6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!

Ada sajadah, panjang terbentang...

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang merupakan sebuah rangkaian kata ungkapan dari sang penyair. Hampir sama seperti karya sastra lainnya, tema yang dapat digunakan dalam puisi tidak ada batasnya.

Religi menjadi salah satu tema yang kerap diangkat dalam penulisan puisi. Puisi dengan tema tersebut akan menggambarkan hubungan antara kita sebagai manusia dengan Sang Pencipta.

Inilah beberapa karya puisi bertema religi yang ditulis oleh sastrawan legendaris asal Indonesia. Yuk, simak dan resapi maknanya!

1. Padamu Jua (1927)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi interior masjid (unsplash.com/Abdullah Öğük)

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia, selalu

Satu kasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa darah dibalik tirai

Kasihku sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu—bukan giliranku
Mati hari—bukan kawanku

Puisi ini ditulis oleh Amir Hamzah pada tahun 1927, setelah dirinya dijodohkan dengan putri seorang Sultan Langkat. Sebagaimana temanya, dalam puisi yang terdiri dari 28 baris ini, Amir menggambarkan hubungan dirinya dengan Tuhan dalam balutan kalimat yang terdengar bak romansa sepasang kekasih.

2. Sajadah Panjang (1935)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi sajadah (pexels.com/Arif Syuhada)

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekadar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya

Pasti sudah tidak asing dengan "Sajadah Panjang", kan? Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Noah dan Gigi. Rupanya, lagu ini berasal dari puisi karya seorang sastrawan legendaris yakni Taufik Ismail. Puisi ini ditulis pada 1935 dan dinyanyikan pertama kali oleh grup musisi, Bimbo.

Baca Juga: 5 Situs Baca Buku Ebook Gratis dan Legal, Jadi Teman Puasa Ramadan

3. Ketika Engkau Bersembahyang (1987)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi bersembahyang (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy sembilan puluh sembilan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Puisi ini merupakan sebuah karya sastra yang ditulis oleh Emha Ainun Najib atau yang biasa dikenal dengan panggilan Cak Nun. Dalam puisi ini, Cak Nun menggambarkan saat saat syahdu seorang muslim saat melaksanakan ibadah sholat.

4. Doa (1943)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi berdoa (unsplash.com/Masjid MABA)

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Puisi "Doa" ditulis oleh Chairil Anwar, seorang sastrawan legendaris yang dijuluki  "Si Binatang Jalang". Puisi ini ia tulis pada 1943 dan hingga kini sukses menjadi salah satu karya puisi religi paling terkenal di Indonesia.

5. Tuhan, Kita Begitu Dekat (1976)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi lafadz Allah di bangunan masjid (unsplash.com/Masjid Pogung Raya)

Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu

Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu

Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padammu

Ditulis oleh Abdul Hadi W.M., puisi ini mengandung makna mengenai keterikatan seorang manusia dengan Tuhannya. Meski kerap dirasa jauh, sebenarnya Tuhan selalu ada di sisi kita seperti beberapa kiasan yang tercantum dalam tiap bait puisi.

6. Dalam Doaku (1989)

6 Puisi Religi Karya Sastrawan Indonesia yang Melegenda, Wajib Tahu!ilustrasi berdoa (unsplash.com/Faseeh Fawaz)

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

Doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan mengugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Tak hanya merepresentasikan hubungan antara manusia dan Tuhan, rangkaian kata pada puisi "Dalam Doaku" juga ditujukan untuk orang-orang sekitar yang kita sayangi. Puisi ini merupakan salah satu karya Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan nasional yang telah melahirkan banyak karya luar biasa.

Puisi yang dilahirkan oleh para sastrawan berbakat asal Tanah Air memang banyak ragamnya, religi jadi salah satu tema yang juga dihadirkan. Bagaimana menurutmu? Dari beberapa puisi religi di atas, mana yang paling relate sama kehidupanmu, nih?

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Jika Jenuh Menulis, Jadi Fresh Kembali!

Jihan Khoerunnisa Photo Community Writer Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya