5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, Hindari

Pamer bisa lewat medsos juga lho

Intinya Sih...

  • Kemajuan teknologi jadi tolak ukur kehidupan seseorang
  • Flexing melalui postingan glamor di media sosial
  • Tanda flexing: koleksi barang mewah, membanggakan prestasi, menunjukkan kebijaksanaan

Kemajuan teknologi seperti sekarang ini dijadikan sebagai tolak ukur kehidupan seseorang. Bagi yang melihat postingan kamu di berbagai media sosial beranggapan bahwa itu adalah gambaran dari kehidupan kamu. Gak jarang orang lain akan menyebut diri kamu sebagai orang yang flexing atau orang yang suka pamer. 

Istilah ini merujuk pada perilaku di mana seseorang sengaja ingin memamerkan kemewahan, keberhasilan atau kehidupan yang tampak bahagia yang di unggah di media sosial miliknya. Flexing gak hanya jadi cerminan untuk bangun citra yang baik di mata orang lain, tapi juga menggambarkan hubungan sosial dan faktor psikologis yang sering didefinisikan sebagai suatu pilihan yang harus dipamerkan secara publik. Hati-hati kamu adalah orang yang flexing saat kamu punya beberapa tanda berikut. 

1. Kehidupan sosial yang sering diposting di media sosial

5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, HindariIlustrasi flexing dilihat dari postingannya (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Salah satu tanda utama dari flexing adalah saat seseorang terlalu sering membagikan momen glamor dari kehidupan mereka di media sosial. Rutin memposting saat makan malam di restoran mewah, liburan dengan destinasi mahal, atau bertemu dengan orang terkenal.

Hal ini bisa menjadi sebuah indikator bahwa kamu ingin menunjukkan kepada dunia betapa suksesnya kamu secara finansial maupun sosial. Mungkin gak secara langsung menyebutkan keberhasilannya, tetapi terlihat dari konten yang sering mereka bagikan.

2. Pamer barang mewah dari brand ternama

5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, HindariIlustrasi pamer belanjaan di medsos(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat seseorang sering menunujukan koleksi dari barang mewah seperti mobil, pakaian dari desainer ternama hingga perhiasan mahal di media sosial atau dalam obrolan sehari-hari, ini bisa menjadi tanda dari fexing. Sikap ini sering bertujuan untuk menunjukkan status sosial atau keberhasilan secara finansial kepada orang lain.

Penting untuk membedakan antara bentuk apresiasi karena punya barang yang berkualitas dan yang fokus pada merek atau harga sebagai cara untuk meningkatkan citra diri. Kalau hanya sekali mungkin itu sebuah apresiasi dengan dirinya sendiri karena sudah berhasil. 

Baca Juga: 7 Kepribadian Terpendam Pria yang Lahir dari Keluarga Sederhana

3. Selalu sebut prestasi atau kesuksesan pribadi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, HindariIlustrasi orang yang suka pamer (pexels.com/Tim Douglas)

Orang yang dengan terus-menerus menyebutkan apa yang sudah berhasil dia capai itu menandakan perilaku flexing. Tanda lain adalah selalu membanggakan keberhasilannya dalam setiap kesempatan.

Meskipun merayakan prestasi yang dicapai itu penting, namun terlalu sering menyoroti hal ini bisa membuat orang lain merasa gak nyaman. Sehingga perlu lebih bijak dalam setiap momen yang akan dirayakan.

4. Menyampaikan pendapat dengan kurang bijak

5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, HindariIlustrasi pamer dengan teman (pexels.com/Ryder Meehan)

Saat seseorang sering mencoba untuk menunjukkan kebijaksanaan mereka di depan orang lain, juga ini bisa menjadi tanda dari flexing. Misalnya, mengutarakan pendapat dengan lebih spesifik dalam situasi yang gak relevan atau tanpa diminta. 

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa dia orang yang paling mampu dalam komunitas tersebut. Harapannya adalah orang akan lebih hormat dan mengaguminya sebagai sosok yang bisa jadi panutan. 

5. Mengkritik atau meremehkan orang lain

5 Tanda Pelaku Flexing Dilihat dari Postingan Media Sosial, HindariIlustrasi meremehkan orang lain(pexels.com/Ivan Samkov)

Flexing gak hanya muncul dengan menunujukan barang mewah atau kehebatannya saja. Namun bisa dengan mengkritik atau meremehkan kehidupan bahkan prestasi orang lain sebagai cara untuk meningkatkan nilai dirinya sendiri.

Ini bisa terjadi baik secara langsung dalam sebuah obrolan maupun secara gak langsung melalui media sosial. Kenali tanda flexing adalah langkah pertama agar bisa paham bahwa perilaku ini bisa berpengaruh dengan interaksi sosial.

Penting untuk bangun sebuah hubungan berdasarkan kejujuran, empati, dan bisa menghargai nilai yang lebih berarti daripada sekadar citra atau penampilan. Sebaiknya hindari, ya. 

Baca Juga: 5 Alasan Gak Semua Momen Kencan sama Gebetan Perlu di-Posting

Binti Nur Rohmah Photo Community Writer Binti Nur Rohmah

Life much better

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya