5 Alasan Jangan Melibatkan Orangtua dalam Masalah Rumah Tangga
![5 Alasan Jangan Melibatkan Orangtua dalam Masalah Rumah Tangga](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/06/pexels-cottonbro-4009597-3c1b98200407221f2b4726df9fd934d0-e7538989df57d9578271bde164c1c39a_600x400.jpg)
Intinya Sih...
- Masalah rumah tangga perlu diselesaikan agar tetap bertahan
- Orangtua cenderung tidak adil dan berbeda latar belakang generasi
- Kehadiran orang lain, termasuk orangtua, bisa membuat masalah makin rumit dan menimbulkan kebencian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak ada perjalanan rumah tangga yang mulus. Pada saat tertentu, masalah dapat menerpa rumah tangga. Agar rumah tangga tetap bertahan, permasalahan dalam rumah tangga perlu diselesaikan. Masing-masing orang tentunya punya cara penyelesaiannya sendiri. Namun, ada hal penting yang harus kamu catat bahwa dalam menghadapi permasalahan rumah tangga, usahakanlah untuk tidak melibatkan orangtua.
Hadirnya orangtua dalam masalah rumah tangga yang kamu hadapi dapat memberikan sejumlah dampak negatif. Inilah beberapa alasan jangan melibatkan orangtua dalam masalah rumah tanggamu, ya!
1. Orangtua cenderung akan memihak anaknya
Namanya orangtua pasti mereka akan selalu membela anaknya. Tak jarang orangtua tidak bersikap adil dan cenderung memihak salah satu pihak. Kondisi seperti ini bukannya mendinginkan suasana, sebaliknya malah memperpanasnya. Oleh karena itu, cobalah untuk menahan diri meminta bantuan orangtua saat masalah rumah tangga menerpa.
2. Beda generasi beda cara penyelesaian konflik
Orangtua dan kamu pastinya memiliki latar belakang generasi yang berbeda. Pola pengasuhan dan pengalaman yang didapat juga berbeda sehingga itu dapat mempengaruhi cara menyelesaikan konflik. Terkadang, melibatkan orangtua dalam masalah rumah tangga justru membuat mereka lebih mendominasi dan memaksamu untuk menyelesaikan masalah sesuai kehendak mereka. Padahal masalah yang kamu hadapi dengan konteks kehidupanmu bisa saja berbeda yang menuntut cara penyelesaian yang lain.
3. Masalah rumah tangga hanya kalian yang tahu
Editor’s picks
Sejatinya, yang paling tahu masalah rumah tanggamu adalah kamu dan pasangan. Dengan demikian, kalian jugalah yang harus menyelesaikan permasalahan tersebut berdua. Mungkin kamu bisa saja meminta nasehat atau pendapat dari orang yang lebih tua, tetapi untuk menyelesaikan masalah tersebut hanya kamu dan pasangan yang harus ambil keputusan. Kamu dan pasangan yang membina rumah tangga, maka kalian punya tanggung jawab penuh dalam hal apa pun yang terjadi dalam rumah tangga kalian.
4. Masalah bisa makin melebar
Kehadiran orang lain dalam hal ini orangtua membawa dampak negatif. Salah satunya adalah masalah akan makin melebar. Masalah yang mungkin saja bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat, bisa jadi malah makin berbelit-belit. Hal ini karena terjadi perbedaan perspektif sehingga membuat masalah makin rumit. Belum lagi jika orangtua membawa ego mereka karena merasa paling tahu. Hal ini membuat masalah dapat berkepanjangan.
5. Menimbulkan kebencian
Pada akhirnya kalau masalahmu gak selesai-selesai, akan timbul kebencian dalam dirimu. Akibat melibatkan orangtua dalam masalah rumah tangga bisa membuatmu menaruh perasaan tidak suka pada mereka apalagi jika mereka tidak memihak denganmu. Oleh karena itu, daripada bikin mental makin down, alangkah lebih baik kamu dan pasangan menyelesaikan masalahmu berdua saja. Kalaupun butuh bantuan orang lain, maka carilah orang yang benar-benar dapat menjadi penegah yang baik.
Masalah rumah tangga bisa makin rumit kalau orang lain terlibat, bahkan jika itu orangtua sendiri. Bagaimanapun, masalah rumah tangga hanya kamu dan pasangan yang paling tahu akar permasalahannya. Maka sudah seharusnya permasalahan yang ada diselesaikan antara kamu dan pasangan. Semangat!
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Jadwal Olahraga di Tengah Kesibukan Ibu Rumah Tangga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.