2. Kacang-Kacangan

freepik.com/topntp26

Kacang-kacangan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Menurut sumber Healthline, menambahkan makanan kaya serat seperti kacang dapat membantu mengurangi risiko sembelit dan mendorong gerakan usus yang sehat. Selain itu, serat tertentu yang terdapat dalam kacang membantu menjaga populasi bakteri usus yang sehat.

Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang tanah, dan kacang merah mengandung protein, serat, dan zat besi yang tinggi. Mereka dapat dimasak menjadi bubur atau puree yang mudah dicerna oleh balita. Produk olahan seperti tempe dan tahu juga merupakan sumber protein nabati yang baik.

Baca Juga: Resep Lumpia Telur Gulung, Enaknya Gak Tanggung-tanggung

3. Telur

freepik.com/azerbaijan_stockers

Telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi, mengandung zat besi, vitamin B12, dan selenium. Telur juga mengandung kolin, zat yang berkontribusi pada perkembangan otak yang sehat.

The Australian dietary guidelines merekomendasikan anak usia 1-3 tahun mengonsumsi sekitar 14 gram protein per hari dan sekitar 20 gram sehari untuk anak usia 4-8 tahun. Satu telur mengandung kurang lebih 6 gram protein, yang berarti memberikan hampir setengah dari asupan harian yang direkomendasikan untuk balita dan hampir sepertiga dari asupan harian yang direkomendasikan untuk anak-anak yang lebih besar.

Selain itu, telur juga merupakan salah satu bahan pangan yang terjangkau dan mudah disiapkan. Olahan telur rebus atau telur dadar adalah pilihan yang mudah disukai oleh anak-anak. Pastikan telur dimasak hingga matang untuk menghindari risiko infeksi.

4. Daging Ayam Lokal

freepik.com/mrsiraphol

Ayam adalah sumber protein hewani yang baik dan mudah diolah. Daging ayam lokal dapat dimasak menjadi sup, rebusan, atau diolah menjadi potongan-potongan kecil yang sesuai untuk balita. 

Ayam adalah makanan yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan anak-anak. Salah satu alasan adalah karena kaya protein. Ini penting bagi anak-anak karena berkontribusi pada pertumbuhan banyak bagian tubuh mereka, seperti sistem kekebalan tubuh, otak, tulang, dan otot. Selain itu, ayam memberikan vitamin A kepada anak-anak yang bermanfaat untuk kesehatan mata.

5. Sayuran Hijau dan Buah-Buahan

freepik.com/jcomp

Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli mengandung protein serta berbagai vitamin dan mineral. Anak-anak sebaiknya didorong untuk mengonsumsi berbagai buah dan sayuran karena kandungan sumber antioksidan yang kaya, bukan camilan manis dan makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula.

Dilansir dari HealthXChange, vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran memberikan manfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan membantu melawan penyakit. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa nutrisi yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran dapat mencegah penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular. Serta kandungan serat yang tinggi dapat membantu fungsi sistem pencernaan yang baik dan mencegah sembelit.

Buah-buahan lokal seperti pisang, mangga, dan alpukat juga memberikan asupan nutrisi seperti yang dijelaskan diatas. Mereka dapat diolah menjadi smoothie atau puree untuk memudahkan konsumsi oleh balita.

6. Produk Susu Fermentasi

freepik.com/jcomp

Selain susu, produk susu fermentasi seperti yogurt dan kefir juga merupakan alternatif yang sangat baik sebagai sumber protein untuk balita. Kedua produk ini tidak hanya kaya protein tetapi juga mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan anak-anak. Bakteri baik, atau probiotik, yang terdapat dalam yogurt dan kefir dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.

Yogurt, khususnya, juga merupakan sumber kalsium yang baik, yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat pada balita. Kalsium adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang yang kuat. Dengan memberikan produk susu fermentasi seperti yogurt atau kefir dalam menu makanan anak, orangtua dapat memastikan bahwa anak mendapatkan asupan protein dan nutrisi esensial lainnya secara seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimalnya.

Selain itu, variasi dalam pilihan makanan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang beragam. Dengan mengenalkan produk susu fermentasi, orangtua dapat memberikan variasi rasa dan tekstur yang menarik bagi anak-anak, membuat proses makan menjadi lebih menyenangkan.

7. Beras Merah atau Beras Ketan Hitam

freepik.com/rawpixel.com

Penggunaan beras merah atau beras ketan hitam sebagai sumber karbohidrat tidak hanya memberikan keuntungan dalam hal energi dan kekenyangan, tetapi juga menyediakan tambahan protein yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Beras merah, khususnya, dikenal mengandung protein lebih tinggi daripada beras putih konvensional. Protein ini esensial untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, serta memainkan peran penting dalam fungsi-fungsi biologis yang kritis, termasuk perkembangan otot dan tulang.

Selain menjadi sumber protein, beras merah dan beras ketan hitam juga kaya serat, vitamin, dan mineral. Serat dalam beras merah dan beras ketan hitam dapat mendukung fungsi pencernaan dan mencegah sembelit pada balita. Kandungan nutrisi seperti zat besi, magnesium, dan sejumlah vitamin yang terdapat dalam beras merah dan beras ketan hitam juga memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak.

Dengan memperhatikan variasi makanan, orangtua dapat memastikan bahwa balita mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan optimalnya. Selain itu, pendekatan ini juga dapat membantu mencegah stunting dengan memberikan asupan protein yang seimbang dari sumber-sumber lokal yang tersedia. Tetaplah berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak untuk memastikan bahwa menu makanan balita memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mengkoleksi Foto Anak Sedari Kecil sampai Dewasa