TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepak Bola Putri Terus Dikembangkan, 50 Guru MI di Kudus Diajar Coach Timo

Gugah kecintaan anak-anak pada sepak bola

Pelatih berlisensi UEFA A, Timo Scheunemann berbagi pengalaman dan materi di antaranya seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB) pada kegiatan MilkLife Coaching Clinic di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023). (dok. Djarum Foundation)

Kudus, IDN Times - Pembinaan dan pengembangan sepak bola putri di Indonesia terus berlanjut di Kabupaten Kudus. Sebanyak 50 guru olahraga madrasah ibtidaiyah (MI) mengikuti MilkLife Coaching Clinic dipandu oleh Coach Timo Scheunemann di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Sabtu (22/7/2023).

Baca Juga: Keren! 729 Siswi SD di Kudus Antusias Ikuti Kompetisi Sepak Bola Putri

1. Ajari seputar penguasaan bola dan ball mastery

Pelatih berlisensi UEFA A, Timo Scheunemann berbagi pengalaman dan materi di antaranya seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB) pada kegiatan MilkLife Coaching Clinic di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023). (dok. Djarum Foundation)

Kegiatan ini diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife yang secara rutin menyelenggarakan pelatihan serta turnamen bergengsi bertajuk MilkLife Coaching Clinic dan MilkLife Soccer Challenge. Dua rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memasalkan sepak bola putri dan membangkitkan semangat sekaligus kecintaan berolahraga yang dimulai dari grassroot.

Untuk diketahui, MilkLife Coaching Clinic ini merupakan pelatihan untuk guru olahraga Sekolah Dasar (SD) yang menjadi langkah awal agar para pendidik memiliki pemahaman dan kemampuan dasar tentang sepak bola putri U-10 dan U-12. Setelah dilaksanakannya coaching clinic, para guru akan kembali ke sekolahnya dan membentuk tim sepak bola putri untuk dua kategori usia yakni U-10 dan U-12.

Selanjutnya tim tersebut akan berlaga pada MilkLife Soccer Challenge yang dihelat tiga hingga empat kali dalam setahun di Supersoccer Arena.

Kali ini MilkLife Coaching Clinic dibagi dalam tiga batch. Coach Timo Scheunemann memandu langsung dan berbagi pengalaman kepada 50 guru olahraga MI. Pelatih berlisensi UEFA A tersebut mengajar seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB).

2. Guru bisa ajarkan teknik dasar main bola ke siswa

(kanan-kiri) Salma Munawwaroh selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Yoppy Rosimin selaku Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, dan Coach Timo Scheunemann saat Press Conference – MilkLife Coaching Clinic di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023). (dok. Djarum Foundation)

“Melalui kegiatan ini kami berharap agar para guru dapat memahami dan mempraktekkan apa yang sudah dipelajari selama sepekan, kepada anak didiknya. Sehingga, para siswi yang tergabung dalam tim nantinya sudah memiliki teknik dasar dalam bermain sepak bola,’’ kata Timo.

Selain penguasaan teknik, pelatih Timnas sepak bola putri Indonesia di SEA GAMES 2009 itu berpesan yang terpenting adalah anak-anak merasa fun ketika menjalani latihan maupun bertanding. Sehingga nantinya mereka akan mencintai sepak bola dan akan menekuninya.

Selanjutnya, salah satu materi teknik dasar yang wajib dikuasai ialah ball mastery. Pada materi ini, Coach Timo membagi dalam dua tingkatan yakni variasi mudah dan sulit, dimana tahapan dimulai dari penguasaan bola secara perlahan, peningkatan kecepatan, hingga tanpa melihat yang menuntut fokus individu sebagai starting point dan dribbling dengan berbagai sisi kaki kiri dan kanan.

3. Tingkatkan potensi siswa di bidang non akademis

Para siswi SD di Kabupaten Kudus mengikuti kompetisi sepak bola putri ''Milklife Soccer Challenge 2023'' di Supersoccer Arena Kudus, 15–18 Juni 2023. (dok. Djarum Foundation)

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Salma Munawwaroh menyambut baik keterlibatan puluhan sekolah MI di Kudus dalam pelatihan ini. Menurutnya kegiatan ini berguna untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan emosional yang diharapkan dapat berdampak positif pada pembentukan karakter para peserta didik.

“Sepak bola adalah olahraga beregu yang berdampak positif bagi keterampilan dan kecerdasan anak dalam mengelola emosi dan bersosialisasi. Bagaimana mereka bekerjasama dan berkolaborasi itu kan tertuang ketika mereka bermain sepak bola yang bisa memupuk rasa percaya diri, mengelola emosional serta membangun kecerdasan sosial,” katanya.

Keterlibatan siswi dalam sepak bola putri ini merupakan upaya yang tepat dalam meningkatkan potensi peserta didik di bidang non akademis. Selain untuk meningkatkan berbagai keterampilan lunak, kegiatan ini juga menyehatkan karena mendorong anak lebih aktif berolahraga.

Baca Juga: Cerita Asyifa Jadi Top Scorer di Kompetisi Sepak Bola Putri di Kudus

Berita Terkini Lainnya