2. Terlibat dalam kegiatan kelompok

ilustrasi anak dalam kegiatan berkelompok (pexels.com/Ron Lach)

Mendaftarkan anak-anak ke perkemahan atau kegiatan kelompok bisa membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Melalui penilaian situasi, kerja mandiri, dan interaksi sosial dalam kegiatan bersama, mereka jadi melihat sekaligus melatih keterampilan kepemimpinan dengan cara yang tepat. Yup, sebuah lingkungan terstruktur, instruktur bisa membimbing dan mendukung anak-anak dengan lebih optimal. 

3. Mengakui kesalahan

ilustrasi orang tua yang memberi waktu khusus untuk bicara dengan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kadang kala, orangtua memaksakan anak-anak untuk meminta maaf, padahal diri sendiri ‘gengsi’ untuk meminta maaf pada buah hati jika melakukan kesalahan. Pengakuan kesalahan menjadi contoh penting dalam menunjukkan pada anak-anak bahwa membuat kesalahan adalah bagian alami dari pembelajaran diri. Mengakui kesalahan yang dibuat juga merupakan sikap kesatria yang dimiliki oleh seorang pemimpin, lho. Dengan mendiskusikan kesalahan yang dilakukan orangtua,  jadi bisa mengajarkan anak-anak untuk berani menghadapi kegagalan dengan kepala tegak dan belajar dari pengalaman tersebut.

Baca Juga: 5 Bahaya Memarahi Anak di Depan Umum, Bisa Bikin Trauma 

4. Mendorong kegiatan sukarela

ilustrasi melatih kepemimpinan anak melalui kegiatan sukarelawan (pexels.com/Ron Lach)

Melibatkan anak-anak dalam kegiatan sukarela bisa melatih keterampilan sosial dan empati. Kegiatan ini juga bisa membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan memecahkan masalah yang merupakan salah satu aspek dalam melatih keterampilan kepemimpinan. Melalui pengalaman ini, mereka jadi belajar untuk bekerja dengan orang lain demi mencapai tujuan bersama. Setuju?

5. Memperlihatkan ketekunan

ilustrasi anak yang tekun belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketekunan merupakan kunci dalam mengatasi rintangan dan mencapai tujuan. Orangtua yang bisa membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan akan mendorong mereka untuk tetap bertahan dan mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan memperlihatkan ketekunan dan pantang menyerah menghadapi kesulitan,  membantu mereka melihat cara membangun kualitas pemimpin yang tangguh.

6. Mengajarkan rasa percaya diri

ilustrasi anak yang percaya diri (pexels.com/Maria Turkmani)

Rasa percaya diri adalah aspek penting dari kepemimpinan yang baik. Orang tua bisa membantu anak-anak membangun rasa percaya diri dengan memberikan dukungan serta dorongan terus-menerus. Membangun rasa percaya diri yang sehat, anak-anak jadi lebih percaya diri dalam mengambil resiko dan mengambil tanggung jawab kepemimpinan. Dengan cara ini, mereka jadi mempunyai keberanian dalam membuat keputusan penting. Keren, ya!

7. Menciptakan situasi yang membutuhkan solusi

ilustrasi melatih anak tentang keterampilan kepemimpinan (pexels.com/olia danilevich )

Orangtua juga bisa membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan dengan menciptakan situasi yang menantang. Situasi ini dibuat agar mereka mampu memecahkan masalah sekaligus mengambil keputusan. Dengan memberi anak kesempatan untuk berpikir secara kreatif dan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi, secara tak langsung membantu mereka membangun keterampilan kepemimpinan yang penting. 

Lewat pendekatan pengasuhan yang penuh perhatian, orangtua bisa memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan pada anak-anak. Tapi ingat, ini merupakan proses yang panjang, jadi tetap sabar dan konsisten dalam memberikan contoh kepemimpinan pada anak-anak, ya. 

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin Tanpa Kekerasan!