Pabrik Pokphand Salatiga Kini Dipasangi PLTS, Kapasitasnya 1,5 MWp  

Pokphand komitmen gulirkan energi baru terbarukan

Salatiga, IDN Times - Industri perunggasan Indonesia, yang diakui sebagai salah satu sektor prospektif di negara ini, beroperasi dalam proses bisnis yang kompleks dan menuntut efisiensi serta ketepatan dari hulu ke hilir. 

Dalam langkah krusial menuju keberlanjutan, PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk (CPIN), salah satu pemain utama di industri perunggasan di Indonesia, telah memulai perjalanan inovatifnya dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu energi surya melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

Inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan SUN Energy, pengembang energi surya terkemuka di sektor industri dan komersial.

Kehadiran energi surya berkapasitas 1,5 MWp yang berlokasi pada salah satu Plant PT Charoen Pokphand Indonesia - Food Division yang di Salatiga, Jawa Tengah

Diharapkan nantinya memberi kontribusi positif terhadap tujuan keberlanjutan bisnis. Implementasi PLTS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon dari kegiatan operasional perusahaan. 

Baca Juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Hibakan Closed House ke-14 pada USU

1. Pokphand putuskan gandeng SUN Energy

Pabrik Pokphand Salatiga Kini Dipasangi PLTS, Kapasitasnya 1,5 MWp  Ilustrasi. PLN Indonesia Power (PLN IP) menambah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida. (Dok/Humas PLN IP)

General Manager Production Charoen Pokphand Indonesia, Aditya Taufiq Wibowo mengaku memandang penting makna keberlanjutan agar mampu menyediakan lingkungan yang baik bagi generasi masa depan bangsa. 

"Untuk itu kami berupaya untuk mewujudkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Instalasi PLTS dengan skema kerjasama jangka panjang dengan SUN Energy ini, kami yakini dapat menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan perubahan iklim global," ujar Aditya.

2. Bisa hasilkan listrik tenaga surya sebesar 1.508.458 kWh

Pabrik Pokphand Salatiga Kini Dipasangi PLTS, Kapasitasnya 1,5 MWp  PLTS yang berada di Pulau Nirup, Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)

Penggunaan energi surya ini diperkirakan mampu akan menghasilkan 1.508.458 kWh listrik setiap tahunnya, setara dengan pengurangan 1.178 ton emisi karbon dan penanaman 17.676 pohon. 

Inisiatif ini akan berdampak langsung pada upaya keberlanjutan Charoen Pokphand. Sebagai pengembang energi surya, SUN Energy telah berhasil mengelola aset sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk berbagai pelaku industri perunggasan. 

3. SUN Energy: PLTS terbukti reliable!

Pabrik Pokphand Salatiga Kini Dipasangi PLTS, Kapasitasnya 1,5 MWp  PLTS yang dikelola masyarakat Pulau Mecan secara swadaya (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)

Dion Jefferson, Deputy CEO SUN Energy, menyatakan sistem PLTS telah terbukti reliable dalam program efisiensi energi di berbagai sektor. Termasuk industri perunggasan. 

Saat ini, SUN Energy mengelola aset di dua perusahaan perunggasan terbesar di Indonesia. 

"Salah satunya adalah Charoen Pokphand yang telah berkomitmen pada keberlanjutan dan transisi energi di tengah momentum yang berlangsung di Indonesia," ujar Dion.

Instalasi sistem PLTS oleh Charoen Pokphand dapat menjadi acuan bagi perusahaan lain yang ingin menghasilkan listrik rendah emisi. Ini juga ekaligus menawarkan penghematan biaya melalui skema rental yang ditawarkan oleh SUN Energy. 

Langkah inovatif ini menegaskan komitmen CPIN terhadap keberlanjutan dan berkontribusi pada peralihan lebih luas menuju praktik energi bersih dalam lanskap industri Indonesia.

Baca Juga: Gibran Sebut Investor PLTS Cirata Dapat Insentif Pajak, Cek Faktanya!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya