TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Banyak yang Tahu, Kuliner Nasi Megono Pekalongan Dulu Sarat Mistis

Sesajen untuk Dewi Sri sebagai ucapan syukur

instagram.com/jogjabikinlaper

Pekalongan, IDN Times - Daerah Pekalongan cukup terkenal dengan identitasnya sebagai kota batik. Namun ada satu kuliner khas Pekalongan yang juga populer, yaitu nasi megono. Tahukah kalau sebenarnya nasi megono itu dulunya dipersembahkan untuk sajen atau makanan yang disajikan untuk makhluk halus, roh, atau jin.

Baca Juga: 3 Warung Nasi Gandul Enak di Pati yang Wajib Dikunjungi, Maknyus!

1. Dipersembahkan kepada Dewi Sri sebagai bentuk syukur

instagram.com/Kratonjogja

Munculnya nasi megono bermula dari sejarah pemberian sesajen yang dipersembahkan kepada Dewi Sri. Budaya pemberian sajen itu menjadi bagian dari budaya Kraton Yogyakarta, zaman Mataram Kuno.

Kala nasi megono diberikan kepada Dewi Sri sebagai bentuk syukur atas hasil panen melimpah dan doa agar rakyat menjadi makmur.

Sajen itu diberikan saat Upacara Bekakak yang diadakan di wilayah kekuasaan Mataram Kuno. Pekalongan dan masuk dalam wilayah tersebut.

2. Sajen nasi megono berbentuk tumpeng

twitter.com/bwpresortubud

Di Upacara Bekakak, nasi megono dipersembahkan bersama sajen lainnya di upacara tersebut. Sajiannya berbentuk seperti nasi tumpeng.

Di pinggir tumpeng nasi megono terdapat hidangan gudangan, gori atau nangka muda, dan urapan cecek. Urapan cecek adalah urapan nangka yang dicacah dan dibumbui parutan kelapa dan rempah-rempah.

Ketika Islam masuk ke Pekalongan, fungsi nasi megono berubah menjadi sebuah suguhan untuk acara-acara tahmid serta tahlil yang digelar warga di masjid setempat.

Berita Terkini Lainnya