TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Sufi Berpengaruh, Habib Luthfi Raih Doktor Honoris Causa Unnes 

Habib Luthfi salah satu tokoh sufi Islam

Rektor Unnes bersama Habib Luthfi saat pemberian gelar Doktor Honoris Causa. Dok Humas Unnes

Semarang, IDN Times - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rokhman mengatakan pemberian gelar doktor honoris causa (HC) kepada Maulana Habib Luthfi bin Yahya sudah dilakukan dengan kajian ilmiah yang matang. 

Baca Juga: Punya Dakwah Unik, Habib Lutfi Dapat Gelar Doktor Honoris Causa di Unnes

1. Unnes melakukan kajian doktor kehormatan bagi Habib Luthfi sejak 2017

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman di Gedung Auditorium Unnes Sekaran Gunungpati. Dok Humas Unnes

Fathur berkata Habib Luthfi layak menyandang gelar Doktor Kehormatan dari kampusnya lantaran mampu menggunakan ilmu seni berdakwahnya untuk berkontribusi memperkuat kerukunan umat bagi bangsa Indonesia.

"Kajiannya sudah dikerjakan sejak tahun 2017. Usulannya bahwa beliau sebelumnya sempat mendapat penghargaan bidang konservasi dari Unnes. Kemudian komitmen kita memang secara intensif satu semester berdialog di tingkat senat dan sekarang sudah ada hasil riilnya bagi Habib Luthfi," kata Fathur, Senin (9/11/2020).

2. Habib Luthfi dianggap jadi tokoh sufi dengan keilmuan yang tinggi

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberi hormat kepada Habib Luthfi. Dok Humas Pemprov Jateng

Pihaknya menilai Habib Luthfi selama ini merupakan seorang tokoh sufi Islam yang punya tingkat keilmuan yang sangat tinggi. Selain itu, sosok yang menjabat sebagai Watimpres di Kabinet Indonesia Maju tersebut juga seorang ulama sekaligus ilmuwan dengan pengaruh yang cukup besar.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Beliau terbukti telah menggunakan ilmunya untuk diterapkan pada seni dakwahnya. Berdasarkan kajian tersebut, Maulana Habib Luthfi bin Yahya adalah sosok yang lebih dari layak untuk menerima gelar tersebut," bebernya.

Habib Luthfi pun memiliki perhatian luar biasa dalam menjaga semangat kebangsaan, mengobarkan nasionalisme, mempromosikan Islam moderat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: 5 Bulan Nganggur, Dosen yang Dinonaktifkan Rektor Unnes Ngajar Lagi

Berita Terkini Lainnya