TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolong Bu Wali Kota, 4 SMA di Semarang Tidak Dilewati BRT

Minta BRT buka rute di Kokrosono

Salah satu feeder rute Kecamatan Mijen-Gunungpati saat menurunkan penumpang di Ngrembel Cepoko. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Sebanyak empat SMA Negeri di Kota Semarang diketahui tidak dilewati Bus Rapid Trans (BRT) Semarang. Pasalnya, keempat sekolahan yang terletak di Jalan Kokrosono tersebut berada di kawasan padat penduduk namun banyak siswanya yang tinggal cukup jauh. 

Baca Juga: Rute BRT Terbatas, Undip Semarang Pilih Operasikan 4 Bus Kampus

1. Feeder justru melayani rute Madukoro

Gedung SMKN 10 Semarang di Jalan Kokrosono Semarang Utara. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Salah satunya diungkapkan Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirojuddin. Ia mengaku sekolahannya bersama SMAN 14 Semarang, SMPN 25 Semarang serta SMK Pelayaran Wira Samudera merupakan satuan pendidikan yang tidak dilewati transportasi umum. 

"Lucunya di Madukoro, gak ada sekolahan tapi sana ada angkutan, kenapa sini gak ada. Kalau ada kan anak-anak bisa menggunakan Feeder bisa sampai ke sini," akunya, Selasa (1/9/2023). 

2. Banyak anak sekolah yang diantar saat berangkat

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Ia menjelaskan sebenarnya keberadaan angkutan umum merupakan hal penting untuk menunjang aksesabilitas peserta didik. Oleh karena itulah, ia berharap ada feeder BRT Semarang yang masuk ke wilayah tersebut. 

"Harapannya ada feeder masuk Kokrosono agar bisa melayani anak-anak sekolah yang rumahnya jauh. Karena mereka biasanya harus diantar atau motoran sendiri," paparnya. 

3. Akan kirim surat pengajuan ke Disdikbud

Seorang kru BRT Trans Semarang saat membantu seorang lansia menuntun masuk ke dalam armada yang melayani rute Balaikota Semarang-Cangkiran. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia juga bilang bahwa SMKN 10 pada tahun lalu sudah pernah mengajukan surat permohonan penambahan trayek feeder untuk rute Jalan Kokrosono kepada Disdikbud Jateng melalui Cabang Dinas 1. 

Akan tetapi, ia tidak tahu apakah surat itu sudah diteruskan kepada Dinas Perhubungan ataukah belum. Terlebih lagi, sampai sekarang ia belum mendapat respon ataupun jawaban dari surat yang telah diajukan. 

"Kami belum mendapat kabar (respon) sama sekali. Sudah mengajukan ke Cabang Dinas 1 Dinas Pendidikan Jawa Tengah, terus diteruskan ke dinas induk. Terus saya  gak tahu apakah ke Dishub kota atau ke Dishub Jateng," ujar Ardan. 

Dalam waktu dekat, dirinya akan kembali  mengajukan surat rekomendasi pembukaan rute fedeer dengan melibatkan SMAN 14 Semarang, SMPN 25 Semarang, dan SMK Pelayaran Wira Samudera,

"Mudah-mudahan Dishub atau mungkin Mbak Ita segera direalisasikan. Toh mereka kan anak-anak sekolah yang  butuh fasilitas transportasi," tambahnya. 

Baca Juga: Dear Bu Wali! Warga Minta Manajemen BLUD BRT Semarang Dirombak

Berita Terkini Lainnya