Miris! 30.645 Warga Jateng Idap HIV/AIDS, Mayoritas Ibu Rumah Tangga
Ilustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah 30.645 warga terjangkit virus HIV/AIDS..
"Dan yang kita temukan dari Januari sampai sekarang sudah ada sekitar 43,30 persen atau 30.645 orang yang kena virus tersebut. Tapi ini tidak buruk. Malah jadi hal yang bagus, karena kita sedang gencar-gencarnya mencari orang-orang yang menderita penyakit tersebut. Sehingga yang kita lakukan ke depan adalah mengobatinya lalu menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat kepadanya," kata Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo kepada IDN Times, Kamis (5/12).
1. Dinkes ingin hilangkan stigma negatif yang melekat pada ODHA
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo saat memberikan keterangan di kantornya. IDN Times/Fariz FardiantoIa ingin dengan menghilangkan stigma negatif, nantinya mereka tak perlu malu lagi saat pergi berobat ke klinik maupun ke puskesmas terdekat. Untuk saat ini, terdapat 107 puskesmas di Jateng yang mampu melayani pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Baca Juga: Menghapus Stigma HIV dan AIDS
2. Para petugas dan relawan dikerahkan untuk mencari ODHA di tiap komunitas hingga pangkalan truk
Insiden kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan truk kembali terjadi di Pantura Barat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (2/12). IDN Times/Haikal AdithyaIa mengaku sejumlah relawan dan petugas kesehatan kini disebar di semua titik lokalisasi, pangkalan truk di tepi jalan raya, terminal untuk komunitas homoseksual untuk mencari penderita HIV/AIDS.
"Karena sekarang penderita HIV terbanyak kedua justru dialami ibu rumah tangga. Maka akan dekati dengan berbasis komunitas baik RT, RW dan sejenisnya. Lalu semua ibu hamil, kita cek kesehatannya untuk menanggulangi sebaran HIV/AIDS," terangnya.
3. Ditargetkan Jateng bebas ODHA tahun 2030
IDN Times/Masdalena NapitupuluPihaknya menargetkan Jateng bersih dari penyebaran virus HIV/AIDS pada 2030 mendatang.
"Target kita 2030 sudah tidak ada lagi kasus baru, tidak ada kematian ODHA dan tidak ada stigma lagi. Sekarang kita ingin menemukan kasusnya lalu diobati terus-menerus. Karena ini jadi sumber penularan jika orangnya tidak segera ditemukan," paparnya.
Baca Juga: Pengidap ODHA: Pentingnya Tes HIV/AIDS
