5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!

Banyak kesalahan dalam menabung yang diajarkan orangtua kita

Orangtua adalah sumber pengetahuan dan panduan pertama dalam banyak hal, termasuk cara mengelola keuangan. Namun, tidak semua nasihat yang diberikan oleh orangtua selalu sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan yang benar.

Pendidikan keuangan yang diterima dari orangtua seringkali menjadi dasar dalam memahami cara mengelola uang. Namun, tidak semua nasihat yang diterima dari orangtua selalu benar atau sesuai dengan keadaan saat ini. Berikut adalah lima kesalahan umum dalam menabung yang sering diajarkan oleh orangtua dahulu.

1. Menabung di bawah bantal atau celengan

5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Salah satu kesalahan umum yang sering diajarkan orangtua adalah menyimpan uang di tempat yang tidak aman, seperti di bawah bantal atau dalam celengan. Meskipun ini mungkin menjadi cara yang populer untuk menabung di masa lalu, menyimpan uang secara fisik dapat meningkatkan risiko kehilangan akibat pencurian, kebakaran, atau kejadian lainnya.

Lebih baik menempatkan uang di rekening tabungan yang aman dan terjamin. Meskipun ini dilakukan dengan niat baik untuk "menyembunyikan" uang dari risiko pencurian, namun hal ini meningkatkan risiko kehilangan uang karena pencurian atau bencana alam seperti kebakaran atau banjir.

2. Tidak mengajarkan tentang investasi

5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Banyak orangtua mengajarkan anak-anak mereka untuk menabung uang di bank sebagai satu-satunya cara untuk mengelola keuangan mereka. Namun, mereka seringkali tidak mengajarkan tentang pentingnya investasi untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Investasi seperti saham, obligasi, atau properti dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa di bank. Orangtua sering kali fokus pada menabung di bank sebagai satu-satunya cara untuk mengelola uang, tanpa mengajarkan tentang pentingnya investasi.

Baca Juga: 4 Tips Menjadi Orangtua yang Tidak Mudah Marah dengan Kesalahan Anak

3. Tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Beberapa orangtua mungkin mengajarkan anak-anak mereka untuk menabung tanpa memiliki rencana keuangan jangka panjang yang jelas. Ini dapat mengakibatkan menabung tanpa tujuan yang jelas, yang mungkin mengarah pada pengeluaran yang tidak terencana atau penarikan uang yang tidak teratur.

Banyak orangtua mengajarkan pentingnya menabung tanpa memberikan arahan yang jelas tentang apa tujuan menabung tersebut. Tanpa tujuan yang jelas, menabung bisa menjadi kegiatan tanpa arah yang tidak memberikan motivasi yang cukup untuk konsisten menyisihkan uang.

4. Menabung dengan jumlah yang tidak konsisten

5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Orangtua sering mengajarkan untuk menabung "sebanyak yang bisa" tanpa memberikan pedoman yang jelas tentang berapa jumlah yang harus disisihkan setiap bulan. Hal ini dapat mengarah pada menabung dengan jumlah yang tidak konsisten atau terlalu kecil untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Padahal menabung yang baik adalah konsisten, penuh pertimbangan, disiplin dan tidak mudah untuk menyerah. Seringkali hal itu kita langgar dan tidak pernah kita jadikan acuan untuk membangkitkan semangat menabung yang baik.

5. Mengabaikan perlindungan asuransi

5 Kesalahan Menabung yang Diajarkan Orangtua Dahulu, Pelajari!ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Seringkali, orangtua tidak mengajarkan pentingnya memiliki perlindungan asuransi sebagai bagian dari rencana keuangan. Perlindungan asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi properti dapat membantu melindungi kekayaan dan keamanan finansial keluarga dari risiko yang tidak terduga.

Asuransi dapat memberikan perlindungan yang total kepadamu, baik untuk menyelamatkan jiwa maupun kondisi keuanganmu. Dengan tidak mengabaikan asuransi, kamu sudah menjadi seorang penabung yang baik dan benar.

Meskipun orangtua berusaha memberikan nasihat terbaik kepada kita, penting untuk menyadari bahwa dunia keuangan terus berkembang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terbuka terhadap pendekatan baru dalam mengelola keuangan kita dan terus belajar agar dapat membuat keputusan keuangan yang bijaksana.

Baca Juga: 7 Cara Orangtua Memberikan Contoh Kepemimpinan pada Anak 

febi wahyudi Photo Community Writer febi wahyudi

Menyukai dunia tulis menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya