TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Gak Mau Balik Kerja Kantoran setelah Pandemik COVID-19

Perlu persiapan matang buat WFH selamanya

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya Sih...

  • Banyak yang memilih untuk tetap bekerja dari rumah setelah pandemi COVID-19 berakhir, baik karena kehilangan pekerjaan atau tidak ingin kembali ke kantor
  • Bekerja dari rumah memberikan fleksibilitas jam kerja, menghemat waktu dan biaya transportasi, serta hasil pekerjaan yang lebih memuaskan
  • WFH juga memberikan keseimbangan hidup, kesempatan untuk mengejar passion, dan menghindari tekanan dari lingkungan kerja di kantor

Apakah kamu atau ada orang terdekatmu yang juga tidak mau kembali bekerja sebagai karyawan kantoran setelah pandemik COVID-19 berakhir? Ada dua kemungkinan dalam hal ini. Pertama, tadinya dirimu masih berstatus sebagai karyawan di sebuah kantor. 

Tapi situasi pendemik membuatmu dan sebagian karyawan harus bekerja dari rumah. Setelah pandemik berakhir dan karyawan diminta kembali bekerja dari kantor, kamu malah mengajukan resign. Atau, kegiatanmu WFH bermula dari kena PHK dan kesulitan mencari pekerjaan kantoran selama masa pandemik.

Namun ketika pandemik usai dan mulai ada lowongan-lowongan lagi, dirimu sudah gak berminat. Kamu memutuskan untuk tetap bekerja dari rumah seperti caramu menyambung hidup selama masa sulit kemarin. Tujuh alasan berikut barangkali sesuai dengan apa yang dirimu rasakan sampai berani memutuskan WFH selamanya.

1. Gak mau kena PHK lagi

Tidak semua orang yang kena PHK trauma untuk mencari pekerjaan lain. Namun bila kamu merasa takut bakal dipecat lagi setelah bekerja sekian lama dan gak pernah membuat masalah di kantor juga manusiawi. Bukan berarti mentalmu sebagai karyawan tidak tahan banting.

Nyatanya kehilangan pekerjaan bukan situasi yang mudah. Justru amat menyakitkan bahkan dapat berujung masa menganggur yang lama dan kamu putus asa. Sementara kalau dirimu mampu bekerja secara mandiri tanpa menjadi karyawan di kantor apa pun, gak ada orang yang bisa memecatmu. Walaupun produk jasa atau barang yang ditawarkan tak selalu laku, tapi kamu tak merasa rentan dicampakkan sewaktu-waktu oleh pemberi kerja.

2. Merasakan betapa efisiennya bekerja dari rumah

Sudah sekian lama kamu merasakan bekerja dari pagi sampai sore di kantor, ikut rapat berkali-kali dalam sehari, dan perjuangan berangkat serta pulang kantor yang tak mudah. Semua itu boleh dibilang lenyap setelah dirimu mencoba WFH. Rapat masih ada, tetapi gak terlalu makan waktu seperti dulu ketika di kantor.

Jam kerja lebih fleksibel. Kamu juga tidak perlu menembus kemacetan jalan raya 2 kali dalam sehari. Bangun tidur dirimu bisa langsung bekerja atau mandi dulu dan melakukan hal-hal lain dengan santai. Pekerjaan tetap sama-sama beres bahkan mungkin lebih cepat dibandingkan ketika kamu mengerjakannya di kantor.

3. Ternyata setelah ditekuni hasilnya gak kalah dari kerja kantoran

Untukmu yang memulai WFH karena kehilangan pekerjaan saat pandemik tentu pernah sangat pesimis. Apa pun jenis pekerjaan yang kemudian ditekuni dari rumah rasanya seperti tidak akan lebih baik dari pekerjaanmu sebelumnya di kantor. Namun, kenyataannya lebih manis daripada bayanganmu.

Setelah beberapa bulan atau lebih dari setahun kamu menjalaninya, hasil bekerja dari rumah juga bisa buat mencukupi kebutuhanmu bersama keluarga. Bahkan jika dihitung sampai ke pengeluaran untuk biaya transportasi dan makan di luar, WFH justru membuatmu lebih hemat. Lebih banyak pendapatan yang dapat disisihkan setiap bulannya.

Baca Juga: 4 Tips Memilih Kaus Kaki Cowok untuk Kerja di Kantor Formal

4. Dukungan penuh keluarga

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Walaupun kamu telah cukup nyaman menjalani pekerjaan secara WFH, jika keluarga memintamu kembali ke kantor tentu dirimu bakal menurut. Akan tetapi, kebetulan mereka juga sependapat denganmu. Utamanya pasangan yang lebih suka melihatmu bekerja dari rumah.

Mungkin dia kasihan melihatmu sering kecapekan setiap pulang kerja. Kamu juga jarang bisa beristirahat dengan cukup selama 5 hingga 6 hari kerja. Dengan dukungan penuh dari keluarga, dirimu makin mantap buat selamanya bekerja dari rumah yang hasilnya juga untuk orang-orang di rumah. Ini seperti membentuk dunia kecil yang menyenangkan.

5. Lebih bebas dari tekanan

Bekerja di rumah menghindarkanmu dari tekanan yang terus-menerus dari sesama teman maupun atasan di kantor. Kamu tidak harus setiap saat bertemu orang-orang yang terkait dengan pekerjaan. Barangkali dalam sebulan dirimu hanya beberapa kali berjumpa klien.

Ini memberimu lebih banyak kesempatan untuk menyegarkan diri. Aktivitas bekerja menjadi terasa jauh lebih ringan tanpa adanya tekanan yang berlebihan dari hari ke hari. Kamu lebih bahagia serta fokus ketika bekerja dari rumah. Jika tadinya dirimu sering sakit karena stres, kini kualitas kesehatanmu pun meningkat.

6. Tercapainya keseimbangan hidup

Ketika kamu masih bekerja di kantor, hidupmu seakan-akan hanya tentang pekerjaan. Walaupun dirimu pulang ke rumah setiap hari, tetapi seperti tidak bisa merasakan suasana rumah. Penyebabnya kamu sudah terlalu lelah di luar rumah. Ketika tiba di rumah, dirimu seolah-olah telah mati rasa.

Pengalaman WFH selama pandemik COVID-19 membuatmu kembali merasakan kenyamanan rumah yang sesungguhnya. Keseimbangan hidupmu pelan-pelan tercapai lagi. Kamu selalu dapat berolahraga sebelum atau setelah bekerja, membuat kopi sesuai seleramu di dapur, dan berkomunikasi dengan lebih baik bersama anggota keluarga yang lain.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya