PPKM Semarang Naik ke Level 2, Tempat Isolasi COVID-19 Ditambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kota Semarang naik dari level 1 ke level 2. Kondisi itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya angka kasus kematian COVID-19.
1. Pasien meninggal COVID-19 karena komorbid dan belum vaksin
Berdasarkan laman siagacorona.semarang.go.id, sepanjang tahun 2022 terdapat 18 kasus kematian karena virus corona. Sebanyak 12 pasien merupakan warga Kota Semarang dan enam pasien dari luar kota.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, dari warga Semarang yang meninggal itu enam karena komorbid dan lansia meskipun sudah divaksin dua dosis. Kemudian, enam sisanya belum melakukan vaksinasi COVID-19.
‘’Hingga saat ini pun grafik kasus COVID-19 di Kota Semarang terus merangkak naik. Sejak Januari sampai sekarang belum menunjukkan penurunan. Kami memperkirakan puncaknya di akhir Februari, kemudian memasuki Maret diperkirakan mulai turun," ungkapnya.
Baca Juga: Duh, Serapan Vaksin COVID-19 Booster di Semarang Baru 14,35 Persen
2. BOR rumah sakit terisi 42 persen dan isolasi terpusat 11 persen
Editor’s picks
Kemudian, per Kamis (17/2/2022) jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 834 pasien, terdiri atas 701 kasus warga Kota Semarang dan 133 kasus pasien luar kota.
Pria yang akrab disapa Hendi itu menuturkan, ada 20 rumah sakit yang bisa menjadi rujukan pasien COVID-19 dengan total 866 tempat tidur isolasi.
‘’Untuk ketersediaan tempat tidur di rumah sakit maupun tempat-tempat isolasi terpusat hingga saat ini masih mencukupi. BOR di rumah sakit masih sekitar 42 persen, separuh dari kapasitas yang tersedia. Sedangkan, tempat isolasi terpusat (isoter) dimana saat ini BOR berada pada angka 11 persen,’’ jelasnya.
3. Pemkot Semarang buka 2 tempat isolasi terbuka
Adapun, untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19, Pemkot Semarang sudah membuka dua tempat isolasi terpusat yakni di gedung LPMP Jawa Tengah dan Miracle Health Center di Kawasan Marina Kota Semarang.
‘’Kami masih memiliki empat tempat isolasi terpusat lagi jika kasus COVID-19 terus melonjak. Hanya saja, empat tempat tersebut saat ini belum dibuka. Kami meminta agar masyarakat tetap harus waspada terhadap penyebaran COVID-19 varian Omicron dengan disiplin protokol kesehatan,’’ tandas Hendi.
Baca Juga: Rumdin Wali Kota Semarang Dipenuhi Pasien COVID-19, Gejalanya Batuk