TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lama Tak Ada Kabar, Letto Muncul di Jazz Atas Awan Dieng

Sempat dilarang main di Dieng Culture Festival 

Letto Sempat Dilarang Tampil di Jazz Atas Awan karena dinilai bisa memicu kerumunan di masa pandemi COVID-19 yang terus memburuk, Kamis (17/9). Foto: Istimewa

Banjarnegara, IDN Times – Cuitan Patub, satu di antara personel band Letto, di Twitter sempat menjadi perbincangan di lini massa. Pasalnya, Letto dilarang tampil pada ajang Jazz Atas Awan yang menjadi bagian dari Dieng Culture Festival virtual, Rabu (16/9/2020). Band asal Yogyakarta ini dilarang tampil karena dikhawatirkan bisa memicu kerumunan penonton.

Baca Juga: Fakta Terbaru Penemuan Bangunan Kuno Mirip Candi di Dieng

1. Cuitan Patu viral di lini massa

Band papan atas asal Yogyakarta, letto tampil dalam konser virtual ajang Jazz Atas Awan yang menjadi rangkaian acara Dieng Culture Festival Virtual 2020, Kamis (17/9). Foto: Istimewa

Dalam cuitannya, Patub berkeluh kesah dengan menyebut akun Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Ia mengadukan yang ia alami kepada Ganjar.

Letto mboten angsal maen kaleh Polres pak @ganjarpranowo kulo wadul niki. Mesake panitia dan Desa yang sudah mengusahakan maximal,” demikian kicauan akun @PatubMbel pada Rabu (16/9/2020) pukul 21.21 WIB.

Pada Kamis (17/9/2020) pukul 11.24 akun @ganjarpranowo membalas singkat cuitan @PatuMbel. “Trus?” ujar @ganjarpranowo.

2. Konser diselenggarakan secara virtual

Band papan atas asal Yogyakarta, letto tampil dalam konser virtual ajang Jazz Atas Awan yang menjadi rangkaian acara Dieng Culture Festival Virtual 2020, Kamis (17/9). Foto: Istimewa

Menjawab respons Ganjar, Patub kemudian menjelaskan melalui utas. Ia menjelaskan panitia dan desa menjamin konser virtual band-band yang tampil pada Jazz Atas Awan akan bebas penonton.

Sejak awal konsep Dieng Culture Festival diselenggarakan secara virtual. Band-band yang tampil tidak disertai penonton. Namun aksi mereka di atas panggung disiarkan secara langsung melalui YouTube.

“Niat kami (letto dan panitia) ini akan menjadi proyek percontohan. Ngene lho carane ben-benan dan nguripke pariwisata dengan protokol COVID-19,” demikian potongan cuitan pada utas @PatuMbel.

Baca Juga: 10 Tempat Selain di Gunung Prau Menikmati Sunrise di Dieng, Cakep!

Berita Terkini Lainnya