2. Jangan menyalahkan diri sendiri

ilustrasi kenyamanan diri sendiri (unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)

Seringkali, setelah berakhirnya hubungan, kamu cenderung menyalahkan diri sendiri atau mencari kesalahan. Ingatlah bahwa hubungan adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada yang dapat memprediksi atau mengubah nasib.

Menurut penelitian psikologis yang dilaporkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology, menghilangkan rasa bersalah adalah kunci untuk memulai proses pemulihan dengan benar. Jadi, hentikan dirimu dari menyalahkan diri sendiri dan fokuslah pada langkah-langkah positif berikutnya.

3. Temukan dukungan dari teman dan keluarga

ilustrasi dukungan orang terdekat (pixabay.com/AdinaVoicu

Menghadapi masa sulit ini sendirian bisa menjadi beban yang berat. Teman dan keluarga adalah sumber dukungan emosional yang tak ternilai harganya. Bicaralah dengan mereka, berbagi perasaanmu, dan terima dukungan yang mereka tawarkan.

Menurut Journal of Marriage and Family, memiliki dukungan sosial yang kuat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan setelah berakhirnya hubungan. Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan cinta dan perhatian dari orang-orang terdekatmu.

Baca Juga: 5 Tips Menegur Pasangan Tanpa Menyinggungnya, Harus Lembut!

4. Tetap aktif fisik dan sosial

ilustrasi sosial (pixabay.com/geralt)

Jangan biarkan dirimu terperangkap dalam kesendirian. Tetap aktif secara fisik dan sosial akan membantumu mengalihkan perhatian dari rasa sakit. Mulailah melakukan aktivitas yang kamu sukai atau temui teman-teman untuk mengisi waktu luangmu.

Menurut The Journal of Health Psychology, aktivitas fisik dan interaksi sosial dapat membantu meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi tingkat stres. Jadi, keluarlah dan nikmati dunia di sekitarmu.

5. Tetapkan tujuan dan fokus pada diri sendiri

ilustrasi tujuan (pixabay.com/geralt)

Ini adalah waktu yang tepat untuk merawat dirimu sendiri. Tetapkan tujuan pribadi yang ingin kamu capai dan fokuslah pada perkembangan pribadimu. Lakukan hal-hal yang memberimu kepuasan dan rasa pencapaian.

Menurut The Journal of Positive Psychology, memiliki tujuan dan fokus pada diri sendiri dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan emosional. Jadi, jadikanlah dirimu prioritas.

6. Cari hobi baru atau kembangkan yang lama

ilustrasi hobi (unsplash.com/Steve Johnson)

Mengisi waktu dengan hobi atau aktivitas yang kamu cintai adalah cara yang fantastis untuk mengalihkan perhatian dan menemukan kegembiraan baru. Coba hal-hal baru atau kembangkan hobi yang mungkin telah terlupakan.

Menurut The Journal of Happiness Studies, terlibat dalam aktivitas hobi dapat membantu meningkatkan tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup. Jadi, temukan sesuatu yang memenuhi hatimu dengan sukacita.

7. Percayalah, waktu akan mengobati semua luka

ilustrasi waktu (pixabay.com/Nile)

Terakhir, tetap percaya bahwa waktu adalah obat terbaik. Mungkin sulit dipercaya saat ini, tetapi setiap hari yang berlalu adalah langkah menuju kesembuhan. Biarkan dirimu tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Counseling Psychology, waktu adalah faktor kunci dalam proses pemulihan setelah berakhirnya hubungan. Jadi, bersabarlah dengan dirimu sendiri dan percayalah pada perjalananmu.

Jangan biarkan masa sulit ini menghentikanmu. Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu akan dapat melewati proses pemulihan dengan lebih cepat dan kembali ke jalur yang benar. Ingatlah bahwa kamu layak mendapatkan kebahagiaan dan cinta yang sejati. Selamat menikmati perjalanan ini!

Baca Juga: 5 Alasan Perasaan Begitu Terguncang saat Baru Putus Hubungan