7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologi

Apakah calon suamimu memiliki tanda-tanda ini?

Kamu harus menyadari, bahwa sebenarnya ada perbedaan yang cukup besar antara menjadi pria yang sekadar baik dengan sosok ayah yang baik. Itu karena kaitannya dengan karakteristik yang dimiliki seorang laki-laki. Pria yang baik mungkin setidaknya akan bertanggung jawab untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Namun, ayah yang baik maka ia akan bisa mengasuh, membimbing, juga mendukung anak-anak d sisinya tanpa syarat.

Berdasarkan ilmu psikologi, ternyata kamu bisa loh, memperhatikan ciri-ciri apa saja yang membuat seorang pria kelak akan menjadi ayah yang baik. Tanda-tanda khusus ini ada baiknya juga untuk diketahui, terlebih jika kamu sudah berniat merenanakan masa depan bersama pasanganmu sekarang. Apalagi, mencari suami itu berbeda dengan hanya mencari kekasih.

Pertimbangannya bukan hanya seberapa besar kasih sayang dia bisa berikan pada kamu. Tetapi, juga kasih sayang, rasa tanggung jawab, dan prinsip yang sejalan dengan kehidupan yang kamu inginkan saat berkeluarga. Jadi, apa saja tanda-tanda pria bisa jadi ayah yang baik tersebut? Kenali tandanya lewat artikel berikut ini!

1. Kecerdasan emosional

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (unsplash.com/Jonathan Borba)

Dalam ilmu psikologi, kecerdasan emosional yang baik menjadi poin utama yang menandakan seorang pria mampu menjadi ayah yang baik. Kecerdasan emosional atau EQ merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri, serta emosi orang lain. Kualitas EQ ini sangat memengaruhi bagaimana cara seseorang akan mengasuh anaknya. Pria dengan EQ tinggi tidak akan sekadar sadar mengenai perasaannya, tetapi juga mampu berempati dengan orang lain, termasuk anak-anaknya.

Menurut psikolog Daniel Goleman, kecerdasan emosional itu biasanya mulai berkembang pada tahun-tahun awal. Interaksi mulai dari hal terkecil seperti dengan orang tua, guru, akan membawa pesan-pesan emosional yang bisa meninggalkan dampak pada anak. Interaksi awal anak inilah yang akan membentuk pemahaman emosional seorang anak. Jika kamu melihat pasangan kamu sering kali bisa mengendalikan emosinya saat berhadapan dengan orang lain dengan baik, maka itu menjadi tanda seharusnya ia akan menjadi sosok ayah yang baik.

2. Kesabaran

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Chiến Phạm)

Kesabaran merupakan sifat penting lainnya yang harusnya ada di dalam diri ayah yang baik. Menghadapi anak kecil itu sering kali tidak mudah. Saat kamu menemani anak bertumbuh, sering kali si kecil mungkin akan merengek karena banyak hal. Contohnya, menangis ketika jatuh saat sedang belajar menaiki sepeda. Sebagai orang tua yang baik, dalam kondisi ini seharusnya orang tua tidak memarahi kekurangan anaknya tersebut. Tidak menemaninya belajar dengan tenang, hingga akhirnya anak itu bisa bersepeda.

Pria yang memperlihatkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan besar akan membawa sifat baik tersebut ke dalam perannya sebagai ayah. Ia tidak masalah harus berhadapan dengan tantangan yang berat saat menghadapi anaknya. Ini karena ia juga paham si kecil tidak seharusnya terus ditekan. Menghadapi anak-anak ini harus penuh dengan kesabaran, karena kendali emosi mereka saja berbeda dengan kendali emosi yang orang dewasa miliki. Melalui sosok ayah penyabar ini, anak pun kelak bisa mengikuti jejak baiknya.

3. Kesediaan untuk tumbuh

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Vanessa Garcia)

Meskipun kamu mencari sosok pria yang bisa jadi ayah yang baik, namun perlu disadari bahwa tidak ada ayah yang sempurna. Itulah mengapa, untuk bisa menjalankan peran sebagai ayah yang baik, seseorang juga harus mau terus bertumbuh dan belajar terus secara berkelanjutan. Peran sebagai ayah mungkin terdengar rumit dan begitu menantang, bahkan bisa sangat menguji dirimu dengan cara tidak terbayangkan. Tetapi, sebenarnya proses inilah yang menjadi bagian indahnya.

Ayah yang baik, merupakan seseorang yang bersedia melalui proses ini, tidak takut mengakui kesalahan, dan mau belajar dari kesalahannya. Psikoanalis Carl Rogers mengatakan, orang yang terpelajar adalah orang yang telah belajar bagaimana caranya belajar dan bisa berubah melalui itu. Jadi, kamu bisa perhatikan sosok pria yang bisa beradaptasi dan berkembang, karena menurut psikologi seharusnya dengan begitu ia akan mudah jadi sosok ayah baik idaman. Seorang pria yang tahu pertumbuhan datangya dari sikap mau menerima perubahan, bukannya takut terhadap perubahannya.

Baca Juga: 5 Karakter Ayah yang Pernah Muncul di Kartun SpongeBob

4. Tanggung jawab

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Katerina Holmes)

Tentu saja, memiliki sifat bertanggung jawab akan membuat seseorang akan baik, terutama dalam kepengasuhan anak sifat ini sangat diperlukan. Bisa mengambil tanggung jawab sepenuhnya, artinya ia siap melakukan apa pun yang perlu untuk dilakukan, baik hal itu menyenangkan atau tidak, baik saat kamu merasa lelah atau bersemangat. Seperti halnya harus rela terbangun malam karena sadar gilirannya untuk mengganti popok anak, meski ia keesokan harinya harus tetap bangun pagi untuk bekerja. Ini tentang bersedia mendahulukan kebutuhan anak di atas kebutuhan diri sendiri.

Seorang psikolog khusus anak, Erik Erikson pernah mengatakan, anak-anak biasanya tidak akan bisa dibohongi dengan pujian palsu, ia bisa merasakan dengan tulus ketika orang tua memang bersedia selalu ada untuknya. Menjadi seorang ayah mungkin akan terasa begitu indah dan menyenangkan dalam bayangan seseorang, tetapi hal yang tidak boleh dilupakan menjadi seorang ayah juga serupa sebuah peran atau jabatan. Dimana ada tugas yang harus dibagi dengan pasangan dalam menuntun anak menjadi seseorang yang hebat seperti harapan orang tua.

5. Kerentanan

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Vanessa Garcia)

Kerentanan atau vulnerability mungkin tidak akan begitu terlintas dalam pikiranmu ketika berbicara mengenai sosok pria yang bisa jadi ayah yang baik. Namun, saat seorang pria menunjukkan dirinya rentan, bukan artinya dia itu lemah. Menjadi terbuka terhadap apa saja kerentanan yang dihadapinya, menjadikan dia seorang pria yang jujur dan autentik. Ini artinya, ia selalu bisa mengekspresikan emosi yang dimilikinya, termasuk mengakui saat melakukan sebuah kesalahan. Memiliki sosok ayah yang seperti ini, akan membuat anak paham bahwa tidak apa-apa menjadi seseorang yang tidak sempurna, tidak harus bahagia setiap waktu.

Brené Brown seorang profesor riset dan psikolog ternama, menjelaskan bawah kerentanan bukan berarti menunjukkan diri sendiri lemah. Melainkan, sebuah keberanian untuk menunjukkan bahwa kamu juga bisa salah, apa yang kamu lakukan tidak akan selalu benar. Maka dari itu, berani memperlihatkan kekurangan diri, seharusnya bisa membuat seorang pria menjadi ayah yang hebat. Ia akan memberi anak-anaknya pelajaran tentang keberaniaan, tidak pura-pura menjadi orang lain atau pura-pura bahagia, dan juga soal kesehatan emosional.

6. Rasa hormat

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (unsplash.com/Mason Hassoun)

Menghargai orang lain, salah satunya anak merupakan ciri ayah yang baik. Rasa hormat yang dimaksud bukan hanya sekadar memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan. Tetapi juga tentang dapat memperlakukan anak-anak sebagai individu yang memiliki pikiran, perasaan, dan pengalamannya sendiri. Ayah yang penuh hormat tidak akan mengabaikan emosi anak-anak mereka atau bahkan ide-ide yang diutarakan oleh anak mereka. Ayah yang baik akan mendengarkan, memvalidasi, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan anak.

Psikolog anak Haim Ginott menjelaskan mengenai mengapa sifat ini penting dengan menyarankan untuk memperlakukan anak seolah-olah mereka sudah menjadi orang yang mampu menjadi dirinya. Pria yang punya rasa respect tinggi tidak hanya terhadap orang dewasa tetapi juga anak-anak dengan perlakuan bermartabat, mengakui potensi mereka, kemungkinan akan menjadi ayah baik yang dapat diandalkan. Jadi, jika pasanganmu sekarang menunjukkan salah satunya sifat ini, masa depan bersamanya layak dipertimbangkan.

7. Konsistensi

7 Tanda Seorang Pria akan Menjadi Ayah yang Baik Menurut Psikologipotret pasangan menghabiskan waktu bersama (unsplash.com/Devon Divine)

Konsistensi adalah kunci untuk bisa mengasuh anak dengan baik. Konsistensi ini bisa ditunjukkan dengan cara bagaimana kamu selalun konsisten dalam menepati janji dengan anak. Contohnya, kamu berjanji untuk selalu membacakan dongen sebelum tidur untuk anak, maka jangan membuat janji itu dilanggar jika bukan karena alasan yang bisa dimaklumi. Sifat konsistensi yang ditunjukan seorang ayah, bisa membangun rasa percaya dan aman yang cukup di dalam diri seorang anak.

Konsistensi artinya kamu terus menindaklanjuti apa yang menjadi perkataan dan tindakan kamu. Bagaimana kamu bisa mempertahankan rutinitas dan menepati janji. Seperti yang dikatakan oleh psikolog Albert Bandura, ada yang disebut dengan rasa efikasi diri. Yakni, suatu keyakinan atau kepercayaan diri individu mengenai kemampuannya mengorganisasi, melakukan tugas, hingga mencapai sebuah tujuan. Rasa ini dilatih dengan cara belajar menghadapi rintangan. Di mana, konsistensi akan memainkan peran besar untuk membentuk rasa efikasi diri di dalam anak.

Mencari pasangan untuk dijadikan teman hidup terutama yang mencirikan bisa menjadi ayah yang baik memang tidak mudah. Sebagai seorang calon ibu pun, kamu juga ingin anak-anakmu kelak bisa mendapatkan orang tua terbaik, termasuk ayah yang baik. Perlu kamu ingat juga, mencari pria dengan ciri akan menjadi ayah yang baik juga bukan hanya seberapa besar materi yang bisa ia berikan pada anak. Tetapi bagaimana pria ini juga bisa menemani tumbuh kembang anak dan menjadi contoh yang baik untuk anak. Setuju?

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin Tanpa Kekerasan! 

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Community Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya