Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan Karyawan

Apindo masih yakin dengan kerja Bu Menkeu

Intinya Sih...

  • Apindo meminta pemerintah benahi kinerja keuangan fiskal untuk jaga nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.
  • Pelemahan kurs rupiah dapat menyebabkan rumahkan karyawan pabrik dan perusahaan secara besar-besaran.
  • Kurs rupiah melemah membuat harga produk manufaktur akan melonjak, dan alternatif lain adalah merumahkan karyawan untuk menghindari PHK massal.

Semarang, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah meminta pemerintah pusat untuk secepatnya membenahi kinerja keuangan fiskal sebagai langkah menjaga nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi mengungkapkan apabila pelemahan kurs rupiah semakin tidak terkendali maka para karyawan pabrik dan perusahaan akan dirumahkan secara besar-besaran. 

"Dan memang kami mengakui bahwa terjadinya fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar ini sangat bahaya untuk kelangsungan operasional sektor industri dalam negeri," terang Frans saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga: Rupiah Semakin Lesu, Apindo Jateng Naikan Harga Produk Manufaktur

1. Beban pelaku usaha industri tambah berat

Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan KaryawanIlustrasi pabrik perakitan mobil listrik (byd.com)

Lebih jauh, Frans berkata dengan jumlah tenaga kerja industri di Jawa Tengah lebih dari 10 juta jiwa, maka pelemahan kurs rupiah memberatkan kinerja pelaku usaha industri. 

Operasional pabrik-pabrik, katanya akan semakin berat jika kurs rupiah semakin melemah dalam waktu tiga bulan ke depan. 

"Kalau berlangsung lama 3 bulan ini tentu amat berat. Kami pasti terbebani. Sebabnya apa, barang tidak akan laku dijual soalnya daya belinya juga terpengaruh. Mau ekspor juga susah. Jalan satu-satunya kalau itu terjadi ya kapasitas produksi di pabrik terpaksa dikurangi," ujar Frans.

2. Harga produk manufaktur akan melonjak

Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan KaryawanIlustrasi orang berbelanja baju (pexels.com/cottonbro studio)

Di samping itu, Frans juga memperkirakan bahwa pelemahan kurs rupiah sedikit banyak membuat harga produk manufaktur akan melonjak. Namun, penentuan kenaikan harga produk akan dilihat dari kemampuan pasar di tiap kabupaten/kota.

"Kalau kurs rupiah tidak ada perkembangan berarti ya harga (produk) pasti naik tapi kami lihat juga kemampuan pasar. Tapi biasanya kami akan atur produksinya biar tidak terlalu berdampak ke masyarakat. Caranya bisa memproduksi barang sedikit yang penting bisa laku dijual," sambungnya. 

3. Apindo beri isyarat rumahkan karyawan

Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan Karyawanilustrasi pabrik (pexels.com/Mark Stebnicki)

Pilihan merumahkan karyawan, menurut Frans juga menjadi alternatif agar tidak terjadi PHK massal secara besar-besaran.

"Bisa jadi kami akan rumahkan karyawan jika ini masih terjadi 3 bulan. Tapi yang jelas kami usahakan supaya tidak melakukan PHK terhadap karyawan," tuturnya.

4. Yakin tidak terjadi krismon

Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan KaryawanIlustrasi tulisan krisis menggunakan typewrite. (Pixabay/viarami)

Soal apakah ada kemungkinan Indonesia kembali mengalami krisis moneter seperti tahun 1998 silam, pihaknya mengaku optimistis hal itu tak akan terulang. Karena kalangan pengusaha Jawa Tengah masih percaya dengan kinerja tim ekonomi nasional yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani dan Dirut Bank Indonesia. 

Frans mengklaim walaupun kurs rupiah melemah akan tetapi perekonomian Indonesia tetap aman. 

"Saya masih optimistis tidak akan terjadi krisis moneter. Kami percaya tim ekonomi nasional, ada Bu Menkeu, Bank Indonesia. Kondisi gonjang ganjing dunia ini tidak akan lama. Karena semua bangsa di dunia tidak menginginkan situasi keuangan memburuk, jadi pasti bangsa Indonesia tetap aman sejahtera. Pasti ada satu solusi supaya tidak ada kejadian berlarut-larut. Semua negara bertekad selesaikan ini. Kita tidak usah terlalu pesimis seperti tahun 1998-1999," kata Frans. 

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga, Rupiah Tetap Lesu di Rp16.210 per Dolar AS

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya