TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kembalikan Trend Seni Lukis dalam Seri Lukisan Banyumas

Ada peluang untuk kembali berjaya

Ari Nugroho yang menyebut ada trend positif karya seniman lukisan di Banyumas mencuat kembali, Jumat (17/11/2023).(IDN Times/Dok. Ari Nugroho).

Banyumas, IDN Times - Dunia seni lukis di Kabupaten Banyumas kini mulai bertumbuh dan ada trend positif untuk bisa kembali berjaya.

Teranyar, gelar karya para seniman lukis dipamerkan di Taman Literasi Purwokerto, bahkan sebelumnya para pelukis mengekspresikan lukisannya ke dalam lukisan mural di dinding belakang GOR Satria Purwokerto.

Tak hanya seniman lukis, ternyata ada juga beberapa jurnalis di Banyumas yang memiliki kemampuan melukis seperti Saladin Ayubi dan Ari Nugroho.

Baca Juga: 20 Tahun Jalan Rusak, Warga Desa Rawaheng Banyumas Gelar Syukuran

1. Mengembalikan kejayaan seni lukis Banyumas

Karya lukisan Ari Nugroho yang dituangkannya ke dalam kaos sebagai kampanye mengembalikan kejayaan lukisan Banyumas, Jumat (17/11/2023).(IDN Times/Sutrisno).

Menurut Ari Nugroho, Kabupaten Banyumas terutama di wilayah Sokaraja pernah memiliki era emas lukisan, Namun kejayaan itu tinggal kepingan kepingan kecil meski masih ada yang bertahan.

Bahkan Ari menyebut, upaya mengembalikan seni lukis di Kabupaten Banyumas pernah dilakukan dengan galeri terpanjang di Asia.

"Bukan berarti punah, namun upaya untuk membangkitkan kejayaan itu harus terus dilakukan,"katanya kepada IDN Times, Jumat (17/11/2023).

2. Lukisan Kampung Penderes, cerminan perjuangan hidup

Kampung Penderes, salah satu lukisan Ari Nugroho cerminan dari perjuangan kebutuhan hidup.(IDN Times/Dok. Ari Nugroho).

Ari Nugroho seorang jurnalis televisi yang juga memiliki beberapa kemampuan seni termasuk seni lukis, designer, bahkan seni peran. Hobi melukisnya, kini Ia tuangkan dalam seri lukisan Banyumas.

Beberapa seri lukisan Banyumas yang diangkat yakni Kampung Penderes, Kesenian Ebeg, Lengger, hingga Kampung Batik di Mruyung Banyumas.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lukisan tersebut ia tuangkan dalam industri fashion dengan kaos atau T Shirt sebagai tempat pengekspresian ide dan gagasan.

"Seri lukisan Banyumas mengangkat fragmen realitas yang mungkin saja masih terabaikan,"katanya.

3. Mencurahkan lukisan kedalam kaos karena lebih simpel

Lukisan suasana ibu ibu mengolah bahan baku gula dari para penderes.(IDN Times/DOK. Ari Nugroho)

Dijelaskan Ari Nugroho, dirinya memilih kaos karena dinilai lebih simpel. Menurutnya setiap orang bisa memakai dan menjadi kebanggaan.

Sebuah fragmen yang mengangkat realitas lebih memiliki konektivitas dengan khalayak. Sebab ada nilai historis dan kearifan lokal yang menjadi nilai unik.

"Salah satu karya Saya adalah menuangkan sebuah gambaran aktivitas para Penderes diperkampungan hingga suasana ibu ibu yang memasak di dapur hasil dari penderes menjadi gula,"terangnya.

Baca Juga: Tari Lengger Ramaikan Pembukaan Jumbara Banyumas di Desa Banteran

Berita Terkini Lainnya