2. Terjadi kebocoran pipa atau atap

ilustrasi kamar mandi (unsplash.com/Steven Ungermann)

Kamu harus mengantisipasi risiko kebocoran pipa atau pun atap yang mungkin terjadi di rumah karena bisa menjadi salah satu faktor penyebab dari kelembapan. Memang kebocoran sering kali tidak terdeteksi, apalagi jika terjadi pada bagian pipa air atau pun atap yang secara otomatis akan menyebabkan kelembapan secara signifikan di dalam rumah.

Bukan tidak mungkin jika kebocoran air akan rentan sekali menyebabkan rembasan dan meresap ke dalam dinding lantai atau bahkan plafon, sehingga menciptakan kondisi yang cenderung lembap dan basah. Sebetulnya sangat penting untuk secara rutin memeriksa bagian pipa dan atau khususnya pada musim hujan, sehingga tidak ada risiko kebocoran yang mungkin terjadi agar nantinya tidak sampai menyebabkan kelembapan berlebih.

Baca Juga: 6 Penyebab Overbudget dalam Mendekorasi Rumah, Waspada!

3. Menggunakan air secara berlebihan di dalam rumah

ilustrasi kamar mandi (unsplash.com/Steven Ungermann)

Setiap orang dalam rumah tentunya menggunakan air sebagai salah satu sumber kebutuhan sehari-hari, sehingga sangat penting untuk dipersiapkan. Apalagi berbagai aktivitas rumah tangga, seperti mencuci pakaian, mandi air panas, hingga memasak sudah pasti akan memerlukan air yang banyak. Namun, sering kali justru penggunaan air yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kelembapan di dalam rumah.

Uap air yang tidak segera dikeluarkan juga dapat menempel pada jendela, permukaan dinding, hingga perabotan yang pada akhirnya justru menciptakan lingkungan yang cenderung lembap. Kamu bisa menggunakan dehumidifier atau pun kipas exhaust di area yang mungkin sering terkena air, seperti kamar mandi atau pun dapur untuk meminimalisir kelembapannya.

4. Kelembapan dari tanah atau fondasi

ilustrasi rumah (pexels.com/Erik Mclean)

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa ternyata membangun rumah di atas tanah memiliki tingkat kelembapan tinggi sebetulnya cukup berisiko. Hal ini karena memang kelembapan yang terjadi pada tanah bisa naik melalui fondasi dan masuk ke dalam rumah, sehingga memicu adanya pertumbuhan jamur di beberapa bagian, seperti dinding, jendela, atau pun pintu.

Biasanya kelembapan dari tanah atau fondasi rumah bisa terjadi apabila kondisinya semakin diperburuk dengan ventilasi yang terbatas atau pun tidak ada penghalang di antara fondasi tersebut dengan dinding rumah. Oleh sebab itu, kamu bisa memastikan bahwa fondasi rumah dilengkapi dengan lapisan anti lembap, serta mencoba memperbaiki sistem drainase yang ada di sekitar rumah agar nantinya bisa meminimalisir kelembapan yang mungkin terjadi.

5. Kondensasi pada jendela dan dinding

ilustrasi rumah (unsplash.com/Dmitriy K.)

Kondensasi ternyata sering sekali terjadi pada saat udara hangat di dalam rumah bertemu dengan permukaan yang lebih dingin, seperti jendela atau pun dinding. Ternyata memang proses tersebut dapat menghasilkan adanya uap air yang menempel pada beberapa permukaan, serta kemudian menciptakan kondisi lembap yang rentan sekali menimbulkan pertumbuhan jamur.

Kondensasi umumnya terjadi pada saat musim dingin atau pun ketika rumah memiliki insulasi yang cenderung buruk. Kamu bisa melakukan beberapa cara pencegahan seperti mengurangi perbedaan suhu antara di luar dan di dalam, serta menggunakan penghangat ruangan atau dehumidifier untuk mencegah terjadinya kondensasi secara berlebihan.

Memang ada berbagai faktor penyebab kelembapan di dalam interior rumah, sehingga hal ini akan semakin memicu adanya pertumbuhan jamur. Bukan tidak mungkin jika kondisi dinding, furnitur, atau pun benda-benda dalam rumah karena tak sekali rusak akibat tingkat kelembapan yang tinggi. Jaga sungguh dalam rumah agar tetap aman!

Baca Juga: 5 Warna Cat Dinding Interior Rumah yang Bikin Mood Lebih Positif