Polusi Udara di Semarang Rentan Pengaruhi Inflasi Jateng, Waspada!

Kualitas udara di Semarang tidak sehat

Semarang, IDN Times - Dampak lingkungan akibat perubahan iklim seperti polusi udara dan gelombang panas (heat wave) berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Pasalnya, kondisi itu dapat memengaruhi ketersediaan pangan sehingga berdampak pada peningkatan inflasi.

1. Inflasi di Jateng naik dari bulan sebelumnya

Polusi Udara di Semarang Rentan Pengaruhi Inflasi Jateng, Waspada!Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Tengah, Muhdi. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Tengah, Muhdi menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh positif.

"Hingga Triwulan II 2023 sebesar 5,23 persen year-on-year (y-o-y). Capaian itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang hanya 5,17 persen y-o-y," katanya saat penyampaian hasil kinerja APBN di Kantor Perwakilan Kemenkeu Jawa Tengah hingga Juli 2023 di Semarang, Selasa (29/8/2023).

Sementara inflasi bulan Juli 2023 di Jawa Tengah mencapai 0,20 persen month-to-month (m-o-m). Meski lebih rendah dari inflasi nasional--sebesar 0,21 persen m-o-m--, angka tersebut justru meningkat dari bulan sebelumnya--Juni 2023--sebesar 0,03 persen m-o-m.

2. Dampak lingkungan pengaruhi ekspor impor

Polusi Udara di Semarang Rentan Pengaruhi Inflasi Jateng, Waspada!Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sudarto. (IDN Times/Dhana Kencana)

Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sudarto mengharapkan kepada seluruh pihak untuk mewaspadai pengaruh dampak lingkungan akibat perubahan iklim. Harapannya tidak memengaruhi positifnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi yang lebih tajam di Jawa Tengah.

Menurut Sudarto, Jawa Tengah menjadi wilayah yang terdampak langsung efek perubahan iklim.

"Industri supply dan demand-nya harus secure. Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dari Jawa Tengah. Paling banyak (disumbang) dari sektor manufaktur, yang mana (perubahan iklim ) itu berpengaruh pada impor bahan baku, ekspor bahan baku ke luar negeri," ujarnya kepada IDN Times.

3. Jateng sulit keluar dari tensi politik

Polusi Udara di Semarang Rentan Pengaruhi Inflasi Jateng, Waspada!Ilustrasi Pemilu. (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain perubahan iklim, imbuh Sudarto, potensi lain yang mengganggu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah situasi ekonomi Global, geopolitik, digitalisasi, dan ancaman kemungkinan terjadinya pandemik lagi pada tahun mendatang.

"Jateng terdampak tensi geopolitik (tahun politik) dan kemungkinan dari efek timbulnya perubahan iklim, yaitu kesehatan. Oleh karena itu, penguatan sektor kesehatan, BPJS Kesehatan menjadi penting karena konsepnya adalah gotong royong," tandasnya.

4. Udara di Semarang tidak sehat

Polusi Udara di Semarang Rentan Pengaruhi Inflasi Jateng, Waspada!Ilustrasi Kota Semarang (IDN Times/Anggun Puspita)

Seperti diketahui, polusi udara tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tapi juga di Jawa Tengah. Salah satunya di Kota Semarang, sebagai ibu kota provinsi tersebut.

Dari pemantauan laman resmi kualitas udara, IQAir per Rabu (30/8/2023) pukul 15.00 WIB, diketahui status kualitas udara di Semarang tidak sehat (unhealthy) karena indeks kualitas udara mencapai 104, dengan Konsentrasi Partikulat (PM2.5) mencapai 36.7 satuan mikrogram per meter kubik.

Kondisi tersebut berbahaya bagi kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, penderita penyakit paru-paru.

IQAir merekomendasikan untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menggunakan air purifier, dan menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya