Kisah Tuty Kusniaty, Pemasar Asuransi yang Selalu Dicari Pasien Kritis

 Sukses jadi agen Prudential Syariah

Semarang, IDN Times - Tidak hanya tenaga medis yang dicari pasien saat sakit kritis. Dalam kondisi tersebut ada peran dari tenaga pemasar asuransi yang tak kalah penting untuk membantu dengan sepenuh hati para peserta dan keluarganya yang terproteksi dari risiko kesehatan dan jiwa.

1. Bantu klaim pengobatan pasien kanker stadium 4

Kisah Tuty Kusniaty, Pemasar Asuransi yang Selalu Dicari Pasien Kritisilustrasi pasien kanker (carti.com)

Seperti Tuty Kusniaty, seorang tenaga pemasar asuransi dari Prudential Syariah ini sudah menjalankan profesinya itu selama 22 tahun. Banyak pengalaman dan cerita dari mantan pegawai bank swasta di Kota Solo, Jawa Tengah yang memutuskan beralih profesi tersebut.

Perempuan paruh baya itu bercerita, ia pernah berhasil membantu salah satu pesertanya—seorang ibu tunggal—melakukan klaim untuk pengobatan kanker stadium 4 di Malaysia di saat pandemik COVID-19.

“Peserta asuransi ini padahal baru bergabung selama 9 bulan, tapi telah terdiagnosa kanker ovarium stadium 4. Sebab, ditemukan dalam kondisi yang sudah cukup kritis, dokter menganjurkan untuk segera dilakukan tindakan,’’ tuturnya saat ditemui, Jumat (21/7/2023).

Sesuai permintaan keluarga dan cakupan manfaat asuransi yang telah dipilih, peserta memutuskan menjalani perawatan di Malaysia. Tuty pun melakukan pendampingan kepada kliennya itu mulai mencarikan rekomendasi dokter dan rumah sakit di Malaysia.

‘’Pendampingan saya berikan termasuk melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi dan menghadirkan pihak imigrasi di rumah sakit untuk melakukan foto pasien karena masa berlaku paspor peserta yang telah habis. Lalu setelah paspor jadi, saya mendampingi mencari rujukan ke rumah sakit di Malaysia,’’ jelas Tuty.

Baca Juga: Pembayaran Klaim Prudential Syariah di Jateng Capai Rp155 Miliar

2. Datangkan imigrasi ke rumah sakit untuk foto pasien

Kisah Tuty Kusniaty, Pemasar Asuransi yang Selalu Dicari Pasien KritisLayanan paspor secara "Drive Thru" di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Bandara Soekarno Hatta, Tangerang (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Ia juga membantu seluruh proses administrasi di sana dan akhirnya peserta berhasil mendapatkan tindakan dan perawatan selama satu bulan di Malaysia hingga pulih total.

Seluruh biaya pengobatan dengan perkiraan total senilai Rp3 miliar, termasuk PET scan, kemoterapi yang dilakukan oleh peserta selama satu tahun terakhir di ditanggung sepenuhnya oleh Prudential. Peserta beserta keluarga juga memperoleh santunan kondisi kritis senilai Rp500 juta.

Menurut Tuty, sebagai tenaga pemasar asuransi ia harus bisa menjadi orang yang paling bisa diandalkan oleh para peserta jaminan asuransi. Maka, ia harus terus meningkatkan kapasitasnya tak hanya dari sisi pengetahuan produk asuransi, tetapi juga segala hal terkait dengan kebutuhan peserta asuransi. Tak terkecuali, membantu dalam proses pengajuan klaim.

‘’Banyak peserta asuransi kesehatan yang mengajukan klaim terkait dengan kesehatan, maka saya ya harus rajin meng-update pengetahuan mengenai penyakit-penyakit katastropik yang prevalensinya terus meningkat. Saya juga menjalin komunikasi dengan dokter dan rumah sakit di area kerjanya, agar dapat memberikan rekomendasi kepada para peserta yang membutuhkan informasi mengenai penanganan penyakit yang diderita,’’ katanya.

3. Update pengetahuan tentang penyakit katastropik

Kisah Tuty Kusniaty, Pemasar Asuransi yang Selalu Dicari Pasien Kritisilustrasi gangguan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Cerita inspiratif lain, Tuty pernah membantu peserta yang mengalami penyakit autoimmune. Pasien pria berusia 58 tahun itu kondisi trombositnya terus menurun drastis dan cukup mengkhawatirkan. Akhirnya, peserta dibawa dari rumah sakit di Solo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di Rumah Sakit Siloam di Surabaya.

‘’Sama dengan peserta-peserta asuransi kesehatan lainnya, saya juga melakukan pendampingan menyeluruh mulai dari mencari informasi rumah sakit di Solo dan Surabaya untuk penanganan sang peserta, membantu mengurus seluruh administrasi perpindahan dari rumah sakit secara cepat, membantu pemesanan ambulans, hingga pengobatan di Rumah Sakit Siloam Surabaya,’’ jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, sang peserta telah kembali sehat dan beraktivitas kembali secara normal. Seluruh biaya pengobatan, rawat inap, hingga pemesanan ambulans ditanggung oleh Prudential.

4. Sukses 15 kali masuk MDRT dan COT

Kisah Tuty Kusniaty, Pemasar Asuransi yang Selalu Dicari Pasien Kritisilustrasi seorang pria sedang menjelaskan keunggulan produk syariah (pexels.com/Edmond Dantès)

Selama lebih dari dua dekade berkarir menjadi tenaga pemasar asuransi, Tuty berhasil berada di posisi puncak sebagai pemasar asuransi. Ia pernah 15 kali masuk dalam kualifikasi Million Dollar Round Table (MDRT), yang merupakan level prestisius pencapaian para agen asuransi.

Kemudian, pada masa pandemi COVID-19, Tuty berhasil mencapai tingkat lebih tinggi yakni Court of The Table (COT). Untuk mencapai level ini, seorang agen harus mengumpulkan akumulasi premi pertama senilai Rp1,627 miliar dalam periode satu tahun.

“Waktu pandemik tahun 2020 itu banyak yang cari saya. Mereka mencari proteksi yang full coverage untuk mengantisipasi COVID-19. Saya berusaha membantu mereka dengan senang hati,” tandasnya.

Baca Juga: Luncurkan MiTRUST, Manulife Beri Perlindungan Simpanan Dana Tunai

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya