10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!

Media yang lebih unggul untuk menikmati One Piece

Intinya Sih...

  • Manga dianggap lebih unggul dari anime One Piece
  • Zou, WCI, dan Baratie lebih baik dinikmati lewat manga
  • Pacing cerita, filler, dan kualitas animasi jadi alasan utama memilih manga

Para penggemar setia One Piece pasti sepakat bahwa serial ini merupakan salah satu petualangan shonen terbaik sepanjang masa. Monkey D. Luffy bersama kru Topi Jerami telah berlayar selama lebih dari 25 tahun, menjelajahi dunia luas untuk menemukan harta karun legendaris.

Kini, kisah One Piece telah memasuki Saga Terakhir, membuat perdebatan antara penikmat manga dan anime One Piece semakin menarik. Manga, yang dibuat langsung oleh Eiichiro Oda, seringkali dianggap sebagai versi superior dari One Piece. Hal ini karena manga terhindar dari berbagai kekurangan yang kerap ditemui di anime, seperti kualitas animasi yang kurang baik, pacing lambat, dan terlalu banyak filler.

Memang, anime One Piece memiliki kelebihan tersendiri dalam hal penggunaan efek suara, desain sinematik yang memukau, dan pengembangan emosi di beberapa momen tertentu. Namun, perlu diakui bahwa beberapa arc One Piece justru terasa jauh lebih baik dinikmati di versi manga.

Berikut adalah 10 arc One Piece yang dianggap memiliki cerita dan pengalaman yang lebih baik di manga dibanding anime!

10. Alur Zou Terasa Lambat untuk Arc Penghubung

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Penghubung di Anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Muncul setelah arc Dressrosa yang panjang dan padat cerita, Zou berfungsi sebagai jembatan sebelum cerita berlanjut ke petualangan besar berikutnya di Whole Cake Island. Hanya dengan 23 chapter, arc Zou memberikan pengantar yang menarik untuk Saga WCI, sekaligus membuat penonton tertarik dengan kisah Suku Mink yang misterius. Kualitas animasi versi anime pun terasa meningkat dibanding Dressrosa dan Punk Hazard.

Namun, seperti kebanyakan arc sesudah timeskip dalam anime, Zou justru terasa bertele-tele. Anime ini membutuhkan 29 episode untuk mengadaptasi isi arc yang hanya 23 chapter. Dengan standar episode anime yang biasanya mengadaptasi dua hingga tiga chapter manga, Zou yang notabene arc pendek dan minim aksi, terasa jauh lebih lambat di versi anime.

9. Arc Whole Cake Island, Pertempuran Epik Terganggu Filler

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!Luffy vs Katakuri di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Arc Whole Cake Island secara keseluruhan dipuji sebagai adaptasi anime One Piece yang luar biasa. Anime ini berhasil menyuguhkan kisah masa lalu Sanji yang penuh emosional dan mengeksekusi beberapa pertarungan ikonik One Piece seperti Luffy vs. Katakuri dengan fantastis. WCI menandai peningkatan kualitas visual anime One Piece ke standar modern.

Sayangnya, arc ini ternoda oleh penggunaan filler yang berlebihan. Pada saat itu, anime One Piece tengah berupaya keras agar tidak menyusul cerita manga. Imbasnya, meski pertarungan dalam arc ini spektakuler, namun di versi anime terasa berlarut-larut. Pertarungan yang disajikan selama berepisode terkadang tidak dibarengi dengan perkembangan cerita yang berarti.

8. Sensor Berlebihan Lemahkan Arc Baratie

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Baratie di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Banyak penggemar memiliki kesan mendalam terhadap episode-episode awal anime One Piece. Namun, meski manga One Piece sejak awal tidak ragu menampilkan konten yang lebih mengerikan dan dewasa, penanganan cerita awal di anime terkesan kekanak-kanakan. Tidak ada arc yang lebih menderita akibat sensor ramah anak dibanding Baratie, karena salah satu momen emosional kuncinya dianggap terlalu mengerikan untuk ditampilkan dalam anime.

Dalam versi manga, kilas balik masa lalu Zeff dan Sanji memperlihatkan Zeff rela memakan kakinya sendiri untuk bertahan hidup saat terdampar di pulau terpencil demi Sanji bisa memakan jatah makanan mereka. Di sisi lain, anime menghilangkan seluruh kedalaman emosi dan kengerian adegan tersebut dengan mengubah alasan Zeff kehilangan kakinya menjadi akibat kecelakaan kapal.

7. Arc Fishman Island, Awal Mula Masalah Pacing dalam Anime One Piece

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Fishman Island di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Salah satu alasan utama mengapa banyak penggemar lebih memilih manga One Piece dibanding animenya adalah masalah pacing, atau penataan alur cerita. Sebagian besar arc sebelum timeskip nyaris tidak memiliki masalah pacing. Namun, Fishman Island menjadi titik awal anime terasa bertele-tele.

Arc Fishman Island sendiri sudah menuai kontroversi di versi manga. Arc ini minim adegan pertarungan seru atau aksi memukau yang biasanya menjadi daya tarik adaptasi anime. Justru, poin plot dan tema yang lebih mendalam, seperti penjelasan Senjata Kuno atau alegori tentang ras dan rasisme, justru tersampaikan lebih baik dalam versi manga yang lebih ringkas.

Baca Juga: 10 Pengguna Pedang Terkuat di Naruto, Ahli Kenjutsu yang Mematikan 

6. Pacing dan Animasi yang Buruk di Arc Punk Hazard

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!Caesar Clown karakter One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Mirip dengan arc Fishman Island sebelumnya, Punk Hazard menjadi arc lain yang kurang disukai penggemar anime akibat masalah pacing yang parah. Di versi manga, Punk Hazard menawarkan plot cerita yang mencekam namun memikat. Arc ini tak hanya mengeksplorasi tema berat seperti etika ilmiah dan pelecehan anak, tetapi juga tetap menghibur sepanjang kisah. Punk Hazard berfungsi mempersiapkan pembaca dan para kru Topi Jerami untuk petualangan besar berikutnya, Dressrosa.

Sayangnya, semua keunggulan tersebut seolah tenggelam dalam adaptasi anime One Piece. Pacing cerita yang berantakan serta kualitas animasi yang menurun drastis menjadi penyebab utamanya. Di luar akting suara yang apik, terutama performa Ryusei Nakao sebagai Caesar Clown, nyaris tidak ada alasan untuk memilih manga ketimbang anime untuk arc Punk Hazard.

5. Arc Reverie, Terjebak Kilas Balik yang Berlebihan

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Reverie di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Arc Reverie dalam One Piece terjadi tepat setelah peristiwa Whole Cake Island. Fungsinya terutama sebagai jembatan cerita yang singkat untuk menarik kesimpulan dan menunjukkan perubahan dunia akibat aksi Topi Jerami. Di versi manga, keseluruhan arc hanya terdiri dari enam chapter dan tidak bertele-tele, sehingga cerita dapat mengalir lancar menuju saga besar berikutnya.

Namun, di anime One Piece, arc ini justru memiliki durasi episode dua kali lipat. Peningkatan durasinya didapat dengan penggunaan kilas balik yang berlebihan. Padahal, arc yang singkat namun padat informasi ini, dengan berbagai pengungkapan besar termasuk kemunculan Imu, penguasa rahasia dunia, jauh lebih baik dinikmati melalui versi manga.

4. Anime One Piece Lebihi Batas di Arc Long Ring Long Land

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!Aokiji karakter One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Arc Long Ring Long Land adalah salah satu arc yang paling tidak disukai pembaca One Piece secara keseluruhan. Arc ini terasa berlarut-larut dan tidak memiliki dampak signifikan, bahkan di versi manga. Namun, anime One Piece justru membuat konfrontasi Topi Jerami melawan Bajak Laut Foxy terasa semakin seperti filler dengan menambahkan ronde tambahan dalam Davy Back Fight.

Di versi manga, Topi Jerami hanya perlu menghadapi tiga tantangan. Sementara di anime, Luffy malah setuju untuk menjalani tiga ronde tambahan, yang pada dasarnya menggandakan durasi arc ini. Karena banyak penggemar yang menganggap arc Long Ring Long Land tidak penting, selain pengenalan Aokiji di akhir cerita, versi manga dengan Davy Back Fight yang lebih singkat menjadi pilihan yang lebih baik.

3. Arc Marineford Versi Manga Lebih Mengesankan

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Marineford di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Marineford adalah salah satu arc terbaik dan tereksekusi dengan apik di One Piece. Arc ini menampilkan peristiwa yang mengubah jalan cerita, seperti kematian Ace, pengorbanan Whitebeard, dan Blackbeard yang mencuri kekuatan Gura Gura no Mi. Marineford secara permanen mengubah arah petualangan Luffy.

Versi anime dari arc ini terbilang berhasil menampilkan sisi emosional dari momen-momen ikonik Marineford. Akan tetapi, dibandingkan dengan manga, anime justru memperpanjang banyak adegan, sehingga mengurangi dampak emosionalnya. Selain itu, sensor juga menjadi faktor yang membuat versi anime kalah dibandingkan manga. Adegan sadis seperti kematian Ace di tangan Akainu dikurangi kekerasannya secara signifikan dalam anime.

2. Arc Skypiea, Pacing Lambat Anime Mencoreng Reputasinya

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Skypiea di anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Skypiea kerap dicap sebagai arc yang membosankan dan terlalu panjang. Namun, penilaian tersebut kurang tepat. Arc ini memegang peranan penting dalam One Piece karena mengungkap informasi krusial mengenai dunia dan lore seri ini. Memang, di versi manga pun Skypiea tergolong arc yang lambat. Fokus utamanya adalah penjelajahan dunia dan misteri yang menyelimuti Pulau Langit, bukan pertarungan menegangkan.

Parahnya, anime One Piece justru memperparah masalah pacing Skypiea dengan menambah durasi episode secara tidak perlu. Meski begitu, banyak penggemar anime tetap menganggap Saga Pulau Langit patut ditonton. Hal ini karena kehadiran arc G-8 sebagai cerita tambahan. Arc G-8 justru diakui sebagai arc filler terbaik dalam One Piece.

1. Arc Dressrosa, Kekecewaan di Adaptasi Anime One Piece

10 Arc One Piece Lebih Seru Dibaca di Manga dibanding Nonton Animenya!cuplikan Arc Dressrosa di Anime One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Tidak ada arc One Piece yang lebih dirugikan oleh kekurangan adaptasi anime selain Dressrosa. Sebagai arc terpanjang kedua, Dressrosa menawarkan berbagai alur cerita yang menarik, seperti pertarungan Luffy melawan Doflamingo, terungkapnya kisah masa lalu Trafalgar Law, dan kemunculan Gear 4. Meskipun panjangnya nyaris menyaingi arc Wano, Dressrosa versi manga tidak terasa bertele-tele.

Sayangnya, anime One Piece justru memiliki banyak episode yang nyaris tidak berkontribusi pada cerita. Episode-episode tersebut hanya menambah durasi untuk poin plot minor seperti kisah Rebecca, dan membuat pertarungan terasa kurang seru karena terlalu panjang. Masalah lain yang mencolok di Dressrosa adalah kualitas animasinya. Dressrosa menjadi salah satu arc dengan visual terburuk di seluruh anime, apalagi jika dibandingkan dengan arc Wano yang digarap dengan memukau setelahnya.

Meskipun anime One Piece memiliki kelebihannya sendiri, manga tetap menjadi media terbaik untuk menikmati cerita One Piece secara utuh. Manga memiliki pacing yang lebih baik, kualitas cerita yang lebih konsisten, dan terhindar dari filler yang mengganggu. Bagi para penggemar yang ingin mendapatkan pengalaman terbaik dari One Piece, membaca manga sangatlah direkomendasikan.

Baca Juga: 8 Karakter Kuat Anime Naruto yang Punya Banyak Chakra

jajang nurjaman Photo Community Writer jajang nurjaman

Order undangan nikah online murah di https://invee.me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya