Alun-Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok, Pedagang Resah

Pemkot dan Keraton Solo mengaku tidak tahu

Solo, IDN Times - Ratusan pedagang Pasar Klewer Timur memprotes penggembokan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Sabtu (18/7/2020) malam. Para pedagang geram lantaran seluruh kawasan Alut di gembok dan dipasangi spanduk bertuliskan pengumuman penutupan sementara kawasan alun-alun utara yang didalamnya memuat logo Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Baca Juga: Gugus Tugas: PNS Kemenparekraf Tak Tunggu Hasil PCR Sebelum ke Solo

1. Kejadian penutupan digelar malam hari

Alun-Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok, Pedagang ResahIstimewa

Kejadian penutupan dilakukan pada Sabtu malam (18/7/2020) sekitar pukul 21.00 WIB oleh sekelompok orang berseragam Satpol PP. Para Satpol PP tersebut juga memasang spanduk bertuliskan ‘Pengumuman Penutupan Sementara Kawasan Alun-Alun Utara Keraton Surakarta Dalam Rangka Memutus Rantai Penyebaran COVID-19 di Kota Surakarta’.

Penutupan kawasan Alut yang banyak diisi oleh penjual optik dan cindera mata tersebut pedagang kebingungan, mereka sempat berkumpul di area pintu masuk dan meminta pihak Satpol PP untuk membukanya. Selain pedagang, penggembokan pintu masuk Alut juga membuat bingung pelaksana proyek pembangunan Pasar Klewer Timur. Pasalnya, sejumlah alat berat dan pengangkut material juga terparkir di area Alut.

Pedagang mengaku geram pasalnya tidak ada sosialisasi terkait penutupan kawasan Alut sebelumnya. Salah seorang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan jika penutupan sendiri dilakukan oleh Satpol PP Pemkot Solo, atas dasar pencegahan penyebaran COVID-19. 

"Kami tidak disosialisasi sebelumnya, nah ini kok langsung ditutup," ungkap salah seorang pedagang di kios Alut tersebut.

2. Dinas Perdagangan pertanyakan penutupan Alut

Alun-Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok, Pedagang ResahIstimewa

Saat dikonfirmasi , Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan tidak ada rencana untuk menutup kawasan Alut, lantaran tidak ada kasus COVID-19 dilokasi tersebut. Pihaknya justru mempertanyakan sikap Keraton Solo yang menutup kawasan tersebut.

“Kami enggak ada rencana menutup Alut. Selain karena tidak ada kejadian (Covid-19 yang berdampak penutupan), kami masih ada proyek yang berjalan. Kendaraan proyek ‘kan parkirnya di Alut. Informasinya yang menutup dari pihak Keraton,” ungkapnya Minggu (18/7/2020).

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani juga menyebutkan tidak ada rencana menutup Alut maupun pasar di sekitarnya. Jika pihak Keraton yang melakukan penutupan, maka hal itu tidak berdasar lantaran pengelolaan Alut masih wewenang Pemkot setelah area itu menjadi pasar darurat Pasar Klewer Timur.

“Maksudnya apa (kok ditutup)? Kan itu masuk pengelolaan kami, disewa kami. Mau menutup tempat itu ada dasarnya, alasannya apa begitu. Kalau memang menutup berdasarkan isu lama dengan pedagang bermobil, ya tidak begitu. Pengelolaan Alut masih di kami,” ungkapnya.

3. Satpol PP klaim untuk cegah COVID-19

Alun-Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok, Pedagang ResahIstimewa

Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Agus Sis Wuryanto membenarkan jika Alut memang sempat disekat sementara namun pedagang boleh beraktivitas lewat pintu utara. Penyekatan dilakukan dalam rangka memutus rantai Covid-19. Namun tak lama kemudian Alut dibuka kembali.

“Kami maunya menyekat, untuk mencegah penularan. Itu pedagang bermobil dari luar kota kan bahaya. Tapi malah digembok semua (oleh pihak Keraton), sama Pasar Cinderamata. Padahal kan masalah internal (Keraton) mereka, enggak boleh semua digembok,” kata dia.

Agus mengatakan kepada pedagang bahwa penutupan ini atas permintaan pihak keraton yang bernama Widodo.

4. Pihak keraton sebut tak ada nama Widodo dalam keluarga Keraton

Alun-Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok, Pedagang ResahIDN Times/Larasati Rey

Sementara itu, LBH Keraton Surakarta Dr. KPH. Eddy Wirabhumi menegaskan bahwa di dalam struktur keraton manapun baik keluarga, tidak ada yang namanya Widodo yang disebutkan oleh Agus.

Eddy mengaku ada oknum-oknum luar yang mengatas namakan keraton yang membuat nama keraton menjadi tidak baik dengan perilaku-perilaku yang tidak terpuji menggunakan nama keraton.

"Kan keratonnya yang kasihan namanya jadi gak baik," ungkap Eddy.

Baca Juga: Dalam Sehari 43 Orang Terkonfimasi Positif COVID-19 di Solo, Diprediksi Tambah Banyak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya