 Potret Terkini Cindy Carolina, Alumni AFI 2004

1. Terinspirasi dari cerpen karya penyintas autoimun

dr.Yongki eks AFI 2005 luncurkan single baru di Solo. IDN Times/Larasati Rey

Lagu Rabu sendiri merupakan sebuah single pertamanya yang akan dibuat secara berseri. Yongki menyatakan lagu itu terinspirasi dari tulisan cerpen seorang penyintas Autoimun bernama Hindayatus Sokhifah. Adapun konsep dan ide cerita ia garap bersama.

"Isi dan ide cerita dalam cerpen memang digambarkan berawal dari curhatan-curhatan dan cerita dan beberapa kisah-kisah kehidupan penyintas autoimun, serta bagaimana pentingnya support dari tenaga medis yaitu dokter dan perawat, juga keluarga, support dari orang terdekat serta peran pentingnya peran komunitas atau yayasan dalam melakukan pendampingan dan edukasi terhadap teman penyintas autoimun," ujarnya

Untuk diketahui, pria kelahiran 1980 tersebut saat ini aktif tergabung di beberapa yayasan autoimun, seperti Yayasan Autoimun Barlingmascakebbes dan menjadi ketua Yayasan Autoimun Sjogren’s Syndrome Indonesia.

2. Untuk kampanye bahaya penyakit autoimun

dr.Yongki eks AFI 2005 luncurkan single baru di Solo. IDN Times/Larasati Rey

Lagu Rabu ciptaannya itu menggambarkan kasih sayang yang masih membekas namun orang yang disayang sudah tiada.

Yongki mengatakan memilih lagu romansa untuk single karena ingin memberikan pesan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit auto imun yang biasa diderita para wanita.

"Karena memang saya sekaligus bisa mengampanyekan kepada masyarakat jadi dibuat lebih soft (lagunya). Lagu ini memiliki dua versi, pertama orang biasa menikmati lagu ini pure tanpa ada kaitannya dengan cerpen ini. Atau, ada kaitannya dengan seseorang yang sudah tidak ada (meninggal) didalam hidupnya," ungkapnya.

Baca Juga: Dulu Tenar, 10 Potret Terbaru Damai Juara AFI Junior Kini Jadi Dosen

https://www.youtube.com/embed/czoGK_mf7uk
Berita Terkini Lainnya