5 Efek Positif Sering Menggenggam Tangan Pasangan, Tak Resah Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudahkah kamu menggenggam tangan pasanganmu hari ini? Ya, akan lebih bagus jika kamu dan dia terbiasa melakukannya hampir setiap hari bahkan di setiap kesempatan. Tentu saja, praktiknya tidak sulit. Kamu cukup meraih tangannya lalu genggam erat sembari tersenyum dengan tulus. Mudah, bukan?
Sebetulnya, tak butuh alasan khusus untuk tiba-tiba meraih tangan pasangan lalu menggenggamnya dengan erat. Sebab, pasangan manapun berhak mendapatkan perhatian seperti itu. Hanya saja, seringkali kita lupa bahwa sentuhan-sentuhan sederhana pun punya efek positif yang besar terhadap keharmonisan hubungan.
Lantas, apa saja efek positif sering mengenggam tangan pasangan? Simak lima poin berikut.
1. Pikiran yang kacau jadi lebih tenang
Efek dari kontak fisik bersama pasangan memang dahsyat. Sekalipun cuma sentuhan kecil seperti menyentuh rambut, mengusap pipi atau mengusap punggung, tetap berpengaruh besar terhadap tingkat kebahagiaan seseorang. Apalagi jika sering menggenggam tangan pasangan, maka rasa bahagia akan berlipat ganda.
Tangan memiliki saraf yang sangat sensitif. Itu sebabnya, jika tangan digenggam oleh orang yang kita cinta, bukan hanya kebahagiaan yang hadir, rasa tenang juga akan didapatkan. Saat pikiran sedang kacau, genggaman tangan dari belahan jiwa berpotensi ampuh menenangkan kegundahan yang kamu alami.
2. Memiliki tempat untuk bersandar
Genggaman tangan tak hanya ampuh menenangkan pikiran yang kacau. Genggaman tangan juga cara pasangan menyatakan bahwa dia ada untukmu setiap waktu. Jika sudah demikian, kita akan merasa memiliki tempat bersandar.
Sebagai pasangan, kamu dan dia pasti menjalankan peran berbeda-beda dalam keseharian. Saat kita kelelahan, bukan hanya istirahat yang dibutuhkan, tapi juga ruang untuk tempat mengadukan keluh kesah. Nikmatilah waktu istirahatmu di rumah sembari menggenggam tangan pasangan.
Baca Juga: 5 Masalah Umum Hubungan LDR, Pahami Long Distance Relationship Ya!
3. Mengurangi keresahan
Editor’s picks
Sebagai individu yang punya beragam aktivitas, tak jarang kita akan merasakan keresahan. Sumber kegalauan itu bisa berasal dari lingkungan kerja maupun urusan internal rumah tanggal. Sosok yang bisa membuatmu cemas bukan hanya rekan kerja atau teman-teman di media sosial, pasangan pun berpotensi demikian.
Salah satu obat penenang jiwa adalah berbicara dengan pasangan. Di momen seperti itu, perbanyaklah untuk menggenggam tangannya agar keresahan bisa berkurang. Jangan lupa sembari mengungkapkan hal-hal yang membuatmu khawatir.
4. Kesehatan mental lebih terjaga
Menggenggam tangan pasangan juga berpotensi membuat mental jadi lebih sehat. Sebab, kamu jadi lebih bahagia, tenang dan merasa punya tempat untuk bersandar. Tidak hanya itu, rasa cemas, resah, gundah dan kekhawatiran pun bisa berkurang.
Maka, tidak ada ruginya jika sering-sering menggenggam tangan pasangan. Lakukanlah pada setiap kesempatan. Lakukanlah tanpa harus menunggu alasan khusus.
5. Cenderung lebih kuat dan percaya diri
Genggaman tangan tak hanya punya makna pasangan hadir di setiap kamu membutuhkan. Genggaman tangan juga bermakna menguatkan hati, pikiran dan sikapmu. Saat tanganmu digenggam erat olehnya, dia sedang berusaha menyalurkan energi tambahan agar kamu semakin kuat dan bersemangat.
Bukan hanya menguatkan, pasangan juga sedang berusaha mengembalikan rasa percaya dirimu di saat kamu ciut. Di saat rasa minder mendominasi, kamu butuh dukungan dari orang yang tepat. Maka, datanglah pada pasanganmu dan raih tangannya untuk kamu genggam.
Sebesar itulah makna genggaman tangan dari pasangan. Apapun efek positifnya, itulah wujud cinta tanpa kata yang sedang diungkapkannya. Maka, balaslah rasa cinta itu dengan cinta yang tidak kalah besarnya agar kelanggengan bisa kalian raih bersama.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Pasangan yang Manipulatif, Harus Tahu!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.