7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja 

Berkomitmen boleh, namun dengan porsi yang tepat

Apakah kamu sering merasa sibuk dengan segudang tanggung jawab yang harus kamu penuhi? Apakah kamu sering merasa tertekan karena terlalu banyak komitmen yang kamu buat? Jika iya, maka kamu mungkin mengalami overcommitment.

Overcommitment, atau terlalu banyak berkomitmen, adalah kondisi di mana seseorang mengambil terlalu banyak tanggung jawab atau proyek daripada yang bisa mereka tangani dengan baik. Meskipun terlihat produktif, overcommitment dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Berikut tujuh dampak negatif yang mungkin kamu alami akibat overcommitment.

1. Stres yang berlebihan

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi stres (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu dampak paling jelas dari overcommitment adalah stres yang berlebihan. Ketika kamu memiliki terlalu banyak tanggung jawab dan deadline yang harus dipenuhi, tekanan yang kamu rasakan dapat meningkat secara signifikan. Stres berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu, meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan tidur, dan depresi.

2. Penurunan kualitas kerja

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Overcommitment sering kali berarti membagi waktu dan energi di antara banyak tugas. Ketika kamu terlalu banyak berkomitmen, kamu mungkin tidak bisa memberikan perhatian penuh pada setiap tugas yang kamu kerjakan. Akibatnya, kualitas pekerjaanmu mungkin menurun, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada reputasimu dan kinerjamu.

3. Hubungan sosial yang terabaikan

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi seorang perempuan yang berdiri sendirian (pexels.com/Beyzaa Yurtkuran)

Terjebak dalam overcommitment bisa membuatmu kehilangan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Kamu mungkin menghabiskan sebagian besar waktu dan energimu untuk menyelesaikan tugas-tugasmu, dan akibatnya, hubungan sosialmu dengan keluarga, teman, atau pasanganmu menjadi terabaikan. Kurangnya waktu yang kamu habiskan untuk bersosialisasi dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi.

Baca Juga: 6 Koneksi yang Wajib Kamu Miliki di Linkedin, Jangan Kelewatan!

4. Kehilangan fokus dan produktivitas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi pusing (pexels.com/Edward Jenner)

Overcommitment sering kali berarti memiliki terlalu banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang terbatas. Ketika kamu merasa tertekan oleh berbagai komitmen, fokus dan produktivitasmu dapat terganggu. Kamu mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi pada tugas yang sedang kamu kerjakan, dan hasilnya kamu akan membuang-buang waktu dan energi tanpa mencapai hasil yang diharapkan.

5. Kesehatan fisik yang menurun

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi sakit kepala (freepik.com/pvproductions)

Overcommitment tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisikmu. Ketika kamu terlalu sibuk dengan tanggung jawab yang berlebihan, seringkali kamu mengorbankan waktu tidur dan kegiatan fisik yang sehat. Kurang tidur dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan gangguan pencernaan.

6. Rasa ketidakpuasan dan kehilangan kreativitas

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi tidak puas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Overcommitment dapat membuatmu merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Kamu mungkin kehilangan waktu untuk bereksperimen, menjelajahi minat baru, atau mengembangkan kreativitasmu. Ketika kamu tidak memiliki waktu untuk hal-hal yang kamu nikmati, kamu mungkin merasa tidak puas dengan kehidupanmu dan kehilangan semangat.

7. Burnout

7 Dampak Negatif dari Overcommitment, Menurunkan Kualitas Kerja ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dampak paling serius dari overcommitment adalah burnout. Burnout adalah keadaan kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres kronis.

Overcommitment yang berkelanjutan tanpa adanya waktu istirahat yang memadai dapat menyebabkan burnout. Burnout dapat mengganggu kemampuanmu untuk bekerja, mengarah pada penurunan kinerja, dan bahkan dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjangmu.

Overcommitment dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan dan kesejahteraanmu. Penting untuk memahami batasanmu sendiri dan belajar mengatakan "tidak" ketika kamu sudah terlalu banyak berkomitmen. Ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mentalmu adalah prioritas utama. Jaga keseimbangan antara tanggung jawabmu dan waktu istirahat yang cukup untuk meningkatkan kualitas hidupmu.

Baca Juga: Rekomendasi Situs Kerja Lepas Luar Negeri, dibayar Dollar!

Kazu Zuha (Lite Vers.) Photo Community Writer Kazu Zuha (Lite Vers.)

Hei, World! I catch you!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya