Kapuk asal Jateng Ternyata Laku Dijual ke India, Diklaim Bebas Hama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Setumpuk kapuk yang dihasilkan dari pohon randu biasanya hanya digunakan untuk membuat bantal atau guling. Namun, menurut Balai Karantina Pertanian Semarang, kapuk yang dihasilkan dari sejumlah wilayah Jawa Tengah justru laku dijual ke India.
1. 250 ton kapuk diekspor ke India
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Turhadi Noerachman mengaku ada sekitar 250 ton kapuk yang bisa diekspor ke India. Proses pengiriman kapuk sebanyak itu dilakukan Selasa (13/6/2023).
"Fasilitasi ekspor dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan, sehingga kami memastikan kapuk yang akan dikirim aman dan sehat," ujar Turhadi dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (19/6/2023).
Baca Juga: Jadi Bahan Obat, Daging Ular dan Tokek Kering asal Jateng Diekspor ke Hongkong
2. Diberi sertifikat bebas hama serangga
Sebelum diekspor, terangnya kapuk yang dipanen dari Jawa Tengah sudah diperiksa terlebih dahulu. Kemudian dicek dengan teliti guna memastikan kapuk tersebut bebas organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Usai diperiksa, petugasnya memastikan kapuk hasil panen petani dinyatakan layak ekspor karena sudah bersih, sehat dan bebas serangga. Selanjutnya, ada 250 ton kapuk yang dilengkapi sertifikat bernama Phytosanitary sebagai jaminan persyaratan ekspo ke India.
3. Punya prospek yang menjanjikan
Sedangkan, India merupakan salah satu pengimpor terbesar kapuk asal Jawa Tengah, dibanding negara lain seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, Bangladesh, Burgaria, Italia, Begia, Mauritius, Jerman, dan Inggris.
Berdasarkan data sistem otomasi IQFAST, tercatat ekspor kapuk tujuan India mencapai 1.000 ton atau setara dengan nilai Rp24 miliar pada tahun 2022.
Menurut Turhadi, kapuk diminati pasar global lantaran prospeknya menjanjikan. Tercatat, sampai Mei 2023 diketahui ekspor kapuk ke India hampir 350 ton atau Rp6 miliar dengan frekuensi pengiriman sebanyak 40 kali.
Adapun keseluruhan ekspor kapuk per Mei 2023 mencapai 1,75 ribu ton atau senilai Rp23 miliar.
4. Kapuk bisa dijadikan peredam panas
Turhadi berharap peluang ekspor kapuk sampai akhir tahun ini semakin melejit. Ia juga mengungkapkan bahwa kapuk sering diabaikan karena kini banyak pilihan kasur dari busa, bantal, guling dari bahan lain. Namun jika dicermati, kapuk bisa dimanfaatkan untuk peredam panas dan isolator panas.
"Peluang ini perlu dimanfaatkan agar petani berinovasi mengembangkan olahan kapuk menghasilkan produk berkualitas dan dikenalkan ke luar negeri," paparnya.
Baca Juga: Jateng Ekspor 50 Ton Porang ke China, Dipakai Campuran Beras dan Bakso