TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Inovasi Kreatif Pelayanan Publik dari Pemprov Jateng. Inspiratif!

Namanya lucu dan unik

Dok. Kementerian PANRB

Semarang, IDN Times - Terdapat tiga inovasi pelayanan publik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berhasil mendapatkan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (18/7). 

Tiga inovasi tersebut adalah APEM ASI, TELE APIK, dan PAYJEM PAS NGAMUK. IDN Times akan membahas tiga inovasi tersebut.

Baca Juga: Jateng 'Juara Umum' Penghargaan 99 Inovasi Pelayanan Publik

1. APEM ASI

twitter.com/@dpusdatarujtg

Dari laman resmi Pemprov Jateng, APEM ASI adalah sebuah aplikasi berbasis daring atau online yang mampu memberikan informasi secara terbuka kepada pemakai kepentingan dalam manajemen operasi irigasi Daerah Irigasi Serayu.

Sasaran utama inovasi tersebut adalah untuk menyejahterakan petani atau pemakai air irigasi di daerah irigasi Serayu agar dapat menerapkan fase sesuai masa tanam. Selain itu juga untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dalam menyongsong ketahanan pangan nasional.

APEM ASI menjadi media yang membantu dalam mengelola Operasi Irigasi, yaitu  pelayanan kepada pengguna air irigasi di Daerah irigasi Serayu. Pengguna air di daerah tersebut mayoritas adalah petani.

Adanya APEM ASI pembagian air irigasi menjadi transparan dan informasi fase tanam yang dibutuhkan oleh petugas di lapangan dan pengguna air irigasi, bisa membantu saat diperlukan.

2. TELE APIK

jatengprov.go.id

Inovasi kedua yang mendapatkan penghargaan adalah TELE APIK, yang merupakan singkatan dari (Teyeng ndeLeng (melihat) Antrean Pendaftaran lan (dan) polikliniK. Inovasi ini milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah.

TELE APIK menginformasikan waktu selesainya pelayanan dokter spesialis per pasien yang terekam dalam rekam medik elektronik dengan urutan antrean berikutnya.

Inovasi tersebut mampu memaksa dokter untuk datang tepat waktu pukul 08.00 WIB pagi. TELE APIK juga mampu membangun komitmen kedisiplinan dokter spesialis. Sebab hal itu berdampak pada kepastian waktu tunggu pemeriksaan dan mengurangi penumpukan pasien.

Sistem pada inovasi tersebut dapat diakses dengan mudah baik oleh manajemen rumah sakit maupun pasien sebagai pengguna layanan. Sehingga dapat melakukan penilaian kinerja dokter spesialis, terkait dengan kedisiplinan dan cakupan pelayanan pasien berbasis sistem, menjadi lebih objektif dan berkesinambungan. Dan yang paling utama adalah menjamin transparansi atau keadilan.

Baca Juga: 7 Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah Mendunia Ini Buatan Indonesia

Berita Terkini Lainnya