Ganjar Sarankan Pelaku UMKM Pakai Marketplace Pulihkan Ekonomi 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kolaborasi antar pihak perlu diambil untuk kemajuan para pelaku UMKM terutama memberikan pendampingan strategi digital.
Menurutnya dengan pendampingan yang terukur, maka akan semakin banyak UMKM yang bangkit di masa pemulihan ekonomi tahun 2022 nanti.
"Perbankan bisa memberikan fasilitas yang banyak. Pemerintah umpama punya KURDISH, kami di bank jateng juga punya. Ada kredit milenial, biar anak-anak muda juga bisa jualan," ujar Ganjar, Jumat (31/12/2021).
1. Para pelaku UMKM harus pakai marketplace untuk jangkau pasar lebih luas
Pemprov Jateng, katanya, beberapa tahun belakangan ini intens melakukan pendampingan terhadap UMKM. Tak hanya soal inovasi produk, juga meliterasi digital pada para pengusaha kecil.
"Kita gak bisa lagi cari market yang tradisional, itu-itu mulu nggak bisa. Kita mesti cari juga potensial market yang lain. Sekarang menggunakan marketplace, menggunakan medsos, ini jangkauannya bisa melompat tanpa disadari," terangnya.
Baca Juga: Sistem Ganjil Genap Berlaku di Tempat Wisata Jateng yang Macet saat Tahun Baru
2. Ganjar minta dinas didik UMKM agar melek literasi digital
Ganjar mengatakan, selama ini banyak ditemukan UMKM di kabupaten/kota yang tidak menyangka jika penggunaan digital sangat bermanfaat bagi penjualan.
"Nah mereka hanya butuh dididik sehingga literasi digitalnya bagus, kalau itu bisa kita dorong UMKM kita akan bisa muncul. Tapi itu tidak bisa terjadi kalau kita gak melatih dan mendampingi," urainya.
3. Perbarindo akan berikan pendampingan digital bagi UMKM
Sedangkan menurut Ketua Perbarindo Jawa Tengah, Dadi Sumarsana adanya pendampingan digital nantinya akan memberi kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan kredit.
Aplikasi yang dibuat juga didesain semudah mungkin untuk digunakan oleh para pelaku usaha. "Jadi kita upayakan mengedukasi UMKM secara digital. Melakukan pembukuan yang mereka serasa tidak melakukan seolah sedang bermain smartphone, hasilnya akan jadi neraca, arus kas dan sebagainya dan diharapkan akan menjadi akses ke BPR dan menjadi cepat analisa kreditnya," tukasnya.
Baca Juga: Sepak Terjang UMKM di Jateng Jualan Lewat Jalur Digital Saat Pandemik