Iklan saat COVID-19 Tembus Rp259 T, Paling Banyak di Televisi

Keuangan dan bank paling banyak beriklan di media sosial

Semarang, IDN Times - Televisi masih menjadi saluran iklan pilihan para brand (pemilik merek) dengan jumlah belanja iklan mencapai 78,2 persen. Kemudian, disusul channel digital (15,9 persen), media cetak (5,5 persen), dan radio (0,4 persen).

1. Iklan saat pandemik COVID-19 tembus Rp259 triliun

Iklan saat COVID-19 Tembus Rp259 T, Paling Banyak di TelevisiIlustrasi menonton televisi. (Pixabay.com/StokSnap)

Hal itu diketahui dari laporan tahunan Nielsen tentang belanja iklan sepanjang 2021.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina menyebut, televisi masih menjadi saluran iklan utama karena sifatnya yang dapat menjangkau audiens lebih banyak dalam waktu bersamaan. Sementara itu, kemudahan kustomisasi channel digital membuat belanja iklannya juga turut beranjak naik.

Dalam laporan itu, juga diketahui belanja iklan selama tahun itu naik 13 persen dari tahun 2020. Adapun, total belanja iklan untuk televisi, channel digital, media cetak dan radio mencapai Rp259 triliun, berdasarkan perhitungan gross rate card.

“Peningkatan ini menandakan bahwa kepercayaan untuk beriklan di tengah pandemik COVID-19 masih tinggi,” katanya dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: 3 Cara Mudah Tambah Penghasilan Buat Pekerja Kantoran, Cuan!

2. Iklan pemerintahan dan politik menurun pada 2021

Iklan saat COVID-19 Tembus Rp259 T, Paling Banyak di TelevisiIlustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sepanjang 2021, Nielsen menemukan pertumbuhan positif pada 9 dari 10 kategori. Yaitu online services, facial care, hair care, coffee and tea, snacks, clove cigarettes, seasonal condiments, liquid milk, dan instant food and noodles.

Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh kategori online services dengan belanja iklan Rp42,8 triliun atau naik 67 persen jika dibandingkan tahun 2020. 

Namun, untuk iklan kategori government dan political organization menurun sebesar 4 persen karena belum dimulainya periode pesta politik.

3. Nielsen mememonitor konten iklan di media sosial

Iklan saat COVID-19 Tembus Rp259 T, Paling Banyak di TelevisiPexels.com/Tracy Le Blanc

Nielsen memperlebar tipe dan jumlah media digital yang dimonitor di layanan Nielsen Digital Ad Intel. Sejak Januari 2022, Nielsen memonitor biaya iklan di beberapa media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Nielsen Digital Ad Intel adalah layanan pengukuran belanja iklan yang sebelumnya telah membantu marketer memantau belanja iklan di Top 200 laman di Indonesia, termasuk di dalamnya 27 channel Youtube dengan trafik yang tinggi.

“Mulai tahun 2022, Nielsen memonitor perhitungan iklan secara digital pada platform Facebook, Twitter, Instagram. Tidak berhenti disitu, Nielsen juga akan segera menjangkau Google Engine Ads, Snapchat, bahkan TikTok. Dengan memperluas cakupan, kami yakin Nielsen bisa memberikan sejauh apa tolak ukur efektivitas iklan digital yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasar sebenarnya,” imbuh Hellen.

4. Keuangan dan perbankan banyak beriklan di media sosial

Iklan saat COVID-19 Tembus Rp259 T, Paling Banyak di TelevisiIlustrasi keuangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Nielsen menemukan hasil yang menarik antara belanja iklan di channel media sosial dan bukan media sosial. Kategori online service dan telco adalah kategori yang memiliki belanja iklan paling besar di kedua platform tersebut.

Meski demikian, beberapa kategori lain memiliki strategi belanja iklan yang berbeda.

Pada channel media sosial, kategori financial institution, banking, e-channel, retailers, dan software companies tercatat mengeluarkan angka belanja iklan yang lebih besar. Sedangkan kategori facial care, beverages (carbonated, liquid milk, dan health drink) dan rokok mencatatakan belanja iklan yang lebih besar di platform bukan media sosial.

“Nielsen Digital Ad Intel mencatat ada lebih dari 300 ribu kreatif iklan yang tayang dalam tiga media sosial tersebut, di bulan Desember 2021. Ini menggambarkan seberapa fluid-nya dan pentingnya kreatif iklan di digital. Melalui peningkatan itu, pengiklan dapat memonitor iklan atau gaya komunikasi yang digunakan oleh kompetitornya,” tutup Hellen.

Baca Juga: 4 Tips dan Trik Rahasia Bikin Konten Nendang ala Youtuber Yoga Arizona

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya