TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curah Hujan Capai 76-150 Milimeter, Tebing Curam di Jateng Rawan Longsor

Hati-hati saat hujan sore dan malam hari

Petugas BMKG memeriksa alat pengukur intensitas penyinaran matahari atau Campbell Stokes (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Semarang, IDN Times - Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan dengan kondisi kontur tanah di Jawa Tengah yang berbukit-bukit, maka area tebing yang curam selama puncak musim penghujan sangat rawan longsor. Sebab, kondisi tanah yang ada di wilayah Jawa Tengah saat ini sudah semakin jenuh dan sulit menampung air hujan.

"Tanah yang ada di Jateng sekarang ini sudah makin jenuh. Yang berada di area tebing-tebing pegunungan terutama yang daerah curam patut mewaspadai risiko terjadinya tanah longsor jika muncul hujan selama beberapa hari. Lalu di kawasan dataran rendah juga sangat rawan terjadi limpasan air sungai mengingat kondisi tanahnya yang dipakai kemampuan menyimpan air, saat ini semakin mengecil," aku Sutikno, Kepala Stasiun BMKG Ahmad Yani, Semarang saat dikontak IDN Times, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga: Daftar Daerah di Jateng yang Dilanda Cuaca Ekstrem 3 Hari, Waspada!

1. Curah hujan meningkat 40-60 persen. Waspadai hujan saat sore-malam

Hujan deras disertai angin kencang membuat Kota Semarang tergenang, Rabu (10/11/2021). (dok. BPBD Kota Semarang)

Ia menyampaikan secara umum semua kabupaten/kota Jawa Tengah telah memasuki puncak musim penghujan. Curah hujan mengalami peningkatan 40-60 persen lantaran berbarengan dengan munculnya MJO dan siklus La Nina dengan atmosfer yang melemah.

Ia mengaku peningkatan curah hujan akan terjadi sampai sepekan ke depan. Sutikno menyarankan kepada masyarakat untuk ekstra waspada karena hujan sedang hingga lebat bakal terjadi dari sore hari sampai malam.

"Sampai sepekan ke depan masih ada hujan lebat yang mengarah pada cuaca ekstrem dengan kilatan petir dan angin kencang. Terutama potensinya pada sore dan malam hari. Sehingga ketika siang tampak cerah, tapi masuk sore potensi hujannya relatif tinggi," bebernya.

2. Longsor dan banjir diprediksi meluas di Jateng

Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Di Kota Semarang, katanya sedari Jumat dini hari sampai siang hujan juga mengguyur secara merata. Ia bilang curah hujannya masuk kategori sedang hingga lebat. 

Tahun ini cakupan area yang dilanda tanah longsor dan banjir semakin meluas sesuai kontur muka tanah dan daya dukung lingkungannya masing-masing. 

"Dari citra satelit terpantau untuk puting beliung banyak terjadi di Blora, Jepara, Pati dan sebagian Pantura tengah. Dan wilayah Cilacap bencananya lengkap. Mulai angin kencang, longsor dan banjir dari luapan air sungai. Kita imbau warga Jateng agar tetap mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem. Puncak musim hujan di bulan ini menyebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh daerah," bebernya.

Baca Juga: PPKM Semarang Naik ke Level 2, Tempat Isolasi COVID-19 Ditambah 

Berita Terkini Lainnya