Pilkada dan Nataru 2024 Diprediksi Akan Picu Inflasi di Jateng

TPID Jateng perkuat sinergi dan inovasi kendalikan inflasi

Intinya Sih...

  • Momen Pilkada Serentak, Natal, dan Tahun Baru 2024 diprediksi memicu inflasi di Jawa Tengah karena potensi kenaikan harga komoditas pangan.
  • Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) untuk memperkuat sinergi dan inovasi kendalikan inflasi.
  • Pj. Gubernur Jawa Tengah mengatakan perlunya strategi inovatif dalam pengendalian inflasi seperti operasi pasar beras, meningkatkan kapasitas petani, dan perluasan jangkauan distribusi pangan.

Semarang, IDN Times -  Momen Pilkada Serentak, Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 diprediksi akan memicu inflasi di Jawa Tengah. Sebab, pada momen tersebut akan ada potensi kenaikan harga komoditas pangan karena terjadi peningkatan permintaan masyarakat.

1. Perlu strategi inovatif untuk kendalikan inflasi

Pilkada dan Nataru 2024 Diprediksi Akan Picu Inflasi di Jatengilustrasi inflasi (Freepik.com/subsri13)

Merespons hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah bersama dengan TPID di Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Jawa Tengah di Semarang, Kamis (26/9/2024).

Kegiatan yang mengusung tema ”Memperkuat Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas” itu dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Kemudian, Kepala Daerah 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pusat Statistik, Kanwil Perbendaharaan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Jawa Tengah.

Baca Juga: Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen di Agustus 2024, Ini Penyebabnya 

2. Bupati dan wali kota diminta susun neraca pangan

Pilkada dan Nataru 2024 Diprediksi Akan Picu Inflasi di JatengIlustrasi pertanian di perkotaan atau urban farming. (Dok. Pemkot Semarang)

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, strategi inovatif dalam pengendalian inflasi perlu dilakukan. Kecukupan komoditas pangan, terutama beras, perlu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan harga pangan selama Pilkada 2024.

‘’Antisipasi ini dapat dilakukan melalui operasi pasar yang masif dan distribusi cadangan beras pemerintah (CBP) dan pemerintah daerah pada kelompok rentan,’’ ujarnya.

Selanjutnya, Nana mengimbau kepada bupati dan wali kota di Jateng untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani serta penyuluh pertanian dalam intensifikasi lahan. Lalu, mengoptimalkan digital farming, memanfaatkan lahan tidur, memperluas urban farming serta perlunya menyusun neraca pangan.

3. Inovasi hulu ke hilir harus dioptimalkan

Pilkada dan Nataru 2024 Diprediksi Akan Picu Inflasi di JatengTim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah bersama dengan TPID di Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Jawa Tengah di Semarang, Kamis (26/9/2024). (dok. BI)

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyampaikan, urgensi penguatan koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi serta inovasi pengendalian inflasi pangan secara end-to-end.

‘’Inovasi dari hulu ke hilir dimaksud harus dioptimalisasi secara simultan untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong perluasan jangkauan distribusi. Optimalisasi BUMD dan BUMP juga perlu ditingkatkan untuk memperpendek rantai distribusi dan menjadi offtaker dalam menyerap pasokan yang berlebih,’’ katanya.

Lebih lanjut, imbuh Rahmat, untuk menjaga kecukupan pasokan di setiap kabupaten/kota di Jateng, kerjasama antar daerah (KAD) perlu diperluas tidak hanya mencakup antar-provinsi, melainkan juga antar-kabupaten/kota di Jateng.

Dengan demikian, melalui penyelenggaraan HLM dan Rakorwil tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi diantara stakeholder di Jateng. Sehingga, dapat memberikan solusi yang inovatif dan efektif guna mengatasi tantangan ketahanan pangan dalam rangka mendukung ketahanan ekonomi lokal. Kemudian, melindungi daya beli masyarakat, dan menjaga stabilitas harga pangan.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 Dongkrak Ekonomi di Jateng, Begini Penjelasan BI

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya