2. Muncul bau tidak sedap pada bulu sikat

ilustrasi seorang wanita sedang menyikat gigi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya melibatkan kebiasaan menggosok gigi secara rutin, namun juga memperhatikan kondisi alat yang digunakan. Seringkali, kita masih menggunakan sikat gigi yang sudah tidak layak pakai, bahkan ketika bulu-bulunya sudah terlihat rusak, bercabang, melengkung, atau terbuka. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika dibiarkan.

Selain kerusakan fisik, bau tidak sedap pada bulu sikat juga menjadi indikasi bahwa sikat gigi tersebut harus segera diganti. Bau ini umumnya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berkembang biak di lingkungan yang lembap pada bulu sikat. Jika digunakan terus-menerus, mikroorganisme ini dapat berpindah ke dalam rongga mulut dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi dan gusi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Merek Kaca Mulut, Harga Murah, Kualitas Tinggi! 

3. Telah digunakan selama tiga bulan

ilustrasi seorang wanita sedang menyikat gigi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sikat gigi yang digunakan dalam jangka waktu yang lama secara alami akan mengalami kerusakan. Beberapa tanda kerusakan pada bulu sikat gigi antara lain adalah bulu yang menggelembung, bercabang, dan melebar. Kondisi ini akan mengurangi efektifitas sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti sikat gigi secara berkala.

Berdasarkan rekomendasi dari American Dental Association (ADA), sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali. Pada jangka waktu tersebut, bulu sikat biasanya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Bulu sikat yang rusak tidak optimal dalam membersihkan sisa-sisa makanan dan plak. Untuk menjaga kesehatan mulut, sebaiknya ganti sikat gigimu dengan yang baru setelah melewati masa penggunaan tiga bulan.

4. Setelah sembuh dari sakit

ilustrasi seorang wanita sedang menyikat gigi (pexels.com/Miriam Alonso)

Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah masalah seperti gigi berlubang dan penumpukan kotoran. Selain menjaga kebersihan mulut, kita juga perlu memperhatikan kebersihan peralatan yang digunakan. Meskipun sikat gigi belum tampak rusak, ada waktu-waktu tertentu di mana kita perlu menggantinya.

Salah satu waktu yang tepat untuk mengganti sikat gigi adalah setelah sembuh dari sakit, terutama yang berhubungan dengan mulut. Penggunaan sikat gigi yang sama setelah sakit berisiko menyebabkan infeksi berulang karena adanya mikroorganisme yang menempel pada bulu sikat. Oleh karena itu, mengganti sikat gigi dengan yang baru setelah sakit adalah langkah yang tepat.

5. Terjatuh di tempat yang kotor

ilustrasi sikat gigi (pexels.com/Andrew Patrick Photography)

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu perlu mengganti sikat gigi. Sikat gigi yang rusak dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat digunakan dan mengurangi efektifitas pembersihan gigi. Selain itu, penggunaan sikat gigi yang sudah aus dapat memicu masalah kesehatan mulut seperti perdarahan gusi, kerusakan enamel, dan penumpukan plak.

Salah satu alasan utama untuk mengganti sikat gigi adalah jika sikat gigi terjatuh ke tempat yang kotor, misalnya lubang toilet atau saluran pembuangan. Sikat gigi yang terkontaminasi oleh kuman berbahaya dapat menyebabkan infeksi mulut. Meskipun sikat gigi terlihat masih baru, sebaiknya segera diganti untuk mencegah risiko infeksi.

Menjaga kebersihan mulut sangat penting, namun demikian, kebersihan peralatan yang digunakan juga tidak boleh diabaikan. Dengan mengenali tanda-tanda bahwa sikat gigi perlu diganti, kamu dapat menjaga kesehatan mulut dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Tidak Umum Terjadi, Kamu Pernah?