TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Riset FT UNS Ciptakan Masker Aerator Untuk Difabel, Cegah Hipoksia

Digunakan agar atlet difabel tidak mengalami hipoksia.

Masker Aerator karya Tim Riset FT UNS. Dok/Humas UNS

Surakarta, IDN Times - Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghasilkan inovasi selama pandemik COVID-19, yakni masker aerator. Masker tersebut didesain khusus untuk para atlet disabilitas.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Ciptakan Board Game untuk Siswa Tunagrahita

1. Mencegah hipoksia

ilustrasi hipoksia pada pasien COVID-19 (sciencemag.org)

Mesker aerator ini berguna mencegah atlet difabel mengalami hipoksia. Adapun, hipoksia merupakan kondisi rendahnya kadar oksigen dalam sel dan jaringan yang dapat berakibat pada tidak berfungsinya seluruh bagian tubuh dengan normal.

Masker aerator dilengkapi dengan konektor yang terhubung dengan sistem filter high performance agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama, serta lebih aman saat digunakan atlet difabel saat latihan daripada menggunakan masker biasa.

2. Menjaga pernafasan saat berolahraga

Masker Aerator karya Tim Riset FT UNS. Dok/Humas UNS

Masker aerator diciptakan oleh Tim Riset Teknologi dan Pemrosesan Material Non-logam FT UNS yang diketuai Dr. Wijang Wisnu Raharjo dengan beranggotakan Prof. Kuncoro Diharjo, Prof. Dody Ariawan, Dr. Wahyu Purwo Raharjo, dan Bambang Kusharjanta, S.T., M.T.

Dr. Wijang Wisnu Raharjo mengatakan, ide menciptakan masker aerator tercetus ketika mendapati atlet difabel masih menjalani latihan di tengah pandemik COVID-19 dengan menggunakan masker. Ia menyoroti lamanya penggunaan masker dapat menimbulkan masalah bagi atlet difabel saat latihan. Sebab, kemampuan bernapas menjadi relatif rendah dan terganggu.

“Ketika berlatih, atlet harus mengenakan masker. Masker yang dikenakan memang khusus untuk olahraga. Sehingga, dapat membantu bernafas dengan baik tanpa membiarkan polutan masuk ke dalam hidung dan mulut,” ujar Dr. Wijang Wisnu Raharjo, Sabtu (24/7/2021).

“Selain itu, penggunaan masker yang lama dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan sekresi pada pernafasan sekaligus jika sirkulasi udaranya tidak baik dapat menimbulkan hypoxia,” tuturnya.

Baca Juga: Deretan Inovasi UNS Percepat Penanganan Pandemik COVID-19 Tuai Pujian

Berita Terkini Lainnya