Pertumbuhan Positif, Investor Saham di Soloraya Alami Peningkatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Solo Raya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode Juni 2024.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan di sektor industri keuangan salah satunya di sektor saham.
Baca Juga: Hyundai Kenalkan All New Kona di Solo, Warga Bisa Test Drive Gratis
1. Investor saham alami perningkatan
Ketua OJK Solo, Eko Hariyanto mengatakan berdasarkan data Juni 2024, perkembangan jumlah investor Pasar Modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan secara ytd sebesar 40.164 Single Investor Identification (SID) (9,52 persen) dibandingkan Desember 2023, dari 422.071 SID menjadi 462.235 SID.
"Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy, jumlah SID mengalami peningkatan dari 390.435 SID pada Juni 2023 menjadi sebesar 462.235 SID pada posisi Juni 2024," jelasnya dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (27/8/2024).
SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan Single Investor Identification Elektronik - Biro Administrasi Efek (SID E-BAE).
2. Sempat alami penurunan
Lebih lanjut, pada posisi Juni 2024, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Karesidenan Solo sebesar Rp1,42 triliun (-54,47 persen), dari Rp2,60 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp1,18 triliun pada Juni 2024.
"Dan yoy nilai transaksi saham mengalami penurunan sebesar Rp325,54 miliar (-21,55 persen) jika dibandingkan dengan Juni 2023 sebesar Rp1,51 triliun," jelasnya.
3. Perkembangan sektor perbankan
Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya posisi Juni 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara yoy. Aset perbankan naik sebesar 5,15 persen menjadi Rp119,92 triliun dari sebelumnya Rp114 triliun.
"Kredit/Pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 1,11 persen menjadi sebesar Rp106,03 triliun. Selain itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 8,24 persen menjadi Rp98,09 triliun," jelasnya.
Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada Juni 2024 masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada angka 108,09 persen.
Adapun penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan sebesar Rp28,413 triliun kemudian kredit untuk perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,24 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp60,36 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan UMKM sebesar Rp58,35 triliun.
Baca Juga: Hyundai Kenalkan All New Kona di Solo, Warga Bisa Test Drive Gratis