4 Tips Parenting untuk Mengatakan Tidak ke Mimpi Anak yang Tak Logis

Stop mengatakan anak bisa menjadi apa pun di dunia ini, ya!

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya, ya. Sejalan dengan hal tersebut, makin dewasa, anak makin berani untuk memiliki mimpi yang ingin diwujudkan.

Umumnya, mimpi ini berupa cita-cita anak di masa depan, maupun impian-impian lainnya. Nah, sebagai orangtua, sudah sewajarnya mendampingi proses anak dalam mencapai impiannya tersebut. Namun, hal yang perlu dicatat, yakni bukan hanya menemani, tetapi juga memberi arahan.

Mengapa begitu? Jelas untuk meminimalisir kesalahan anak dalam memilih maupun membuat keputusan. Sebagai bahan pertimbangan, berikutnya empat tips parenting yang logis dan realistis untuk diterapkan ke anak atas mimpinya.

1. Stop membahagiakan anak dengan sebuah kebohongan

4 Tips Parenting untuk Mengatakan Tidak ke Mimpi Anak yang Tak Logisilustrasi ibu dan anak (pixabay.com/ArtWithTammy)

Menjadi orangtua yang baik untuk anak memang bukanlah proses yang mudah, ya. Terlebih lagi, ketika orangtua dihadapkan dengan dua kenyataan yang berbeda dan sulit untuk dipilih.

Yakni, di satu sisi saat berkata jujur atau realitas kemungkinan bisa menyakiti hati anak. Namun, ketika berbohong demi kebahagiaannya, nyatanya hal tersebut bisa jadi bumerang untuk si anak sendiri.

Contoh sederhananya, ketika orangtua memuji penampilan akan kombinasi pakaian anak yang bagus, padahal sebenarnya tidak cocok. Kebohongan orangtua demi membahagiakan perasaan anaknya tersebut bisa jadi bumerang untuk anaknya sendiri.

Hal tersebut karena bisa jadi saat akan keluar, ia akan menemukan fakta dari orang lain bahwa pakaian yang dipakainya tidak matching. Pada saat itu, orangtua yang seharusnya bisa mencegah anak untuk tidak memakai pakaian yang tak cocok, malah berbohong cocok dan menjadi bumerang untuk anaknya sendiri.

Jadi, lebih baik jujur dari awal bukan? Terlebih dengan kejujuran, maka anak bisa belajar untuk menerima saran dan kritik. Meski di awal terasa seperti menyakiti anak sendiri, nyatanya secara jangka panjang bisa dijadikan untuk bahan evaluasi supaya anak bisa jadi lebih baik lagi, ya.

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin Tanpa Kekerasan! 

2. Hentikan anak dari mimpi yang tidak realistis

4 Tips Parenting untuk Mengatakan Tidak ke Mimpi Anak yang Tak Logisilustrasi ibu dan anak (pixabay.com/elementus)
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sadar atau tidak, masih begitu banyak orangtua yang mengatakan kepada anaknya bahwa dia bisa menjadi apa pun di dunia ini dengan kerja kerasnya. Nyatanya, dalam dunia yang sesungguhnya, semua mimpi itu ada batasnya, termasuk kemampuan anak yang juga ada batasnya.

Dengan begitu, dibutuhkan sosok orangtua bijak yang bisa menghentikan anak dari mimpinya yang tidak realistis, bukan malah sebaliknya. Misalnya, ketika anak ingin menjadi polisi terbaik di dunia. Secara logika, apakah hal tersebut bisa dicapai oleh si anak? Jawab dengan jujur.

Tentunya, orangtua memang tidak boleh mematahkan impian anaknya. Akan tetapi, membiarkan anak hidup dalam mimpinya yang tidak realistis hanya akan membiarkan akan hidup dalam harapan. Terlebih, membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran anak, ya.

3. Beri pilihan logis, tanpa mematikan mimpi anak

4 Tips Parenting untuk Mengatakan Tidak ke Mimpi Anak yang Tak Logisilustrasi ayah dan anak (pixabay.com/ambermb)

Sebagai jalan tengah ketika anak memiliki mimpi yang tidak realistis. Maka, sebagai orangtua yang bijak, maka bisa memberikan pilihan lain yang lebih logis. Hal tersebut supaya tidak mematahkan mimpi anak, tetapi juga tidak membiarkan dia hidup dalam harapan palsu. 

Misalnya saja dari impian menjadi polisi terbaik di dunia yang sangat sulit dicapai. Bisa diganti menjadi polisi yang terkenal akan di dunia media sosial akan sikap sigapnya. Hal ini menjadi lebih realistis, mengingat untuk menjadi terkenal itu berasal dari dirinya sendiri, bukan persaingan dengan seluruh polisi di dunia. Terlebih lagi, untuk menjadi terkenal di era digital ini tentu lebih mudah dengan akses yang ada, ya.

4. Bebaskan anak memilih, menjalani, dan merasakan

4 Tips Parenting untuk Mengatakan Tidak ke Mimpi Anak yang Tak Logisilustrasi ayah dan anak (pixabay.com/Olichel)

Pada akhirnya, meski orangtua bertugas untuk mendampingi dan mengarahkan anaknya. Namun, anak tetap berhak menjadi sosok yang merdeka dalam menentukan keputusan untuk hidup yang dia jalani sendiri, ya. Maka dari itu, setelah memberikan arahan, batasan, dan masukan, maka bebaskan anak dalam memilih impian-impiannya. Ketika anak memilih sesuatu, maka ia akan menjalani dan merasakan.

Setelah itu, dia bisa mengevaluasi apakah pilihannya tersebut sudah benar. Terlebih, hal ini cocok dengan tipe anak yang susah mendengarkan arahan dari orangtuanya. Dia baru akan sadar setelah merasakan dengan sendirinya bahwa apa yang dikatakan oleh orangtuanya itu benar.

Meski anak berhak dan bebas untuk menentukan pilihan dalam hidupnya, namun jika pilihan tersebut nyatanya sangat besar risikonya. Maka, orangtua juga berhak untuk ikut andil dalam mengarahkan anak dengan penuh ketegasan. Sehingga, parenting yang tepat untuk diterapkan atas mimpi anak itu sejatinya harus disesuaikan terlebih dahulu dengan situasi dan kondisi yang ada, ya.

Baca Juga: 5 Sikap Orangtua yang Membuat Anak Sukses dan Pantang Menyerah

Melinda Fujiana Photo Community Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya