Pemerintah Obral Janji, Perajin Tempe Tahu Jateng Gak Mau Ikutan Mogok

Janji beri subsidi 3 bulan

Semarang, IDN Times - Para perajin tempe dan tahu di Jawa Tengah menyatakan tak mau ikut-ikutan provinsi lainnya yang berhenti berproduksi di tengah lonjakan harga kedelai.

1. Sebagian perajin tahu tempe ada yang mogok

Pemerintah Obral Janji, Perajin Tempe Tahu Jateng Gak Mau Ikutan MogokKetua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriantoro. (IDN Times/Istimewa)

Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriantoro mengungkapkan sebenarnya sejumlah anggotanya memang telah sepakat untuk menyetop produksi tahu dan tempe. Namun, pihaknya mengaku sudah menemui solusi karena terjalin kesepakatan dengan pemerintah. 

"Hari ini ada yang tidak memproduksi tempe tahu, tapi besok mereka sudah produksi semua," katanya, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Siasati Kedelai Mahal, Tempe Goreng di Semarang Dipotong Seperempat

2. Primkopti Jateng dijanjikan dapat subsidi Rp1.000

Pemerintah Obral Janji, Perajin Tempe Tahu Jateng Gak Mau Ikutan MogokPerajin tahu dan tempe mogok produksi dan gelar unjuk rasa karena tingginya harga kedelai. (dok. Paguyuban Dadi Rukun)

Dari hasil kesepakatan, menurutnya pemerintah telah menjanjikan pemberian subsidi selama tiga bulan. 

Subsidi yang dimaksud Sutrisno berupa pemberian bantuan subsidi untuk pembelian kedelai senilai Rp1.000 per kilogram.

Ia menceritakan pemerintah sudah sepakat dengan pihaknya jika nantinya kedelai dibeli dengan harga saat ini Rp11.300.

"Kalau saat ini kedelai harganya Rp 11.300 per kilo, jadi diberi subsidi Rp1.000," terangnya.

3. Pemerintah juga janji pasok kedelai tiga bulan

Pemerintah Obral Janji, Perajin Tempe Tahu Jateng Gak Mau Ikutan MogokIlustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Tak cuma itu saja, Sutrisno menyatakan pemerintah juga menjanjikan ada ketersediaan pasokan kedelai selama tiga bulan. 

Ia bilang pemerintah harus bisa menepati janjinya untuk menjamin ketersediaan kedelai selama tiga bulan ke depan. Pemerintah juga harus bisa menjamin harga kedelai stabil kisaran Rp10.000-Rp10.500 per kilogram.

"Pemerintah harus mengumumkan kenaikan harga tempe dan tahu," bebernya.

Sedangkan, Siswandi, seorang perajin tahu di Dusun Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti mengaku tetap memproduksi tahu dengan jumlah terbatas. "Ya tetap produksi walaupun jumlahnya gak banyak kayak harga kedelai yang dulu," bebernya.

Baca Juga: Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi Mulai Hari Ini

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya