Sektor Jasa Keuangan Jawa Tengah Tumbuh Stabil di Semester I 2024

OJK: Likuiditas memadai, risiko terjaga

Intinya Sih...

  • Sektor jasa keuangan Jawa Tengah stabil dan positif selama Semester I 2024
  • Aset perbankan tumbuh 6,33% y-o-y, DPK tumbuh 7,46% y-o-y, kredit tumbuh 5,25% y-o-y
  • Perbankan syariah tumbuh 11,45% y-o-y, transaksi pasar modal didominasi investor individu

Semarang, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah melaporkan bahwa sektor jasa keuangan di wilayah tersebut menunjukkan kinerja yang stabil dan positif sepanjang Semester I 2024. Berdasarkan data mereka, pertumbuhan tersebut didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga, menunjukkan bahwa sektor ini terus bergerak maju dengan kepercayaan diri.

1. Peningkatan risiko masih dalam batas aman

Sektor Jasa Keuangan Jawa Tengah Tumbuh Stabil di Semester I 2024Ilustrasi Bank Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Total aset perbankan di Jawa Tengah per Juni 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 6,33 persen year-on-year (y-o-y), dengan nominal mencapai Rp595,51 triliun. Dari jumlah itu, aset Bank Umum menyumbang Rp545,26 triliun, sementara aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp50,26 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 7,46 persen (y-o-y), mencapai Rp471,21 triliun. Pertumbuhan kredit yang disalurkan mencapai 5,25 persen (y-o-y) dengan total Rp426,01 triliun, meskipun tingkat risiko kredit naik menjadi 5,80 persen.

Untuk Aset Bank Umum di Jawa Tengah meningkat 6,76 persen (y-o-y), dengan total DPK Bank Umum tumbuh sebesar 7,79 persen (y-o-y). Kredit yang disalurkan oleh Bank Umum juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,66 persen (y-o-y), meski NPL gross mencapai 4,91 persen. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan risiko yang masih dalam batas aman berkat pencadangan kredit bermasalah yang memadai.

Sementara itu, BPR di Jawa Tengah mencatat pertumbuhan aset sebesar 1,85 persen (y-o-y) dan pertumbuhan kredit sebesar 1,31 persen (y-o-y), meskipun NPL gross BPR/S mencapai 14,80 persen.

Baca Juga: 5 Kiat Menyiapkan Tabungan Pernikahan Bersama Pasangan

2. Perbankan syariah tumbuh positif

Sektor Jasa Keuangan Jawa Tengah Tumbuh Stabil di Semester I 2024Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Perbankan syariah di Jawa Tengah juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan aset sebesar 11,45 persen (y-o-y), mencapai Rp43,27 triliun, serta DPK yang tumbuh 11,84 persen (y-o-y) menjadi Rp34,51 triliun. Pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah meningkat 13,59 persen (y-o-y) dengan NPF (Non-Performing Financing) terjaga di angka 5,54 persen.

Pada sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), perusahaan pembiayaan mencatat peningkatan nilai piutang sebesar 9,44 persen (y-o-y), mencapai Rp32,71 triliun, meskipun penyaluran modal ventura mengalami penurunan sebesar 16,27 persen (y-o-y). Sementara itu, aset Dana Pensiun di Jawa Tengah tumbuh sebesar 3,51 persen (y-o-y), mencapai Rp676 triliun.

3. Aduan ke OJK terbanyak soal perbankan

Sektor Jasa Keuangan Jawa Tengah Tumbuh Stabil di Semester I 2024Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, Sumarjono. (Dok. OJK Jateng)

Sementara itu, transaksi pasar modal di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu, dengan jumlah investor saham (SID) mencapai 681.361 sampai bulan Juni 2024, dengan nilai transaksi sebesar Rp601 triliun. Selain itu, fintech peer-to-peer (P2P) lending di Jawa Tengah mencatat pertumbuhan outstanding pinjaman sebesar 27,08 persen (y-o-y), dengan nilai pinjaman mencapai Rp527 triliun.

OJK Jawa Tengah juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan. Hingga Juni 2024, OJK telah melaksanakan 247 kegiatan edukasi dengan partisipasi 68.865 orang. OJK menerima 609 pengaduan konsumen, dengan sektor perbankan umum menjadi yang terbanyak diadukan.

Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono mengatakan, dengan likuiditas yang memadai dan risiko yang terkelola dengan baik, sektor jasa keuangan di Jawa Tengah menunjukkan kinerja yang positif dan stabil pada Semester I 2024.

"Hal ini memberikan optimisme bagi pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya terus beradaptasi terhadap dinamika pasar yang ada," katanya dilansir keterangan resmi, Rabu (28/8/2024).

Baca Juga: OJK Lahirkan EPIKS di Demak Dorong Pesantren Penggerak Ekonomi Syariah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya