BI: Pemilu dan Pilkada Serentak Sumbang Pertumbuhan Ekonomi di Jateng

El Nino pengaruhi perekonomian di akhir tahun

Semarang, IDN Times - Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan IV tahun 2023 tumbuh positif mencapai 4,37 persen (year-on-year/y-o-y). Hal itu lebih rendah atau melambat dibandingkan triwulan III pada tahun yang sama, yang mencapai 4,92 persen (y-o-y).

1. Konsumsi rumah tangga saat Nataru tinggi

BI: Pemilu dan Pilkada Serentak Sumbang Pertumbuhan Ekonomi di JatengPedagang Cabai merah di Pasar Tradisional. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi di Jateng berasal dari konsumsi rumah tangga saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sektor tersebut berandil terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 3,32 persen dan tumbuh sebesar 5,65 di triwulan yang sama tahun 2022.

Selain rumah tangga, perekonomian Jawa Tengah ikut didorong oleh kinerja investasi yang tumbuh sebesar 4,02 persen (y-o-y) dibarengi dengan perbaikan kinerja ekspor yang tercatat tumbuh 4,74 persen (y-o-y), di tengah permintaan Global yang belum normal.

2. Produksi padi terpengaruh El Nino

BI: Pemilu dan Pilkada Serentak Sumbang Pertumbuhan Ekonomi di JatengPetani sedang membajak sawah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan IV tahun 2023 terpengaruh dampak El Nino yang berdampak pada penurunan kinerja pertanian karena penurunan luas tanam padi sebesar 40,54 persen (y-o-y). Kondisi itu memengaruhi produksi padi sebesar 11,05 persen (y-o-y).

Penurunan kinerja sektor pertanian mencapai 4,63 persen (y-o-y) atau turun 1,81 persen (y-o-y) dari triwulan III di tahun yang sama. 

3. Pemilu 2024 sumbang pertumbuhan ekonomi

BI: Pemilu dan Pilkada Serentak Sumbang Pertumbuhan Ekonomi di JatengKepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra. (Dok. BI Jateng)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra memperkirakan ke depan perekonomian Jawa Tengah akan kuat karena dukungan permintaan domestik. Seperti konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Ia menyebutkan, pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak pada tahun 2024 mendorong kenaikan konsumsi LNPRT.

"Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga didorong beberapa faktor, seperti kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024, serta stimulus fiskal dan makroprudensial yang masih berlanjut," katanya dilansir keterangan resmi, Jumat (9/2/2024).

Menurut Rahmat, kinerja investasi dan sektor konstruksi Jawa Tengah diperkirakan ikut meningkat seiring dengan percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan akan selesai pada 2024.

"Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah-langkah yang lebih strategis dan sinergi kebijakan antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia, serta keterlibatan pelaku usaha dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif," tandasnya.

Baca Juga: Kerjasama Indonesia-China Pacu Pemulihan Perekonomian Pasca Pandemi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya