Tak Ada di Sejarah, Keraton Agung Sejagat dari Laku Spiritual Totok

Laku spiritual Totok dari Laut Selatan hingga Gunung Merapi 

Semarang, IDN Times - Keberadaan Keraton Agung Sejagat diakui oleh kuasa hukum sang Raja, Totok Santosa, Muhammad Sofyan tidak ada dalam literatur sejarah. Namun keberadaan keraton tersebut muncul dari perjalanan spiritual yang dilakukan oleh Totok Santosa.

Sofyan menyatakan bahwa Totok cukup memahami beberapa hal terkait dengan fase-fase sejarah dan peradaban di Nusantara. Sofyan juga mengungkapkan bahwa Totok adalah seorang pelaku spiritual.

"Pak Totok cukup memahami fase-fase sejarah dan peradaban. Beliau pelaku spiritual. Jadi ia berinisiatif melalui proses spiritual," jelas Sofyan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa (21/1) malam.

Sofyan menambahkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh Totok, dari tahapan-tahapan spiritualnya. Seperti menjalani ritual di Pantai Selatan, Gunung Merapi, maupun di Gunung Tidar.

"Kirab-kirab itu bersumber dari ilham saat ia bermeditasi atau menjalani laku spiritual," kata Sofyan.

Dari penuturan kliennya, Sofyan juga menyampaikan bahwa keberadaan Keraton Agung Sejagat memang tidak terdapat dalam literatur sejarah.

"Tetapi itu merupakan penggalan dari pengalaman spiritual, soal perjanjian Majapahit dengan Portugis yang kalau dihitung mundur 500 tahun dari sekarang. Itu yang kemudian menjadi salah satu gagasan dari laku spiritualnya. Ada gurunya? ada," ungkap Sofyan.

Baca Juga: Menyesal dan Jadi Korban Bully, Raja Keraton Agung Sejagat Minta Maaf

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya