Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional Jateng

Pedagang harus jual beras SPHP sesuai patokan HET

Semarang, IDN Times - Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah menyampaikan permintaan masyarakat yang tinggi telah membuat beras SPHP yang disalurkan ke pasar tradisional langsung habis terjual. 

Baca Juga: Beras SPHP Sulit Dicari di Minimarket, Bos Bulog Ungkap Penyebabnya

1. Bulog Jateng salurkan sampai 1.100 ton beras SPHP saban hari

Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional JatengPengecekan beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Menurut Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Akhmad Kholisun, tingginya permintaan masyarakat terbukti dari setiap harinya pihaknya menyalurkan beras SPHP sebanyak 800-1.100 ton ke sejumlah ritel-ritel modern, pasar tradisional dan toko RPK mitra Bulog tiap wilayah. 

"Untuk SPHP memang permintaannya begitu tinggi. Per hari rata-rata 800-1.100 ton. Bahkan, Selasa kemarin kita salurkan 1.150 ton baik dalam kemasan 5 kilo maupun 50 kilogram. Ini jumlah salurannya di RPK, ritel dan pedagang sangat besar. Dan serapan masyarakat juga cukup tinggi. Begitu disetor, dalam waktu gak lama langsung habis. Ini terbukti besarnya dropping ke masyarakat," tutur Akhmad di kantornya, Jalan Menteri Supeno, Semarang, Rabu (28/2/2024). 

2. Beras SPHP hanya dijual ke pedagang yang berkomitmen

Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional JatengIlustrasi warung beras. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ia mengatakan, penyaluran beras SPHP dilakukan secara rutin. Peruntukannya khusus kepada para pedagang beras yang punya komitmen menjual beras SPHP bagi masyarakat. 

Oleh karena itulah, diakuinya kalau penyaluran beras SPHP tidak ditujukan ke semua pedagang pasar. 

Para pedagang pasar yang memperoleh beras SPHP hanya mereka yang berani menjual dengan patokan sesuai Harga Eceran Tetap (HET).

"Kita rutin salurkan ke pedagang tentunya ke pedagang yang mengajukan untuk melakukan pembelian SPHP. Tidak semua pedagang memang karena yang diberikan SPHP adalah pedagang yang punya komitmen menjual SPHP di harga HET," kata Akhmad.

3. Pedagang dilarang jual SPHP di atas HET

Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional JatengDok. Pemkot Tangerang

Bagi pedagang yang kedapatan menjual beras SPHP diluar HET, pihaknya mengancam akan menjatuhkan sanksi tegas berupa penyetopan saluran penjualan.

"Kalau ternyata ada pedagang menjual di atas HET maka akan diberi sanksi penghentian saluran SPHP. Soalnya kita sudah jadwalkan penyalurannya karena permintaan tinggi. Bila sudah habis kalau lapor ke Bulog akan ditambah ke pedagang SPHP tersebut," tuturnya. 

4. Kondisi warga diklaim masih terkendali

Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional JatengOperasi pasar beras murah SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Lebih lanjut, pihaknya akan mengkaji kemungkinan untuk menambah volume penyaluran beras SPHP dengan melihat tingkat serapan masyarakat seberapa tinggi dari hari ke hari.

Kendati demikian sejauh ini untuk wilayah Jawa Tengah situasinya masih relatif terkendali. Akhmad berkata ketika beras SPHP disalurkan ke pasar, tidak ada masyarakat yang berdesak-desakan. "Di Jateng masih relatif terkendali. Tidak berdesak-desakan," cetusnya. 

Adapun untuk harga beras di pasaran, Akhmad mengaku saat ini harganya mulai turun. Informasi yang ia dapatkan penurunan harga beras terpantau di Kabupaten Pemalang, Solo dan Pekalongan sudah turun sekitar Rp300--400 per hari.

"Saat ini harga beras turun 300-400 rupiah per harinya. Di Solo, Pemalang, Pekalongan," paparnya. 

5. Sekalinya SPHP datang diburu pedagang sate

Bulog Akui Beras SPHP Cepat Habis di Pasar Tradisional JatengIlustrasi pedagang beras (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Terpisah, Isti Jani, Ketua Paguyupan Pasar Peterongan mengaku telah mengusulkan tambahan kuota beras SPHP kepada Bulog Jateng. Sebab beras SPHP di pasarnya langsung diburu para pembeli ketika tiba di lapak. 

"Apalagi secara kualitas SPHP dan premium sama. Makanya sekalinya SPHP datang, langsung diburu. Sehingga kita minta tambahan kuota. Tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut," ujarnya. 

Seorang pedagang beras Pasar Peterongan, Ninik mengatakan dengan harga beras premium yang tinggi membuat masyarakat cenderung memborong beras SPHP. Malahan tidak sampai sau jam, beras SPHP ludes diborong warga. 

"Tapi enggak sampai sejam ludes karena murah. Jadi sekalinya datang langsung diburu pedagang warteg, sate longtong sama lainya," pungkasnya. 

Baca Juga: Warga Semarang Dilarang Panic Buying Beli Beras, Ini Alasan Pemkot

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya