Apa saja gejala gangguan bipolar?

Pixabay

Pada orang dengan gangguan bipolar, dua kepribadian yang dimiliki yaitu mania dan depresi akan muncul silih berganti dalam periode tertentu yang disebut sebagai “episode mood”.

Perbedaan yang dapat terlihat pada orang dengan bipolar dan orang sehat adalah orang dengan bipolar, akan sangat mudah merasa sedih atau gembira bahkan tanpa suatu alasan yang jelas.

Selain itu, alasan kecil yang dapat memicu kesedihan dan terlihat sederhana bagi orang umum seringkali dapat membuat orang dengan bipolar merasa depresi berkepanjangan dan sulit untuk keluar dari perasaan tersebut. Tak jarang, orang dengan bipolar memiliki kecenderungan ingin bunuh diri.

Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang akan diidap seumur hidup. Karenanya, pengidap bipolar diharuskan untuk mengonsumsi obat dan melakukan terapi agar penyakitnya tidak kambuh.

Gangguan perubahan perasaan yang khas pada orang dengan gangguan bipolar tidak selamanya menunjukkan bahwa seseorang tersebut mengalami bipolar.

Hal ini dikarenakan terdapat beberapa gangguan lain yang memiliki gejala yang serupa, misalnya gangguan akibat konsumsi Napza. Jadi, jangan cepat berasumsi!

Diagnosis bipolar tentunya ditentukan oleh ahli medis. Apabila anda atau orang terdekat anda mengalami gejala seperti diatas langkah awal yang sebaiknya anda lakukan adalah segera berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh pemeriksaan awal.

Apa penyebab bipolar?

Pixabay

Bipolar disebabkan oleh adanya kelainan zat kimiawi pada sel saraf otak. Pada dasarnya semua orang bisa mengidap gangguan bipolar.

Kondisi kelainan zat ini dapat diperburuk oleh dua faktor utama yaitu pengalaman akan kejadian-kejadian traumatis serta faktor genetik. Hingga saat ini, berikut merupakan beberapa faktor risiko yang diduga dapat mengakibatkan gangguan bipolar:

1. Pengalaman trauma akan suatu kejadian
2. Stress
3. Mengonsumsi minuman beralkohol atau Napza
4. Adanya riwayat keluarga dekat yang mengidap gangguan bipolar, misalnya orang tua.

Apa saja upaya pencegahannya?

Pixabay

Gangguan Bipolar tidak sepenuhnya dapat dicegah namun, dengan usaha-usaha ini anda dapat mengurangi risiko pemicu dari gangguan mental ini.

Berikut merupakan upaya pencegahan peningkatan risiko mengalami gangguan bipolar atau pencegahan agar gangguan bipolar tidak kambuh:

1. Istirahatlah yang cukup setiap harinya
2. Hindari mengonsumsi obat-obatan terlarang
3. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein secara berlebihan
4. Menjalani terapi (bagi orang yang telah terdiagnosis bipolar)
5. Aktifitas fisik yang cukup dengan berolahraga secara teratur
6. Menerapkan pola makan sehat dan memenuhi kebutuhan gizi harian
7. Berusaha menjaga lingkungan tetap positif baik dengan keluarga maupun dalam bermasyarakat.

Apa yang harus dilakukan apabila mendapati diri sendiri atau orang terdekat menunjukkan gejala gangguan bipolar?

Berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan antidepresan (pixabay.com/RazorMax)

Gangguan mental merupakan salah satu isu kesehatan yang masih dianggap remeh. Hal ini akan berimbas pada kemauan dan keyakinan orang tersebut untuk memperoleh pengobatan.

Dikarenakan hal tersebut, dorongan dan dukungan dari orang terdekat sangatlah penting. Jika kamu adalah seseorang dengan gejala gangguan bipolar diatas maka, janganlah menstigma diri sendiri dan berfikir bahwa kesehatan mental ini tidak penting.

Janganlah menganggap masalah ini adalah hal yang memalukan, karena pada dasarnya semua orang bisa mengalami gangguan mental. Segeralah berkonsultasi dengan dokter terkait gejala yang kamu alami agar mendapatkan solusi yang terbaik dengan segera.

Apabila orang terdekatmu menunjukkan gejala gangguan bipolar, sebaiknya kamu tidak langsung berasumsi dan mengatakan bahwa ia mengalami bipolar. Berikanlah ia pemahaman terlebih dahulu terkait gangguan bipolar dan ajak konsultasi dengan dokter sesegera mungkin.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan dan Minuman bagi Pasien Gangguan Bipolar