Semarang, IDN Times - Sebanyak 28.427.616 warga ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) untuk kontestasi Pilkada serentak 35 kabupaten/kota Jawa Tengah. DPT sebanyak itu tersebar di 56.812 TPS.
Baca Juga: Pilgub Jateng Jadi Pertarungan Sengit, PDIP Dibackup Tim Advokat
1. Jumlah desa kelurahan yang masuk DPT 8.000 lebih
Berdasarkan data yang dihimpun dari KPU Jateng, dari hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT yang diadakan di Patrajasa Semarang hari ini, Minggu (22/9/2024), jumlah desa atau kelurahan untuk penyelenggaraan Pilkada 2024 sebanyak 8.563 titik dan jumlah kecamatannya yaitu 576 kecamatan.
"Penetapan DPT ini menjadi bagian yang sangat krusial menentukan tahapan selanjutnya, yaitu penyediaan logistik. Dalam hal ini kepastian terhadap pencetakan surat suara itu basicnya adalah DPT. Jadi di kesempatan ini kami juga sampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah aktif untuk memberikan masukan tanggapan terhadap daftar pemilih sementara kemarin," ujar Handi Tri Ujiono, Ketua KPU Jateng.
2. Pemilih Gen Z tembus 6 juta orang
Pihak KPU juga sudah membagi karakteristik calon pemilih pada Pilkada 2024 sesuai kategori usianya.
Untuk pemilih kategori pre boomer atau yang lahir sebelum tahun 1945 sebanyak 478.172 orang atau 1,68 persen. Pemilih kategori baby boomer yang lahir tahun 1946-1964 ada sebanyak 4.612.644 orang atau 16,23 persen.
Pemilih kategori Gen X yang lahir tahun 965-1980 sebanyak 8.029.269 orang atau 28,24 persen. Pemilih Millennial yang lahir 1981-1996 sebanyak 9.085.911 orang atau 31,96 persen. Serta pemilih Gen Z yang lahir 1997-2007 sebanyak 6.221.620 orang atau 21.89 persen.
3. 14,2 juta perempuan masuk DPT Jateng
Sementara jumlah pemilih didominasi dari perempuan. Yaitu ditetapkan sebanyak 14.248.058 orang. Untuk pemilih laki-lakinya ditetapkan sebanyak 14.179.558 orang.
Pihaknya mengklaim akurasi data DPT untuk Pilkada serentak 2024 tergolong tinggi karena ada sistem mekanisme kerjasama dengan pola pengawasan bersama Bawaslu.
4. Akurasi DPT Jateng cukup baik
Ia pun menekankan dengan melibatkan Bawaslu, maka tahapan pemutakhiran data bisa dikerjakan lebih baik ketimbang pelaksanaan Pemilu sebelumnya.
"Sehingga menurut pandangan kami, akurasi daftar pemilih tetap kali ini dalam skala yang cukup tinggi. Artinya memang terdapat beberapa aktivitas untuk menjalankan proses pemutakhiran dengan lebih baik daripada sebelumnya," terangnya.
