5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segala

Raih suksesmu yang tertunda, yuk!

Intinya Sih...

  • Terkena layoff berdampak pada kepercayaan diri, mental, emosi, dan stabilitas keuangan seseorang (Forbes).
  • Jangan menyalahkan diri sendiri karena keputusan layoff sering dilakukan atas dasar kondisi perusahaan bukan performa individu (Robert Walters).
  • Cari pelarian sehat seperti olahraga dan curhat kepada orang yang dipercaya, perbarui CV, atau pertimbangkan switch career dengan informasi yang cukup (Robert Walters).

Terkena layoff di kantor adalah berita buruk di tengah hari. Berita ini sangat berdampak bagi kamu tentunya. Dilansir Forbes, kehilangan pekerjaan sangat berdampak pada kepercayaan diri, mental, emosi, dan stabilitas keuangan seseorang.

Tidak salah jika kamu akan berpikir peluang untuk dapat pekerjaan tidak besar lagi. Karena kepercayaan diri menurun setelah terkena layoff ini. Namun, perlu diingat jika kamu gak sendiri kok, menghadapinya. Banyak yang mengalami dan dapat melewati akhirnya menjadi sukses. Nah, untuk dapat bangkit siapkan mental yang kuat dan langkah yang tepat. Selain itu ada lima cara yang dapat kamu diikuti. Apa saja itu? Yuk, simak di bawah ini

1. Terima keputusan dengan ikhlas walau sulit rasanya

5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segalailustrasi menerima dengan ikhlas (pexels.com/id-id/pixabay)

Wajar kok jika berbagai rasa berkecamuk, marah, sedih, takut, dan frustasi saat mendengar kamu terkena layoff. Kamu boleh menumpahkan berbagai rasa itu tapi jangan sampai berlarut-larut. Cepat sadar dengan cara menerima semua itu dan memproses emosi kamu. Selain itu lebih mendekatkan diri pada yang “Maha Kuasa” agar kamu dapat ikhlas. 

Dilansir Robert Walters, jangan anggap jika keputusan layoff tersebut adalah ketidakmampuan kamu tetapi hal tersebut hanya sebuah keputusan bisnis saja. Nah, ayo berbenah dan bangkit kembali. Terima keputusan tersebut dan masih banyak kesempatan terbuka untuk mendapat kerja kembali.

2. Stop salahkan diri sendiri

5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segalailustrasi menyadari (pexels.com/id-id/marcelochagas)

Saat terkena layoff jangan langsung berasumsi karena kesalahanmu. Karena akan ada perasaan gagal dan tidak dihargai oleh perusahaan sehingga muncul kecemasan saat akan melamar kerja lagi. Perlu diingat jika keputusan layoff sering karena faktor di Luar kendali kamu. Keputusan ini biasanya atas dasar kondisi perusahaan bukan performa individu sebagai karyawan. Maka stop untuk menyalahkan diri sendiri, ya.

Baca Juga: 6 Cara Hadapi Teman Kerja yang Suka Menyalahkan, Jangan Diambil Hati!

3. Hindari pelarian yang tidak sehat

5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segalailustrasi Coping mechanism negatif (pexels.com/id-id/rebcenter-moscow)
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Menjadi korban pemutusan kerja akan membuat kamu stres, cemas, hingga sedih. Ini adalah beban yang dirasa sangat berat. Banyak orang akan mencari pelarian agar beban terasa ringan. 

Kamu boleh mencari pelarian tapi yang sehat misalnya, olahraga, meditasi, curhat pada orang yang dipercaya. Jangan sampai mencari pelarian yang tidak sehat karena akan membuat tersesat sehingga kamu akan semakin terpuruk. Pelarian yang tidak sehat misalnya, mabuk-mabukan, narkoba, pergaulan bebas.

4. Perbarui Curriculum Vitae dan menambah ketrampilan

5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segalailustrasi up-date CV (pexels.com/id-id/michael-burrows)

Jangan terlalu lama dalam keterpurukan. Tentukan langkahmu, jika ingin kerja lagi perbarui atau up-date CV kamu. Tambahkan pengalaman kerja dan keahlian terakhir yang didapat. Ini adalah hal yang paling berharga.

Kamu juga bisa switch career. Namun, kamu harus mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai karir yang di minati. Dilansir Robert Walters, harus ada keinginan yang kuat untuk menambah hard dan soft skill yang diperlukan pada karir baru yang dituju.       

5. Konsultasi pada terapis

5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Usai Layoff, Bukan Akhir dari Segalailustrasi konsultasi pada terapis (pexels.com/id-id/cottonbro)

Menjadi pihak yang terkena layoff wajar jika kamu  bingung dan emosi bercampur aduk. Namun, jangan berlarut-larut, ya. Kalau tidak dapat mengatasinya kamu dapat konsultasi pada terapis.

Dilansir Medium, konsultasi pada terapis akan memberikan pemahaman, pengelolaan, dan meningkatkan kesehatan mental. Para terapis juga dapat sebagai teman curhat yang baik dan ia akan menangani emosimu yang sedang tidak menentu.

Jika terkena layoff kamu nggak boleh terpuruk terlalu lama kerena hidup harus terus berjalan. Ketahui kegagalan adalah sukses yang tertunda maka kamu harus berdiri tegak kembali dengan cara di atas. 

Nah, yang harus diingat saat masih bekerja kamu harus punya simpanan berupa uang atau barang berharga. Karena jika terkena layoff  kamu tidak terlalu terpuruk masalah finansial. Yuk, bangkit lagi, semangat lagi, dan raih suksesmu yang tertunda itu.

Baca Juga: 5 Pekerjaan yang Cocok untuk Introvert, Bisa Bekerja dengan Tenang

A  Nitha Nahfiah Photo Community Writer A Nitha Nahfiah

Ibu rumah tangga dengan tiga putri yang telah dewasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya