Stok Solar di Jateng Cukup untuk 16 Hari, Disalurkan di 754 SPBU 

Konsumsi harian solar di angka 5.833 kiloliter per hari

Semarang, IDN Times - Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM untuk produk solar di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam kondisi aman. Per Kamis (31/3/2022), ketahanan stok solar masih cukup untuk 16 hari ke depan. 

1. Masyarakat diimbau tidak khawatir soal pasokan

Stok Solar di Jateng Cukup untuk 16 Hari, Disalurkan di 754 SPBU Seorang petugas berada di depan mobil tangki yang melakukan pengisian BBM ke mobil tangki di area pengisian otomatis (New Gantry System) Integrated Terminal BBM Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, menurut pantauan pihaknya penyaluran solar subsidi di Jawa Tengah dan DIY normal, lancar, dan terkendali hingga saat ini. Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

‘’Konsumen tidak perlu khawatir karena kami berkomitmen menyalurkan solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jawa Tengah dan DIY,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).

Tercatat hingga saat ini, ketahanan stok produk solar di Fuel Terminal di Jawa Tengah dan DIY mencapai hampir 16 hari. Angka tersebut belum termasuk stok di kilang maupun dalam pengantaran melalui kapal.

Baca Juga: BBM Langka, Pengusaha Truk Jateng Ngeluh Biosolar Dibatasi di SPBU

2. Konsumsi solar naik 11 persen

Stok Solar di Jateng Cukup untuk 16 Hari, Disalurkan di 754 SPBU Mobil tangki sedang mengisi BBM di Terminal BBM. (dok. Pertamina Patra Niaga)

Brasto menjelaskan, penyaluran produk Solar subsidi diatur oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) baik untuk pengaturan kuota maupun peruntukannya.

“Ada sebanyak 754 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah operasi kami yang ditetapkan untuk menerima alokasi penyaluran produk Solar, di antaranya 675 di Jateng dan 79 di DIY,” katanya.

Berdasarkan monitoring yang dilakukan Pertamina, terdapat peningkatan konsumsi BBM solar di tengah masyarakat, seiring dengan pemulihan dan peningkatan ekonomi yang terjadi. Hal itu menyebabkan lonjakan konsumsi dari kuota yang telah ditetapkan.

“Kami mencatat rerata konsumsi harian solar subsidi yang disalurkan PT Pertamina Patra Niaga hingga akhir Februari 2022 di Jawa Tengah dan DIY berada di angka 5.833 kiloliter per hari. Angka tersebut 11 persen berada di atas rerata kuota harian tahun 2021, yaitu di angka 5.253 kiloliter per hari,” tuturnya.

Kendati demikian, tambah Brasto, Pertamina berkomitmen untuk tetap menyediakan Solar untuk memenuhi kebutuhan, khususnya bagi konsumen yang berhak menerima subsidi dari pemerintah.

3. Dorong konsumen beralih ke BBM nonsubsidi

Stok Solar di Jateng Cukup untuk 16 Hari, Disalurkan di 754 SPBU Operator SPBU mengisi BBM pada mobil saat perkenalan kepada konsumen program baru layanan pesan antar BBM (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Pertamina senantiasa mengimbau, kepada masyarakat umum, khususnya yang berasal dari kalangan mampu atau menengah ke atas dapat bijak dalam menggunakan produk BBM sesuai peruntukannya, agar subsidi dari pemerintah terhadap BBM tersebut dapat tepat sasaran.

“Kami terus mendorong dan mengedukasi agar masyarakat lebih memilih BBM nonsubsidi dari Pertamina yang tentu kualitasnya lebih baik bagi mesin kendaraan dan lebih ramah lingkungan,” tandasnya.

Untuk BBM jenis gasoline terdapat dua produk Pertamax Series, yaitu Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). Sementara untuk BBM jenis gasoil tersedia dua produk Dex Series, di antaranya Dexlite (CN 51) dan Pertamina Dex (CN 53).

Baca Juga: Nataru 2021 Konsumsi BBM dan LPG Jateng DIY Diprediksi Naik 10 Persen

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya