5 Rekomendasi Film Anime Standalone Bertema Aviasi yang Wajib Ditonton

Ada dua film Studio Ghibli, lho!

Anime dikenal dengan variasinya yang luas dalam tema yang diangkat, salah satunya adalah tema aviasi atau penerbangan. Dengan menonton anime aviasi, kita tak hanya terhibur, tetapi juga mendapat wawasan soal dunia penerbangan.

Berikut ada lima rekomendasi film anime standalone bertema aviasi yang wajib ditonton. Jangan lupa dicatat dan masukkan ke watchlist-mu, ya!

Baca Juga: 5 Karakter Cowok Anime yang Tak Punya Selera Fashion, Tetap Memesona 

1. The Wind Rises (2013)

https://www.youtube.com/embed/RzSpDgiF5y8

Setelah menggarap Ponyo, Hayao Miyazaki ingin memproduksi sebuah film yang terinspirasi dari kisah hidup Jiro Horikoshi, desainer beberapa pesawat tempur Jepang era Perang Dunia II.

Miyazaki lantas mengadaptasi novel The Wind Has Risen karya Tatsuo Hori menjadi film The Wind Rises, peraih nominasi Best Animated Feature di Oscars ke-86.

Meski telah bermimpi menjadi pilot sejak kecil, Jiro Horikoshi harus mengubur mimpinya dalam-dalam akibat menderita miopia.

Tak patah semangat, Jiro memutar otak encernya dan temukan jalan tengah dengan menjadi desainer pesawat. Untuk mengejar cita-citanya itu, Jiro belajar aeronautical engineering di Tokyo Imperial University.

Bukannya tak membuahkan hasil, kerja kerasnya membantunya dalam mendapat peran sebagai perancang dalam proyek pengembangan pesawat tempur Mitsubishi 1MF9.

Namun sayangnya, pesawat itu hancur saat uji terbang. Kendati demikian, Jiro pantang menyerah berkat dukungan idola, teman, adik, dan belahan jiwanya, Naoko Satomi.

2. Porco Rosso (1992)

https://www.youtube.com/embed/awEC-aLDzjs

Jauh sebelum The Wind Rises, Hayao Miyazaki sudah pernah menggarap film aviasi juga yang berjudul Porco Rosso. 

Diadaptasi dari manga Hikoutei Jidai karya Miyazaki, film ini punya berbagai kemiripan dengan The Wind Rises. 

Contohnya, Porco Rosso berlatar waktu beberapa tahun setelah Perang Dunia I, sedangkan The Wind Rises saat Perang Dunia II.

Dihantui pengalaman masa lalunya, mantan pilot pesawat tempur Italia era Perang Dunia I bernama Marco Pagot mendapat julukan Porco Rosso berkat tampilannya yang menyerupai babi antropomorfik. Porco kini bekerja lepas sebagai pemburu buronan akibat ia menentang pemerintahan fasis Italia.

Karena berebut Gina, sang pemilik Hotel Adriano, Porco dan pilot Amerika bernama Donald Curtis kerap berseteru.

Curtis bahkan dikontrak para perompak udara untuk membunuh Porco dengan menembak jatuh pesawatnya. Untungnya, ia selamat dan merencanakan balas dendam ke Curtis dengan bantuan Gina, Piccolo si mekanik, dan Fio, cucunya Piccolo.

3. The Princess and the Pilot (2011)

https://www.youtube.com/embed/SgZ8TB1k0AE

Dirilis di bioskop Jepang pada 1 Oktober 2011, film The Princess and the Pilot adalah proyek kolaborasi antara studio Madhouse dan TMS Entertainment.

Diadaptasi dari novel berjudul serupa karangan Koroku Inumura, Madhouse dan TMS lantas menaruh kepercayaan pada Jun Shishido untuk menggarap film anime ini.

Perang antara Levamme Kingdom dan Amatsukami Imperium telah berkecamuk selama bertahun-tahun.

Di tengah-tengah perang, Pangeran Levamme melamar Juana del Moral, putri keluarga del Moral. Namun, keadaan jadi makin keruh setelah Amatsukami tahu berita itu dan menyerang kediaman del Moral.

Levamme lantas gerak cepat dengan mengirim pilot pesawat tempur yang juga seorang tentara bayaran, yakni Charles Karino untuk menyelamatkan Juana.

Akan tetapi, misinya tak semudah itu. Ia harus terbang sendiri melintasi samudra ke wilayah musuh demi menjemput Juana, sementara pasukan lain berperan sebagai pengalihan.

4. Blue Thermal (2022)

https://www.youtube.com/embed/Xf27Jws-mwU

Film selanjutnya adalah Blue Thermal. Diangkat dari manga bertajuk serupa milik Kana Ozawa, Blue Thermal diproduksi oleh Telecom Animation Film. Film ini telah tayang di Indonesia secara terbatas pada gelaran Japanese Film Festival (JFF) yang diselenggarakan di Jakarta, Makassar, dan Bandung dari 3 November hingga 4 Desember 2022 lalu.

Sangat berdedikasi dalam klub voli saat SMA sehingga ditolak oleh cowok karena dianggap terlalu atletis, mahasiswi Aonagi University bernama Tamaki Tsuru merencanakan untuk menghabiskan masa kuliahnya, yaitu punya kehidupan kuliah yang biasa dan seorang pacar.

Suatu hari, Tamaki tak sengaja merusak glider Daisuke Sorachi dengan bola tenisnya. Daisuke lantas minta Tamaki membayar ganti rugi sebesar 2 juta yen.

Tamaki yang tak mampu membayarnya kemudian harus bekerja di klub aviasi sebagai pembantu. Walau awalnya tak suka, Tamaki lama-lama tertarik dengan aviasi dan jatuh cinta pada langit.

5. The Sky Crawlers (2008)

https://www.youtube.com/embed/O21bxZrHvY8

Yang terakhir ada The Sky Crawlers. Diadaptasi dari novel bertajuk serupa karya Hiroshi Mori, anime The Sky Crawlers disutradarai oleh Mamoru Oshii, sutradara film Ghost in the Shell. Film berdurasi 122 menit ini diproduksi oleh Production I.G dengan bantuan Polygon Pictures sebagai animator 3D CG.

Meski dunia damai sentosa, perusahaan-perusahaan swasta tetap menyewa para pilot pesawat tempur untuk saling bertempur.

Imbas kematian tiga pilot mereka, Rostock Corporation menugaskan Yuuichi Kannami ke Area 262 sebagai markas barunya. Namun, semakin lama ia di sana, semakin banyak ia menemukan misteri untuk dikuak.

Memiliki tema yang amat khusus dan teknis bukan berarti lima anime di atas tak dapat dinikmati oleh kalangan umum. Anime-anime di atas tetap punya unsur romansa, komedi, dan drama yang dibalut dengan tema utama aviasi. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, tonton kelima film di atas sekarang juga!

Baca Juga: 5 Karakter Cowok Anime yang Tak Punya Selera Fashion, Tetap Memesona 

Rakha Alif Photo Community Writer Rakha Alif

run like a chocobo and stab like a tonberry

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya