TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suhu Udara Kota Semarang Tambah Gerah Karena Fenomena Kulminasi Utama

Suhu udara tambah panas pada Oktober

Ilustrasi perkantoran, termasuk bank di Jakarta (IDN Times/Anata)

Semarang, IDN Times - Menjelang waktu kulminasi utama telah menyebabkan wilayah Kota Semarang mengalami peningkatan temperatur udara. Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas IA Semarang, Iis Widya Harmoko mengungkapkan naiknya suhu udara karena saat ini hampir berakhirnya musim kemarau.

"Menjelang berakhirnya musim kemarau, ada penguapan dan pembentukan awan yang potensinya semakin besar. Itu yang bikin tambah sumuk (gerah)," ujar Iis kepada IDN Times, Senin (21/9/2020).

Baca Juga: 10 Fakta Kulminasi, Saat Telur Berdiri Tegak di Hari Tanpa Bayangan

1. Wilayah Jateng mendekati kulminasi utama pada bulan depan

Info grafis waktu kulminasi utama di Jateng. Dok Humas Stasiun Klimatologi Semarang

Iis menyampaikan semua wilayah Jateng saat ini sudah mendekati waktu kulminasi utama ke-2 yang jatuh di bulan Oktober. Suhu udara yang dirasakan warga setempat, katanya cenderung panas. 

"Suhu udara yang panas dan agak gerah di malam hari tidak cuma terjadi di Semarang. Tapi juga menyeluruh di Pantura dan daerah Jawa Tengah lainnya," ujarnya.

2. Suhu udara di Semarang berkisar antara 34-36 derajat celcius

Ilustrasi cuaca panas. Instagram.com/tayan_media

Lebih lanjut lagi, menurutnya selama awal September sampai hari ini, suhu udara maksimum di Semarang rata-rata berkisar pada angka 34-36 derajat celcius. 

Baca Juga: Hadapi Bencana saat Kemarau, Kota Semarang Tambah Alat EWS

Berita Terkini Lainnya