Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Yuk cari tahu demi tidur anak yang lebih berkualitas

Intinya Sih...

  • Insomnia dapat berdampak pada kesehatan dan perilaku anak di siang hari.
  • Insomnia pada anak disebabkan oleh faktor seperti aturan tidur yang tidak jelas, pola makan tidak teratur, aktivitas berlebihan, gangguan medis, dan efek samping obat-obatan.
  • Cara mengatasi insomnia pada anak antara lain dengan membuat rutinitas sebelum tidur, menjauhkan dari layar gadget, membuat jadwal tidur konsisten, menciptakan suasana kamar yang nyaman, dan membatasi asupan gula serta kafein.

Tidur malam merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Namun, tidak semua anak mendapatkan tidur malam yang cukup. Ada sebagian anak yang mengalami insomnia atau gangguan tidur dan sering terbangun di tengah malam hingga tidak dapat melanjutkan tidurnya kembali.

Jika kebutuhan tidur anak di malam hari tidak tercukupi, maka akan berpengaruh pada suasana hati dan perilaku anak di siang hari. Selain itu, insomnia yang terjadi secara terus menerus juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada si kecil. Yuk cari tahu gejala, penyebab, serta cara mengatasi insomnia pada anak melalui artikel berikut ini!

1. Apa itu insomnia?

Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinyailustrasi seorang bayi susah tidur (pixabay.com/JillWellington)

Insomnia merupakan suatu gangguan kesehatan yang mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan atau kesusahan untuk tidur. Insomnia juga seringkali menyebabkan si penderita terbangun di tengah malam dan tidak dapat melanjutkan tidurnya kembali. Oleh karena itu, penderita insomnia tidak memiliki kualitas tidur yang baik sehingga berdampak pada kesehatan dan suasana hati seperti kurang fokus, cemas, kemampuan berpikir dan lain sebagainya.

Berdasarkan jenisnya, insomnia terbagi menjadi dua yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut adalah gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek, seperti beberapa hari atau minggu saja. Sedangkan insomnia kronis merupakan gangguan tidur dalam jangka waktu panjang, penderita bisa mengalaminya berbulan-bulan bahkan bersifat kambuhan.

2. Gejala insomnia pada anak

Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinyailustrasi seorang anak laki-laki susah tidur (pixabay.com/Vika_Glitter)

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga berpotensi mengalami insomnia atau kesulitan untuk memulai tidur di waktu yang seharusnya, yaitu malam hari. Bahkan, ada sebagian anak yang terbangun di tengah malam dan tidak dapat melanjutkan tidurnya kembali. Lantas apa saja gejala insomnia yang terjadi pada anak?

Gejala insomnia pada anak antara lain sebagai berikut:

  • Mengantuk di siang hari
  • berkurangnya attention span 
  • Tertekan
  • Hiperaktif
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Daya ingat menurun
  • Suasana hati yang mudah berubah

Baca Juga: Faktor Risiko Penyakit Malaria dan Tips Mencegah Penyebarannya

3. Penyebab insomnia pada anak

Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinyailustrasi anak laki-laki bermain gadget di tempat tidur (pixabay.com/TungArt7)

Lantas, apa saja penyebab insomnia pada anak? Berikut beberapa faktor penyebab anak mengalami insomnia atau gangguan tidur di malam hari.

  • Tidak ada aturan tidur yang jelas

Insomnia pada anak dapat terjadi karena tidak ada aturan tidur yang jelas yang diterapkan kepada anak. Orang tua tidak menetapkan jam berapa anak harus memulai tidur dan berapa lama waktu tidur ideal yang dibutuhkannya. Akibatnya, anak tidur terlalu larut dan menggunakan sebagian waktu malamnya untuk bermain game atau menonton TV.

  • Pola makan yang tidak teratur

Insomnia pada anak juga dapat terjadi akibat pola makan yang tidak teratur seperti melewatkan makan malam atau terlalu banyak konsumsi makanan tinggi gula dan kafein mendekati jam tidur. 

  • Terlalu banyak aktivitas dan stimulasi

Insomnia pada anak juga dapat terjadi akibat aktivitas dan stimulasi berlebihan di siang hari hingga membuat anak kelelahan. Anak yang kelelahan justru beresiko tinggi mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

  • Gangguan medis

Insomnia pada anak juga bisa terjadi akibat gangguan medis seperti penyakit asma, sleep apnea, eksim atau gatal-gatal, sindrom gelisah, serta depresi yang diderita oleh anak.

  • Efek samping obat-obatan

Insomnia juga terjadi karena efek samping obat-obatan yang dikonsumsi anak termasuk stimulan yang digunakan untuk mengobati ADHD, antidepresan, kortikosteroid, dan antikonvulsan.

4. Cara mengatasi insomnia pada anak

Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinyailustrasi anak perempuan sedang tidur (pixabay.com/ddimitrova)

Insomnia yang dibiarkan berlarut-larut akan memberikan efek negatif bagi kesehatan anak. Insomnia dapat mengganggu kemampuan berpikir anak, mudah cemas dan lelah, serta meningkatkan risiko penyakit diabetes. Jika sudah begitu, kegiatan belajar dan tumbuh kembang anak akan terganggu.

Berikut beberapa cara yang perlu orang tua lakukan untuk mengatasi gangguan tidur pada anak.

  • Buat rutinitas sebelum tidur

Salah satu cara yang dapat orang tua lakukan agar anak tidur lebih cepat adalah membuat rutinitas sekitar 30—60 menit sebelum tidur. Misalnya dengan mandi air hangat, menggosok gigi, mendengarkan musik santai, atau melakukan olahraga ringan. Pastikan anak merasa rileks dan tenang sebelum memasuki waktu tidurnya.

  • Jauhkan anak dari layar gadget menjelang waktu tidur

Cara mengatasi insomnia anak selanjutnya adalah menjauhkan anak dari paparan layar gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur. Paparan cahaya biru dari gadget dapat mengganggu pembuatan hormon melatonin pada tubuh manusia. Padahal, hormon tersebut yang mengatur siklus bangun dan tidur pada manusia.

  • Buat jadwal tidur anak yang konsisten

Usaha selanjutnya yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya tidur lebih cepat adalah membuat jadwal tidur yang konsisten. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Anak-anak membutuhkan waktu tidur sekitar 9–12 jam per malam.

  • Buat suasana kamar tidur yang nyaman

Selain itu, pastikan juga suasana kamar tidur nyaman agar gangguan insomnia anak teratasi. Kamu dapat mengatur suhu dalam kamar anak menjadi sejuk, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Selain itu, berikan anak penutup telinga untuk mengurangi kebisingan, karena suara berisik bisa membuat anak menjadi sulit untuk tidur lebih nyenyak.

  • Buka jendela kamar saat pagi hari agar mendapat sinar matahari

Membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar merupakan salah satu cara mengatasi gangguan tidur pada anak. Melihat cahaya terang sesaat setelah bangun tidur dapat menghambat hormon melatonin atau hormon yang memproduksi rasa kantuk di dalam tubuh. Dengan begitu, hormon melatonin akan meningkat dan memberi sinyal pada tubuh untuk tidur saat gelap malam tiba.

  • Batasi asupan gula dan kafein menjelang tidur

Terlalu banyak konsumsi makanan tinggi gula dan kafein mendekati jam tidur dapat mengakibatkan si kecil menjadi susah tidur. Para ahli juga tidak menyarankan anak kecil untuk mengkonsumsi makanan tinggi gula dan kafein. Jika terlanjur, jangan berikan makanan tinggi gula dan kafein kepada anak lagi setelah jam 3 sore. 

  • Batasi waktu tidur siang

Tidur dengan durasi yang lama pada siang hari memungkinkan anak terjaga di malam hari karena tidak datangnya rasa kantuk. Oleh karena itu, batasi jam tidur siang anak atau lewati waktu tersebut agar anak terhindar dari gangguan insomnia.

  • Ajak anak berolahraga di siang hari

Olahraga telah terbukti membantu seseorang tidur lebih nyenyak di malam hari, dengan catatan tidak dilakukan pada malam hari. Karena, segala aktivitas yang meningkatkan detak jantung setidaknya selama 30–60 menit di siang hari dapat menghasilkan tidur yang lebih nyenyak. Oleh karena itu, ajaklah anak berolahraga di siang hari agar mendapatkan tidur malam yang lebih berkualitas.

5. Mengatasi insomnia anak yang disebabkan oleh gangguan medis

Insomnia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinyailustrasi anak lali-laki sulit tidur karena asma (pixabay.com/Vika_Glitter)

Jika setelah melakukan cara-cara yang telah disebutkan di atas anak masih belum mendapatkan tidur yang berkualitas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa gangguan tidur pada anak bisa juga terjadi akibat gangguan medis seperti penyakit asma, sleep apnea, eksim atau gatal-gatal, sindrom gelisah, serta depresi yang diderita oleh anak. Dokter mungkin akan melakukan beberapa tindakan dan meresepkan beberapa obat agar anak dapat tidur malam dengan nyenyak.

Misalnya, jika anak menderita sleep apnea dan mendengkur keras di malam hari serta sering berhenti bernapas, dokter mungkin perlu mengangkat amandel dan kelenjar gondoknya. Atau, jika anak sering batuk di malam hari karena asmanya yang tidak terkontrol dengan baik, dokter mungkin meresepkan obat pencegah asma yang lebih kuat. 

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga berpotensi mengalami insomnia atau gangguan tidur di malam hari. Dengan mengetahui gejala, penyebab, serta cara mengatasi insomnia tersebut diharapkan anak akan mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Baca Juga: Mengenal Virus Dengue, Penyebab Demam Berdarah pada Manusia 

diah nur fitriana Photo Community Writer diah nur fitriana

Baru memulai menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya