IKN Dibangun Untuk Menjadi Pusat Ekonomi Baru Indonesia

Jadi pemicu tumbuhnya kota-kota lain di sekitar IKN

Semarang, IDN Times - Pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi yang juga Guru besar Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Bambang Susantono mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak semata-mata hanya membangun smart city dengan bangunan megah, akan tetapi menurutnya IKN sebagai sebuah pusat ekonomi baru di Indonesia yang berada di luar Jawa.

1. Pusat ekonomi baru Indonesia di luar Pulau Jawa

IKN Dibangun Untuk Menjadi Pusat Ekonomi Baru IndonesiaBambang Susantono launching buku Membangun Kota Masa Depan Layak Huni dan Berkelanjutan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu (28/9/2024). (IDN Times/Bandot Arywono)

"Bangun IKN itu bukan bangun kotanya sendiri, tetapi membangun kota sebagai pusat ekonomi baru di Indonesia di luar Jawa, harus Indonesiasentris," ujarnya dalam acara launching buku buku Membangun Kota Masa Depan Layak Huni dan Berkelanjutan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu (28/9/2024).

Menurut Mantan Kepala Otorita IKN (OIKN) dengan adanya IKN dapat menjadi pemicu berkembangnya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku bahkan juga Papua. "Jadi daerah-daerah yang berhubungan atau berinteraksi seharusnya memiliki keuntungan sebagai daerah mitra," katanya.

Bambang mengatakan tak hanya membangun sebuah kota dengan konsep smart city akan tetapi juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya kota-kota lain yang bermitra, "Jadi bukan hanya kita melihat kotanya saja tapi bagaimana dia menularkan, multiplayer effect bagi kota-kota lain," katanya.

2. Kekhawatiran dua wajah baru IKN

IKN Dibangun Untuk Menjadi Pusat Ekonomi Baru IndonesiaKondisi terkini pembangunan IKN Nusantara (Dok. Humas IKN)

IKN sebagai kota modern dilengkapi dengan berbagai teknologi maju diantaranya ekosistem smart mobility seperti taksi terbang, kereta otonom, traffict and mobility platform, dan juga smart information berupa tiang listrik cerdas yang dilengkapi dengan fitur-fitur untuk mendapatkan sejumlah informasi tentang IKN. Termasuk arah jalan, lokasi kafe, rumah sakit, taman, lokasi kantor pemerintahan, dan bahkan juga bisa menjawab semua pertanyaan secara interaktif.

Diakuinya ada kekhawatiran IKN bakal memiliki dua wajah kota yakni kota yang modern, namun di satu sisi disebut daerah-daerah sekitar IKN yang masih dihuni oleh masyarakat yang hidup dengan cara tradisional. "Ini dua wajah yang akan terjadi selama beberapa waktu, dimulai tahun ini. Satu wajah formal satu wajah informal," katanya.

Menurutnya perlu adanya penataan di darah-daerah tersebut disesuaikan dengan tata ruang agar nantinya tidak ada kesenjangan yang lebar antara IKN dengan daerah-daerah di sekitarnya. "Kita harus menata kotanya terutama di bagian-bagian informal sektor itu sekarang berada, di tata ulang letaknya mungkin belum memenuhi kaedah-kaedah tata ruang," ujarnya.

 

3. Kota lain di Indonesia bertransformasi menjadi sebuah kota modern

IKN Dibangun Untuk Menjadi Pusat Ekonomi Baru IndonesiaIstana Garuda IKN (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bambang berharap kota-kota lain di Indonesia juga bisa bertransformasi menjadi sebuah kota modern. "Kita berkeinginan kota-kota kita ke depan itu bertransformasi menjadi kota yang smart, green dan satu lagi inklusif," katanya. Kota inklusif menurutnya yakni sebuah kota yang pada waktu perencanaan melibatkan partisipasi dari banyak pihak.

"Kita membuat masterplan tidak hanya liveable layak huni tapi juga yang loveable atau dicintai, orang senang," katanya.

Baca Juga: IKN Dibangun Pakai Teknologi Pemetaan Canggih, Apa Itu?

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya